Kunjungi Bantaeng, Presiden Optimistis Produksi Beras Nasional Meningkat
Ikbal nur
Jum'at, 05 Jul 2024 19:50
Presiden Jokowi berinteraksi dengan petani di Kabupaten Bantaeng, Jumat (5/7/2024). Foto: Istimewa
BANTAENG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran), meninjau bantuan pompa air di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Jumat 5 Juli.
Presiden Jokowi optimistis pompanisasi akan mendongkrak produksi beras nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.
Implementasi pompa, menurut Presiden Jokowi mampu mendorong petani untuk meningkatkan indeks pertanaman dari satu menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Selain dapat menyuplai air secara lebih efisien dan tepat waktu ke lahan pertanian, pompanisasi diharapkan Presiden Jokowi dapat mengatisipasi cuaca ektrim seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang.
“Petani tadi menyampaikan disini hanya panen sekali padahal tanahnya subur, ini karena airnya tidak ada, dengan adanya pompa, ini sudah tanam yang ke - 2, kita harap nanti bisa masuk tanam yang ke - 3, ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional, arahnya kesana, dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi disemua negara,” ungkap Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, sebaran pompa di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2019-2024 sejumlah 5.230 unit. Untuk Kabupaten Bantaeng dialokasikan 81 unit pompa di tahun 2024.
Presiden Jokowi mengatakan meski kebutuhan pompa di Kabupaten Bantaeng sejumlah 150 pompa, namun bantuan awal ini dipastikan akan sepenuhnya mendukung aktivitas produksi petani Kabupaten Bantaeng di lapangan.
“Saya menuju ke Kabupaten Bantaeng, untuk melihat pemasangan pompanisasi, pemasangan pompa - pompa, yang diberikan dari Kementerian Pertanian di Kabupaten Bantaeng sebanyak 80 pompa, keperluannya 150, tadi Pak Bupati menyampaikan butuhnya 150 sudah diberikan 80 pompa, ini akan meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi memungkinkan petani untuk menanam disepanjang musim. Ia menyebut pompanisasi merupakan solusi cepat mengantisipasi ancaman iklim seperti kekeringan yang berpotensi besar menurunkan produksi pangan.
“Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan. Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar Mentan Amran.
Menurut Mentan Amran, pemerintah telah menargetkan capaian swasembada dan juga lumbung pangan dunia agar bisa dicapai dalam waktu cepat. Untuk itu, fokus kerja yang sedang dilakukan adalah memasang pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.
“Dulu kita swasembada, 2017, 2019 dan 2020. Dan yang kita kerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama.” kata dia.
Sebagai informasi, Luas Kabupaten Bantaeng sebesar 6.050 ha dengan Potensi sawah tadah hujan di Kabupaten ini mencapai 1.549 Ha. Dengan penambahan 81 unit pompa ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi Kabupaten Bantaeng dari tahun sebelumnya.
Seperti yang diketahui, petani di sekitar masih sangat bergantung pada air hujan, bantuan pompanisasi dan kegiatan irigasi perpompaan diharapkan dapat membantu petani di musim tanam April hingga September tahun ini.
Presiden Jokowi optimistis pompanisasi akan mendongkrak produksi beras nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani secara signifikan.
Implementasi pompa, menurut Presiden Jokowi mampu mendorong petani untuk meningkatkan indeks pertanaman dari satu menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
Selain dapat menyuplai air secara lebih efisien dan tepat waktu ke lahan pertanian, pompanisasi diharapkan Presiden Jokowi dapat mengatisipasi cuaca ektrim seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang.
“Petani tadi menyampaikan disini hanya panen sekali padahal tanahnya subur, ini karena airnya tidak ada, dengan adanya pompa, ini sudah tanam yang ke - 2, kita harap nanti bisa masuk tanam yang ke - 3, ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional, arahnya kesana, dan juga untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi disemua negara,” ungkap Presiden Jokowi.
Sebagai informasi, sebaran pompa di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2019-2024 sejumlah 5.230 unit. Untuk Kabupaten Bantaeng dialokasikan 81 unit pompa di tahun 2024.
Presiden Jokowi mengatakan meski kebutuhan pompa di Kabupaten Bantaeng sejumlah 150 pompa, namun bantuan awal ini dipastikan akan sepenuhnya mendukung aktivitas produksi petani Kabupaten Bantaeng di lapangan.
“Saya menuju ke Kabupaten Bantaeng, untuk melihat pemasangan pompanisasi, pemasangan pompa - pompa, yang diberikan dari Kementerian Pertanian di Kabupaten Bantaeng sebanyak 80 pompa, keperluannya 150, tadi Pak Bupati menyampaikan butuhnya 150 sudah diberikan 80 pompa, ini akan meningkatkan produktivitas,” jelasnya.
Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pompanisasi memungkinkan petani untuk menanam disepanjang musim. Ia menyebut pompanisasi merupakan solusi cepat mengantisipasi ancaman iklim seperti kekeringan yang berpotensi besar menurunkan produksi pangan.
“Saya selalu sampaikan bahwa sekarang kita perlu pompanisasi untuk memenuhi air dari sungai ke sawah. Mengapa? mustahil kita lolos dari krisis pangan kalau solusi cepat ini tidak kita lakukan. Ingat saat ini ada 50 negara yang mengalami kelaparan. Jangan sampai kita mengalami hal yang sama,” ujar Mentan Amran.
Menurut Mentan Amran, pemerintah telah menargetkan capaian swasembada dan juga lumbung pangan dunia agar bisa dicapai dalam waktu cepat. Untuk itu, fokus kerja yang sedang dilakukan adalah memasang pompanisasi, mencetak sawah hingga mentransformasi pertanian tradisional ke pertanian modern.
“Dulu kita swasembada, 2017, 2019 dan 2020. Dan yang kita kerjakan ini adalah produk kebijakan serta kolaborasi bersama.” kata dia.
Sebagai informasi, Luas Kabupaten Bantaeng sebesar 6.050 ha dengan Potensi sawah tadah hujan di Kabupaten ini mencapai 1.549 Ha. Dengan penambahan 81 unit pompa ini, diharapkan dapat meningkatkan produksi padi Kabupaten Bantaeng dari tahun sebelumnya.
Seperti yang diketahui, petani di sekitar masih sangat bergantung pada air hujan, bantuan pompanisasi dan kegiatan irigasi perpompaan diharapkan dapat membantu petani di musim tanam April hingga September tahun ini.
(MAN)
Berita Terkait
News
Jokowi Kantongi 10 Daftar Nama Capim dan Cadewas KPK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima panitia seleksi calon pimpinan dan dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029, Selasa, (01/10/2024).
Selasa, 01 Okt 2024 19:23
News
PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip saat Presiden Jokowi Resmikan RS Vertikal Makassar
PLN berhasil mengawal peresmian RS Kemenkes Vertikal Makassar oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dengan memastikan pasokan listrik tanpa kedip, Jumat (6/9/2024).
Selasa, 10 Sep 2024 13:51
News
Resmi Buka PON Aceh-Sumut, Jokowi: Perkuat Persatuan dan Persaudaraan
Pelaksanaan pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, di Banda Aceh berlangsung sukses, Senin, (09/09/2024) malam. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar ajang ini bisa memperkuat persatuan dan persaudaraan sebagai suatu bangsa.
Senin, 09 Sep 2024 23:54
News
Presiden Jokowi Resmikan 18 Venue PON di Provinsi Aceh
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan rehabilitasi, renovasi, dan pembangunan venue PON XXI di Provinsi Aceh. Senin (09/09/2024).
Senin, 09 Sep 2024 16:34
News
Presiden Jokowi Resmikan RS Kemenkes Modern di Makassar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Makassar, di Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (06/09/2024).
Jum'at, 06 Sep 2024 21:29
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada