PDIP Luncurkan Gerakan Red Force Budiman Rabu Merah di Luwu Timur

Rabu, 03 Jul 2024 22:38
PDIP Luncurkan Gerakan Red Force Budiman Rabu Merah di Luwu Timur
PDIP Lutim secara resmi meluncurkan gerakan "Red Force Budiman Rabu Merah" (Ramah) di posko induk padaRabu 3 Juli 2024. Foto: Fitra Budin
Comment
Share
LUWU TIMUR - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Luwu Timur, Budiman secara resmi meluncurkan gerakan "Red Force Budiman Rabu Merah" (Ramah) di posko induk DPC PDIP Luwu Timur, Jalan Dr. Sam Ratulangi, Puncak Indah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Rabu 3 Juli 2024.

Pencetus gerakan ini, Mahading, menjelaskan bahwa hari Rabu diharapkan menjadi hari spesial bagi Budiman, yang didorong menjabat sebagai pemimpin untuk dua periode. Simbol merah dipilih karena melambangkan keberanian dan semangat perjuangan untuk kebaikan.

"Hari Rabu kita harapkan menjadi harinya Pak Budiman. Kenapa memakai simbol merah, karena merah wujud dari keberanian. Kebaikan haruslah diperjuangkan," ujar Mahading.



Mahading juga mengajak para simpatisan untuk berani menggunakan simbol merah sebagai bentuk partisipasi dalam gerakan ini. "Jangan hentikan kebaikan ini, itulah filosofi 20 hari Rabu Merah. Kita harapkan gerakan ini menjadi gerakan partisipatif bagi seluruh warga Luwu Timur," tambahnya.

Dukungan untuk Budiman sebagai petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terus mengalir. Seruan "Merahkan Luwu Timur" menggema di acara tersebut, yang dihadiri oleh ribuan simpatisan dan kader PDIP.

Tak hanya dari kader dan simpatisan, dukungan juga datang dari beberapa tokoh masyarakat seperti politisi senior Wafid Siddik, mantan anggota DPRD Luwu Timur, pengusaha Syamsu, Andi Murphy yang akrab disapa Opu Lahong, pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Eselon II, serta sejumlah tokoh lainnya.

Program dan kegiatan Budiman selama menjabat sebagai Bupati Luwu Timur mendapatkan apresiasi positif dari para tokoh masyarakat yang memberikan testimoni di acara tersebut. Mereka menilai Budiman sebagai bupati yang cerdas, terbukti peduli, dan responsif terhadap berbagai persoalan masyarakat.

"Kenapa saya ada di sini, harus dilanjutkan pembangunan ini, karena amanah orang tua kita terdahulu yang membangun Luwu Timur dan dilanjutkan ke Budiman. Budiman sudah pantas, dan memang perlu dilanjutkan," kata Wafid Siddik.



Dalam manifesto "Rabu Merah" yang dibacakan Mahading, dinyatakan bahwa gerakan ini didasari oleh persamaan ide dan gagasan, tanpa memandang suku, ras, agama, dan latar belakang.

"Rabu Merah adalah ikhtiar politik yang mengajak seluruh rakyat Luwu Timur untuk mengenakan atribut warna merah sebagai simbol perjuangan melanjutkan kebaikan," katanya.

Mahading mengajak para petani, nelayan, pekerja, dan seluruh warga Luwu Timur untuk bersatu dan berjuang di garis politik demi kebaikan bersama. "Berbanggalah kawan-kawan yang terlibat di Rabu Merah. Serukanlah kepada mereka untuk selalu melakukan gerakan masif dan melanjutkan suatu kebaikan, merah untuk kebaikan," tutupnya.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru