Penanganan Polsek Tamalatea Lamban, Korban Pengeroyokan Kecewa

Sabtu, 06 Sep 2025 14:10
Penanganan Polsek Tamalatea Lamban, Korban Pengeroyokan Kecewa
Sampara mengalami luka serius di bagian mata usai dikeroyok beberapa orang. Foto: Dok
Comment
Share
JENEPONTO - Kasus pengeroyokan terhadap Sampara (30) warga Desa Turatea Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih bergulir.

Laporan Sampara sudah sebulan berlalu, namun terduga pelaku belum juga ditangkap polisi. Sampara mengaku kecewa dengan lambannya penanganan Polsek Tamalatea.

"Saya terusji diperiksa pak, sudah sekitar lima kali saya diperiksa. Terlapor baru satu kali, itu pun hari Senin 1 September 2025," kata Sampara, Selasa (2/9/2025).

Ia menyebutkan, dirinya terakhir mendatangi Polsek Tamalatea pada Selasa (2/9/2025).

Di sana, ia menerima surat perkembangan kasusnya tertanggal 28 Agustus 2025.

Namun, ia merasa hanya dirinya yang bolak-balik diperiksa sementara para terlapor jarang hadir.

"Saya terusji disuruh ke kantor Polsek, sementara yang terlapor tidak kesana (beberapa kali). Lama sekali (kasusnya)," ujarnya dengan nada mengeluh.

Korban berharap, polisi segera menindak tegas para pelaku yang telah menganiayanya hingga nyaris tewas.

"Ituji saya mauku, ditangkap cepat itu pelaku," pungkasnya.

Kanit Reskrim Polsek Tamalatea, Aiptu Syarifuddin saat dihubungi beberapa kali tidak menjawab telepon.

Sebelumnya diberitakan, Kasus pengeroyokan menimpa Sampara (30), warga Dusun Manrumpa, Desa Turatea Timur, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Peristiwa itu terjadi di Dusun Embo, Desa Turatea, Kecamatan Tamalatea, Minggu (3/8/2025) pukul 23:00 Wita. Sampara mengalami luka serius usai dianiaya tiga orang tak dikenal.

"Pertama saya melintas naik motor malam hari di Dusun Barandasi, Desa Turatea, tiba-tiba dilempar air mineral, setelah menoleh saya malah dimaki," Ungkap Sampara.

Ia mengaku tak menaruh curiga dan tetap melanjutkan perjalanan. Namun tanpa sadar, ada yang membuntutinya dari belakang.

"Sesampainya di lokasi, motornya berdempetan dengan motor saya, baju saya ditarik dan disuruh berhenti, saya tanya ada apa, tiba-tiba mata kanan saya langsung ditinju," bebernya.

Tak berhenti di situ, korban dikeroyok dan dipukul secara membabi buta. Bahkan helm korban digunakan pelaku untuk menghantam wajahnya.

"Bibir saya pecah, gigi rontok, penglihatan buram, baru seminggu setelah kejadian kelopak mata saya bisa terangkat," ungkapnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru