Sektor Jasa Keuangan Sulsel Tetap Tangguh di Tengah Gejolak Global
Jum'at, 09 Mei 2025 21:24

Pimpinan OJK Sulselbar memaparkan seputar perkembangan industri jasa keuangan pada acara Journalist Update di kantornya, Jumat (9/5/2025). Foto/IST
MAKASSAR - Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menyampaikan bahwa sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel)+ tetap stabil dan resilient alias tangguh dalam menopang perekonomian regional maupun nasional. Hal ini terjadi meskipun dinamika perekonomian global dan domestik menunjukkan peningkatan risiko dan ketidakpastian.
Hal itu disampaikan oleh Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar.
Muchlasin menyampaikan stabilitas ini tercermin dari kinerja positif berbagai sektor keuangan, seperti Perbankan (PBKN); Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK); Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP); serta Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan LJK Lainnya (PVML).
Hingga Maret 2025, Kantor OJK Sulsel-Sulbar mencatat pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) sektor perbankan di wilayah Sulampua (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat), terutama dalam Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Kredit.
Muchlasin menyebut total aset perbankan tumbuh 5,91 persen atau sebesar Rp11,44 triliun, dengan total aset mencapai Rp204,99 triliun. Selanjutnya, DPK meningkat 6,55 persen atau sebesar Rp844 miliar, dengan total mencapai Rp137,34 triliun. Sedangkan, penyaluran kredit naik 3,76 persen atau sebesar Rp6,01 triliun, dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp165,78 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit produktif tumbuh 0,20 persen, dengan total mencapai Rp89,39 triliun. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) untuk kredit produktif tercatat sebesar 3,90 persen.
Sementara itu, kredit konsumtif mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 8,27 persen, dengan total penyaluran sebesar Rp76,89 triliun. Rasio NPL kredit konsumtif berada pada level yang lebih rendah, yaitu 1,65 persen.
Rendahnya rasio NPL pada kedua jenis kredit ini menunjukkan bahwa penyerapan kredit di wilayah Sulawesi Selatan masih dalam kondisi yang relatif sehat dan terjaga.
Hal itu disampaikan oleh Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, dalam keterangan pers yang diterima SINDO Makassar.
Muchlasin menyampaikan stabilitas ini tercermin dari kinerja positif berbagai sektor keuangan, seperti Perbankan (PBKN); Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon (PMDK); Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP); serta Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan LJK Lainnya (PVML).
Hingga Maret 2025, Kantor OJK Sulsel-Sulbar mencatat pertumbuhan tahunan (year on year/yoy) sektor perbankan di wilayah Sulampua (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat), terutama dalam Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan Kredit.
Muchlasin menyebut total aset perbankan tumbuh 5,91 persen atau sebesar Rp11,44 triliun, dengan total aset mencapai Rp204,99 triliun. Selanjutnya, DPK meningkat 6,55 persen atau sebesar Rp844 miliar, dengan total mencapai Rp137,34 triliun. Sedangkan, penyaluran kredit naik 3,76 persen atau sebesar Rp6,01 triliun, dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp165,78 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit produktif tumbuh 0,20 persen, dengan total mencapai Rp89,39 triliun. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) untuk kredit produktif tercatat sebesar 3,90 persen.
Sementara itu, kredit konsumtif mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 8,27 persen, dengan total penyaluran sebesar Rp76,89 triliun. Rasio NPL kredit konsumtif berada pada level yang lebih rendah, yaitu 1,65 persen.
Rendahnya rasio NPL pada kedua jenis kredit ini menunjukkan bahwa penyerapan kredit di wilayah Sulawesi Selatan masih dalam kondisi yang relatif sehat dan terjaga.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
OJK Siapkan Regulasi Baru untuk Perkuat Ekosistem Asuransi Kesehatan
Sebagai tindak lanjut dari Rapat Kerja Komisi XI DPR RI pada akhir Juni 2025, OJK akan menyusun Peraturan OJK (POJK) tentang Penguatan Ekosistem Asuransi Kesehatan.
Senin, 07 Jul 2025 13:51

Ekbis
OJK: Penggunaan Logo Tanpa Izin oleh Investindo Public Optima Langgar Hukum
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan persetujuan untuk kegiatan operasional PT Investindo Public Optima.
Minggu, 06 Jul 2025 22:58

Ekbis
OJK Gandeng KOWANI Dorong Literasi Keuangan, Sasar Emak-emak
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat, termasuk kepada kelompok perempuan dan ibu rumah tangga alias emak-emak.
Kamis, 03 Jul 2025 15:12

Ekbis
Database Agen dan Polis Diluncurkan, Industri Asuransi Masuki Era Baru
OJK resmi meluncurkan Database Agen Asuransi Indonesia dan Database Polis Asuransi Indonesia, dua inisiatif strategis untuk memperkuat ekosistem industri perasuransian nasional.
Rabu, 02 Jul 2025 14:09

Ekbis
Perluas Akses Layanan Finansial, BCA Hadirkan Kantor Kas Baru di Kendari
Pembukaan kantor ini merupakan bagian dari komitmen BCA dalam memperluas akses layanan perbankan dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat serta pelaku usaha di Kendari dan sekitarnya.
Selasa, 01 Jul 2025 07:49
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

45 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Wafat di Tanah Suci, 6 Dalam Perawatan
2

Pemkab Bantaeng dan Kejaksaan Teken MoU Penanganan Masalah Hukum
3

Penemuan Bayi Usia 3 Hari di Masjid Allaere Maros Viral, Polisi Buru Pelaku
4

Rebranding, Liga 1 Berubah Nama Jadi BRI Super League
5

MPLS SMP Telkom Makassar: Awal Perjalanan Menuju Generasi Tangguh
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

45 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Wafat di Tanah Suci, 6 Dalam Perawatan
2

Pemkab Bantaeng dan Kejaksaan Teken MoU Penanganan Masalah Hukum
3

Penemuan Bayi Usia 3 Hari di Masjid Allaere Maros Viral, Polisi Buru Pelaku
4

Rebranding, Liga 1 Berubah Nama Jadi BRI Super League
5

MPLS SMP Telkom Makassar: Awal Perjalanan Menuju Generasi Tangguh