Khutbah Salat Idul Adha 1445 H di PT Semen Tonasa: Jejak Cinta Nabi Ibrahim

Tim Sindomakassar
Selasa, 18 Jun 2024 18:51
Khutbah Salat Idul Adha 1445 H di PT Semen Tonasa: Jejak Cinta Nabi Ibrahim
Suasana pelaksanaan Salat Idul Adha yang digelar PSIT di halaman Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Senin (17/6/24). Foto/Dok Semen Tonasa
Comment
Share
PANGKEP - Persatuan Syiar Islam PT Semen Tonasa (PSIT), kembali menggelar Salat Idul Adha 1445 Hijriah. Kegiatan keagamaan itu dipusatkan di halaman Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Senin (17/6/24).

Penyelenggaraan Salat Idul Adha dihadiri oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa Asruddin, Direktur Operasi Mochamad Alfin Zaini serta jajaran manajemen PT Semen Tonasa. Mereka berbaur bersama para jemaah Salat Id yang datang berbondong-bondong menyemarakkan kegiatan ini.

Bertindak sebagai Imam Dzulfadli dan Khatib H. Ramli Bakka. Khutbah kali ini mengangkat tema Jejak Cinta Nabi Ibrahim, Antara Palestina dan Makkah.

Dalam materi khutbah yang dibawakan, H Ramli menyampaikan Idul Adha akan selalu mengajak umat muslim kembali mengenang dan tertegun pada sosok manusia mulia bernama Ibrahim.

"Sang kekasih Allah, Ayahanda para nabi dan rasul. Satu sosok manusia yang nilai dan kadar kemuliaannya di sisi Allah Ta’ala setara dengan sebuah umat," kata dia.

Jejak kisah cinta Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang terbentang antara Bumi al-Quds Palestina hingga Tanah Suci Makkah, betapa banyak jejak teladan yang telah diukir oleh ayahanda para nabi itu. Betapa banyak pesan yang selalu saja relevan untuk dititipkan kepada kita semua yang berjalan menata hidup di akhir zaman yang semakin pelik ini.

Pertama, dalam jejak kisah cintanya yang panjang itu, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mengajarkan betapa pentingnya nilai sebuah keluarga. Betapa berharganya simpul kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak itu.

"Keluarga tidak sekadar sebuah simpul ikatan sosial, tapi keluarga adalah jejak penghambaan dan ibadah kepada Allah Ta’ala," tuturnya.

Kedua, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, Sang Kekasih Allah Azza wa Jalla itu juga telah mengajarkan bahwa derajat kemuliaan di sisi Allah Ta’ala bukan barang murahan yang dapat diraih dan digenggam oleh siapa saja. Akan banyak ujian yang terangkai di sepanjang perjalanannya.

Mengakhiri khutbahnya, ia pun mengingatkan tentang syariat qurban yang waktu penyembelihannya adalah seusai pelaksanaan Salat Idul Adha hingga tiga hari tasyriq setelahnya. Pembagian hewan kurban yang telah disembelih dapat dibagi tiga bagian, sepertiga buat pemiliknya, sepertiga buat hadiah dan sepertiga buat sedekah kepada fakir miskin.

Setelah pelaksanaan Salat Idul Adha, diselenggarakan pemotongan hewan kurban yang pelaksanaannya disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa Asruddin.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru