Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap stabil periode April 2024.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sektor jasa keuangan masih terjaga stabil. Hal tersebut didukung oleh tingkat permodalan yang kuat dan likuiditas memadai.

Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulan II-2024 melibatkan 95 bank responden menunjukkan responden makin optimis bahwa kinerja perbankan semakin baik pada triwulan II-2024.

OJK Sulselbar mencatat total aset perbankan di Sulsel posisi Maret 2024 tumbuh 8,41% (yoy) dengan nominal mencapai Rp193,55 triliun.

OJK sebagai regulator di sektor jasa keuangan, secara berkala mendorong peran aktif auditor internal sebagai 3rd line organisasi, dan mendukung pengembangan kompetensi para auditor internal.

OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga stabil dengan kinerja intermediasi yang kontributif di tengah ketidakpastian global.

OJK mengumumkan pencabutan izin usaha PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund), sebagaimana ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK.

OJK dan MUI menyepakati sinergi dalam melaksanakan upaya pengembangan dan penguatan sektor jasa keuangan syariah di Indonesia.

OJK terus mendorong penguatan peran profesi penunjang sebagai bagian dari implementasi three lines dalam meningkatkan tata kelola Industri Jasa Keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 5 Tahun 2024 tentang Penetapan Status Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Bank Umum (POJK 5/2024).

OJK menilai risiko yang dihadapi industri perbankan nasional akibat penguatan dolar AS beberapa waktu ini masih dapat dimitigasi dengan baik

OJK melalui Satgas PASTI menemukan 585 entitas pinjol ilegal dan pinjaman pribadi (pinpri) periode Februari-Maret 2024.

OJK mencermati perkembangan terkini di Timur Tengah dan dampaknya terhadap kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional ke depan.