UIN Alauddin Tuan Rumah Diklat BPIP, 200 Dosen Jadi Peserta
Rabu, 05 Nov 2025 11:39
Foto bersama ratusan dosen dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Timur Indonesia yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan BPIP, kemarin. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pembinaan Ideologi Pancasila Angkatan I Tahun 2025 di Ballroom Sultan Alauddin Hotel & Convention, Makassar kemarin. Kegiatan ini diikuti oleh 200 dosen dari 73 perguruan tinggi di wilayah Timur Indonesia.
Acara diawali dengan sambutan Deputi Bidang Diklat BPIP, Dr. Surahno. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan amanat Presiden untuk memperkuat ideologi Pancasila di kalangan akademisi. Ia menegaskan bahwa BPIP terus berkomitmen melakukan pembinaan ideologi secara sistematis melalui jalur pendidikan tinggi.
“Kami ingin memastikan dosen tidak hanya memahami Pancasila secara teoritis, tetapi juga menjadi teladan dalam pengamalannya di ruang akademik dan sosial,” ujar Dr. Surahno.
Sebagai tuan rumah, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan BPIP melaksanakan kegiatan nasional di kampusnya. Ia menilai pelatihan ini sejalan dengan semangat UIN Alauddin dalam memperkuat karakter kebangsaan di lingkungan akademik.
“Saya berharap diklat ini melahirkan pelatih yang berkarakter Pancasila secara utuh, memiliki capability untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila, adaptability untuk menyesuaikan dengan dinamika zaman, dan durability atau daya tahan dalam menghadapi tantangan,” ujar Prof. Hamdan.
Rektor juga menekankan pentingnya pembaruan pendekatan pembelajaran Pancasila agar tidak lagi bersifat indoktrinatif, monolog, atau monoton. Menurutnya, metode baru yang lebih partisipatif dan reflektif akan menumbuhkan kesadaran kritis dan komitmen ideologis yang lebih kuat di kalangan dosen.
“Kami ingin menjadikan Pancasila sebagai ruh yang menjiwai seluruh aktivitas tridarma perguruan tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Hamdan menegaskan bahwa UIN Alauddin telah berkomitmen memperkuat riset dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan melalui Pusat Studi Pancasila. Unit ini menjadi wadah bagi sivitas akademika dalam mengkaji relevansi Pancasila terhadap isu-isu sosial dan keagamaan kontemporer.
“Kehadiran Pusat Studi Pancasila menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus menjaga relevansi nilai-nilai dasar bangsa di ruang akademik,” ujar Rektor UIN Alauddin.
Kegiatan resmi dibuka oleh Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. KH. Muhammad Amin Abdullah, yang mewakili Kepala BPIP. Dalam arahannya, Prof. Amin menekankan pentingnya revitalisasi pendidikan Pancasila di era sekarang serta menyoroti adanya ‘generasi yang hilang’ akibat penghapusan Pancasila dari kurikulum pendidikan sejak 2002, yang menyebabkan melemahnya kesadaran kebangsaan.
Prof. Amin menjelaskan bahwa diklat ini merupakan langkah cepat untuk mengembalikan posisi Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional. Para peserta akan mempelajari tiga rumpun materi yaitu materi dasar, umum, dan pengayaan yang dirancang agar dosen mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai Pancasila secara kontekstual di kampus masing-masing.
“Pancasila harus menjadi pedoman etis, bukan hanya wacana. Dosen harus mampu menghidupkannya dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tegas Prof. Amin.
Acara diawali dengan sambutan Deputi Bidang Diklat BPIP, Dr. Surahno. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan amanat Presiden untuk memperkuat ideologi Pancasila di kalangan akademisi. Ia menegaskan bahwa BPIP terus berkomitmen melakukan pembinaan ideologi secara sistematis melalui jalur pendidikan tinggi.
“Kami ingin memastikan dosen tidak hanya memahami Pancasila secara teoritis, tetapi juga menjadi teladan dalam pengamalannya di ruang akademik dan sosial,” ujar Dr. Surahno.
Sebagai tuan rumah, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan BPIP melaksanakan kegiatan nasional di kampusnya. Ia menilai pelatihan ini sejalan dengan semangat UIN Alauddin dalam memperkuat karakter kebangsaan di lingkungan akademik.
“Saya berharap diklat ini melahirkan pelatih yang berkarakter Pancasila secara utuh, memiliki capability untuk mempromosikan nilai-nilai Pancasila, adaptability untuk menyesuaikan dengan dinamika zaman, dan durability atau daya tahan dalam menghadapi tantangan,” ujar Prof. Hamdan.
Rektor juga menekankan pentingnya pembaruan pendekatan pembelajaran Pancasila agar tidak lagi bersifat indoktrinatif, monolog, atau monoton. Menurutnya, metode baru yang lebih partisipatif dan reflektif akan menumbuhkan kesadaran kritis dan komitmen ideologis yang lebih kuat di kalangan dosen.
“Kami ingin menjadikan Pancasila sebagai ruh yang menjiwai seluruh aktivitas tridarma perguruan tinggi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Hamdan menegaskan bahwa UIN Alauddin telah berkomitmen memperkuat riset dan pengembangan nilai-nilai kebangsaan melalui Pusat Studi Pancasila. Unit ini menjadi wadah bagi sivitas akademika dalam mengkaji relevansi Pancasila terhadap isu-isu sosial dan keagamaan kontemporer.
“Kehadiran Pusat Studi Pancasila menjadi bukti nyata komitmen kami untuk terus menjaga relevansi nilai-nilai dasar bangsa di ruang akademik,” ujar Rektor UIN Alauddin.
Kegiatan resmi dibuka oleh Anggota Dewan Pengarah BPIP, Prof. Dr. KH. Muhammad Amin Abdullah, yang mewakili Kepala BPIP. Dalam arahannya, Prof. Amin menekankan pentingnya revitalisasi pendidikan Pancasila di era sekarang serta menyoroti adanya ‘generasi yang hilang’ akibat penghapusan Pancasila dari kurikulum pendidikan sejak 2002, yang menyebabkan melemahnya kesadaran kebangsaan.
Prof. Amin menjelaskan bahwa diklat ini merupakan langkah cepat untuk mengembalikan posisi Pancasila ke dalam sistem pendidikan nasional. Para peserta akan mempelajari tiga rumpun materi yaitu materi dasar, umum, dan pengayaan yang dirancang agar dosen mampu menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai Pancasila secara kontekstual di kampus masing-masing.
“Pancasila harus menjadi pedoman etis, bukan hanya wacana. Dosen harus mampu menghidupkannya dalam pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tegas Prof. Amin.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
UIN Alauddin Selaraskan Rencana Strategis dengan Kementerian Agama
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Review Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2025–2029 di Ruang Rapat Lantai 4 Gedung Rektorat Kampus II, Jumat, 19 Desember 2025.
Sabtu, 20 Des 2025 13:07
News
Gallery Exhibition hingga Talkshow Meriahkan HUT 4 Dekade UKM LIMA Washilah
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informasi Mahasiswa Alauddin (LIMA) Washilah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Literasoul, dari Rabu-Kamis (17-18 Desember 2025).
Kamis, 18 Des 2025 16:54
News
Perdana, UIN Alauddin Makassar Diberi Predikat Badan Publik Informatif oleh KI
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, datang dari Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025.
Kamis, 18 Des 2025 11:49
News
RS UIN Alauddin Kantongi Akreditasi Paripurna dari LAM-KPRS
Rumah Sakit UIN Alauddin berhasil meraih Akreditasi Paripurna dari Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS).
Selasa, 16 Des 2025 17:27
Sulsel
Mahasiswa FEBI UIN Alauddin Makassar Sabet Juara 1 Lomba Poster LP2M
Tim Scopus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menorehkan prestasi membanggakan, Jumat (5/12/2025).
Sabtu, 06 Des 2025 07:01
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
2
Hari Ibu: Merawat Ingatan, Menjaga Kehidupan
3
Pelatihan Berzanji UMI untuk Menguatkan Dakwah Kultural Berbasis Tradisi Keislaman
4
Silaturrahim LADIM dan Pembekalan Tingkatkan Kapasitas Mubalig
5
Groundbreaking Matano Belt Road 35 Km Dilakukan, Nilai Proyek Capai Rp350 Miliar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Efek Appi, Mesin Partai, dan Basis Pemilih jadi Modal Golkar Makassar Menuju 2029
2
Hari Ibu: Merawat Ingatan, Menjaga Kehidupan
3
Pelatihan Berzanji UMI untuk Menguatkan Dakwah Kultural Berbasis Tradisi Keislaman
4
Silaturrahim LADIM dan Pembekalan Tingkatkan Kapasitas Mubalig
5
Groundbreaking Matano Belt Road 35 Km Dilakukan, Nilai Proyek Capai Rp350 Miliar