PLN Tanam 7.000 Mangrove untuk Hijaukan Pesisir Jeneponto

Kamis, 07 Agu 2025 13:45
PLN Tanam 7.000 Mangrove untuk Hijaukan Pesisir Jeneponto
Aksi penanaman ribuan mangrove oleh pihak PLN UIP Sulawesi di kawasan pesisir Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto. Foto/Istimewa
Comment
Share
JENEPONTO - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menanam 7.000 bibit mangrove jenis Avicennia (Api-api) di lahan seluas 2,7 hektare. Kegiatan ini resmi dimulai pada Kamis (31/7) di kawasan pesisir Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Aksi tanam mangrove ini dilakukan secara seremonial dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli 2025. Kegiatan tersebut mendapat respons positif dari jajaran Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat, yang turut berpartisipasi dalam penanaman.

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Lurah Tonrokassi Timur. Turut terlibat pula masyarakat lokal dan Tim Layanan Kehutanan Masyarakat (TLKM) yang menjadi pelaksana program.

Lurah Tonrokassi Timur, Abdu DL, menyampaikan apresiasinya kepada PLN atas inisiatif yang dianggap tepat sasaran dan memberi manfaat besar bagi warga. Langkah PLN ini memberikan kontribusi besar dalam keberlanjutan wilayahnya.

"Penanaman Mangrove ini adalah warisan dan persembahan terbaik dari PLN untuk masyarakat Jeneponto yang dampak positifnya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Sebagai bentuk apresiasi, kami mendukung penuh segala bentuk pekerjaan PLN, termasuk pembangunan SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng,” tuturnya.

General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif PLN melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Melalui Program TJSL penanaman Mangrove yang berjumlah 7.000 bibit ini, kami harap dapat memberikan dampak nyata di masa mendatang untuk mencegah dampak abrasi, jadi ketika gelombang laut sedang tinggi tidak langsung menerjang area pemukiman, selain itu juga untuk mendukung keanekaragaman hayati, terutama flora dan fauna pesisir,” jelas Wisnu.

Ia menambahkan, pemilihan lokasi tanam mangrove mempertimbangkan jalur Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Punagaya – Bantaeng yang melintasi kawasan tersebut.

“Kebetulan lokasi ini dilintasi oleh jalur transmisi SUTT 150 kV Punagaya – Bantaeng, maka dari itu kami mohon dukungan dan kerja sama dari masyarakat serta pemerintah daerah untuk menunjang kelancaran proyek ini. Semoga pembangunannya lancar, sehingga listrik yang semakin andal bisa segera dirasakan masyarakat Jeneponto,” tutupnya.

Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas, PLN UIP Sulawesi berharap program penanaman mangrove ini menjadi langkah awal menuju kawasan pesisir Jeneponto yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan, baik secara lingkungan maupun sosial.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru