Turis Malaysia Doyan Belanja Pakai QRIS di Sulawesi Selatan
Selasa, 26 Agu 2025 17:20
Jajaran pimpinan BI Sulsel mengulas seputar kondisi ekonomi, termasuk perkembangan QRIS pada acara Bincang Bareng Media di salah satu kafe di Kota Makassar, Selasa (26/8/2025). Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Seiring perkembangan digital, penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran semakin masif. Termasuk di Sulsel, pertumbuhannya sangat signifikan.
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan pemakaian QRIS di Sulsel sangat pesat, baik dari angka pengguna, merchant, nominal hingga volume transaksi. Bahkan, warga negara asing (WNA) atau turis, khususnya dari negara tetangga juga doyan menggunakan QRIS.
Sekadar diketahui, QRIS antar negara atau cross border kini telah melibatkan empat negara yakni Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang.
Berdasarkan data dari BI, transaksi QRIS antar negara di Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif, baik dari sisi volume maupun dari sisi nominal transaksi. Tercatat, turis asal Malaysia paling dominan berbelanja menggunakan QRIS.
"Transaksi QRIS antar negara kian bertumbuh, baik dari sisi volume maupun nominal. Warga negara asal Malaysia menjadi penyumbang terbesar," kata Deputi Perwakilan Kepala BI Sulsel, Ricky Satria, saat acara Bincang Bareng Media di salah satu kafe di Kota Makassar, Selasa (26/8/2025).
Dalam kegiatan mengangkat tema 'Perkembangan Ekonomi Sulsel dan Respons Kebijakan Bank Indonesia' itu turut hadir yakni Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E Wimanda, dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel lainnya, Wahyu Purnama.
Ricky memaparkan data bahwa sepanjang 2024 tercatat volume transaksi QRIS antar negara di Sulsel mencapai 22.644. Tertinggi dari Malaysia sebanyak 22.139 transaksi atau 98 persen, disusul Thailand 279 transaksi (1 persen) dan Singapura 226 transaksi (1 persen).
Selanjutnya, rentang Januari-Mei 2025 terdata sudah ada 19.279 transaksi. Lagi-lagi, Malaysia paling dominan dengan 18.533 transaksi (96 persen). Berikutnya, ada Singapura 543 transaksi (3 persen), dan Thailand 203 transaksi (1 persen).
Selaras dengan volume transaksi, nominal transaksi pun dikuasai oleh Malaysia. Sepanjang 2024, BI mencatat transaksi QRIS antar negara mencapai Rp7,7 miliar, dimana Malaysia berkontribusi Rp7,3 miliar (96 persen). Disusul Singapura Rp277,49 juta (4 persen) dan Thailand (Rp43,66 juta).
Sedangkan untuk tahun ini, sepanjang Januari-Mei 2025 tercatat nominal transaksi QRIS antar negara sudah mencapai Rp4,5 miliar. Malaysia mendominasi dengan Rp3,42 miliar (76 persen), diikuti Singapura Rp1,05 miliar (23 persen), dan Thailand Rp46 juta (1 persen).
Secara umum, Ricky menjelaskan QRIS disambut positif oleh masyarakat maupun pelaku usaha di Sulsel. Hal tersebut terlihat dari jumlah merchant yang telah menembus angka 1,2 juta hingga Juli 2025. Begitu pula dengan angka pengguna yang berada di sekitar angka tersebut.
"Jumlah merchant mencapai angka 1,2 juta dan didominasi UMKM. Namun, merchant masih terkonsentrasi di Makassar atau sekitar 43 persen," katanya.
Ricky mengimbuhkan, untuk nominal transaksi juga terus bertumbuh. Hingga Juli 2025, tercatat nominal transaksi menembus angka Rp1,7 triliun. Sedangkan, volume transaksi mencapai 14,9 juta.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E Wimanda, pada kesempatan tersebut, menerangkan perkembangan ekonomi global, nasional, dan Sulsel. Untuk ekonomi global diakuinya masih dipenuhi ketidakpastian. Sedangkan, ekonomi nasional pada triwulan II 2025 mengalami peningkatan.
Rizki menyebut untuk ekonomi Sulsel mengalami perlambatan. Bahkan, laju pertumbuhannya di bawah angka nasional. "Secara nasional, PDRB Sulsel berada di peringkat 22," tuturnya.
Meski demikian, Rizki menyebut laju ekonomi Sulsel diperkirakan akan tumbuh stabil dengan inflasi terjaga. BI memproyeksikan PDRB Sulsel tumbuh stabil dibandingkan tahun sebelumnya, dalam rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen.
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan pemakaian QRIS di Sulsel sangat pesat, baik dari angka pengguna, merchant, nominal hingga volume transaksi. Bahkan, warga negara asing (WNA) atau turis, khususnya dari negara tetangga juga doyan menggunakan QRIS.
Sekadar diketahui, QRIS antar negara atau cross border kini telah melibatkan empat negara yakni Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang.
Berdasarkan data dari BI, transaksi QRIS antar negara di Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif, baik dari sisi volume maupun dari sisi nominal transaksi. Tercatat, turis asal Malaysia paling dominan berbelanja menggunakan QRIS.
"Transaksi QRIS antar negara kian bertumbuh, baik dari sisi volume maupun nominal. Warga negara asal Malaysia menjadi penyumbang terbesar," kata Deputi Perwakilan Kepala BI Sulsel, Ricky Satria, saat acara Bincang Bareng Media di salah satu kafe di Kota Makassar, Selasa (26/8/2025).
Dalam kegiatan mengangkat tema 'Perkembangan Ekonomi Sulsel dan Respons Kebijakan Bank Indonesia' itu turut hadir yakni Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E Wimanda, dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel lainnya, Wahyu Purnama.
Ricky memaparkan data bahwa sepanjang 2024 tercatat volume transaksi QRIS antar negara di Sulsel mencapai 22.644. Tertinggi dari Malaysia sebanyak 22.139 transaksi atau 98 persen, disusul Thailand 279 transaksi (1 persen) dan Singapura 226 transaksi (1 persen).
Selanjutnya, rentang Januari-Mei 2025 terdata sudah ada 19.279 transaksi. Lagi-lagi, Malaysia paling dominan dengan 18.533 transaksi (96 persen). Berikutnya, ada Singapura 543 transaksi (3 persen), dan Thailand 203 transaksi (1 persen).
Selaras dengan volume transaksi, nominal transaksi pun dikuasai oleh Malaysia. Sepanjang 2024, BI mencatat transaksi QRIS antar negara mencapai Rp7,7 miliar, dimana Malaysia berkontribusi Rp7,3 miliar (96 persen). Disusul Singapura Rp277,49 juta (4 persen) dan Thailand (Rp43,66 juta).
Sedangkan untuk tahun ini, sepanjang Januari-Mei 2025 tercatat nominal transaksi QRIS antar negara sudah mencapai Rp4,5 miliar. Malaysia mendominasi dengan Rp3,42 miliar (76 persen), diikuti Singapura Rp1,05 miliar (23 persen), dan Thailand Rp46 juta (1 persen).
Secara umum, Ricky menjelaskan QRIS disambut positif oleh masyarakat maupun pelaku usaha di Sulsel. Hal tersebut terlihat dari jumlah merchant yang telah menembus angka 1,2 juta hingga Juli 2025. Begitu pula dengan angka pengguna yang berada di sekitar angka tersebut.
"Jumlah merchant mencapai angka 1,2 juta dan didominasi UMKM. Namun, merchant masih terkonsentrasi di Makassar atau sekitar 43 persen," katanya.
Ricky mengimbuhkan, untuk nominal transaksi juga terus bertumbuh. Hingga Juli 2025, tercatat nominal transaksi menembus angka Rp1,7 triliun. Sedangkan, volume transaksi mencapai 14,9 juta.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki E Wimanda, pada kesempatan tersebut, menerangkan perkembangan ekonomi global, nasional, dan Sulsel. Untuk ekonomi global diakuinya masih dipenuhi ketidakpastian. Sedangkan, ekonomi nasional pada triwulan II 2025 mengalami peningkatan.
Rizki menyebut untuk ekonomi Sulsel mengalami perlambatan. Bahkan, laju pertumbuhannya di bawah angka nasional. "Secara nasional, PDRB Sulsel berada di peringkat 22," tuturnya.
Meski demikian, Rizki menyebut laju ekonomi Sulsel diperkirakan akan tumbuh stabil dengan inflasi terjaga. BI memproyeksikan PDRB Sulsel tumbuh stabil dibandingkan tahun sebelumnya, dalam rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
BI Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Perdana Padi Gamagora 7 di Maros
Salah satu wujud nyatanya terlihat pada panen perdana demplot padi varietas Gamagora 7 di Kelompok Tani Sukamandiri, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Kamis, 27 Nov 2025 08:56
Ekbis
Ekonomi Sulsel Diproyeksi Bisa Tumbuh hingga 5,7%, Pertanian Jadi Penggerak Utama
BI tetap optimistis laju ekonomi Sulsel akan terus membaik, bahkan bisa mencapai angka 5,7 persen, dengan sektor pertanian sebagai motor penggerak.
Senin, 17 Nov 2025 21:05
Ekbis
Sulsel Perkuat Ekspor UMKM & Investasi Berkelanjutan Lewat AMBF X SSIF 2025
BI Sulsel dan Pemprov Sulsel resmi membuka Anging Mammiri Business Fair (AMBF) dan South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025, Rabu (12/11) di Ballroom Sandeq Hotel Claro, Makassar.
Rabu, 12 Nov 2025 14:29
Ekbis
Pesantren Mandiri dan Ekosistem Halal Tumbuh Lewat BEKS 2025
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel) resmi menutup rangkaian kegiatan Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS) 2025.
Jum'at, 07 Nov 2025 19:37
Ekbis
BI dan Pemerintah Mantapkan Langkah Kendalikan Inflasi Pangan Sulampua
Ricky mengapresiasi kolaborasi erat antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yang berhasil menjaga inflasi.
Selasa, 28 Okt 2025 11:55
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Usung Visi Smart Society, Fadel Tauphan Ansar Siap Pimpin KNPI Sulsel
2
Dua Komisioner KPU Pangkep jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Pilkada 2024
3
Dosen Kehutanan Unhas: Penyempitan Sungai dan Alih Fungsi Hutan Picu Banjir Bantaeng
4
Ribuan Peserta Antusias Ikuti Seminar Nasional Kesehatan Reproduksi LDII Sulsel
5
Penderita HIV/AIDS Maros Bertambah, Didominasi Hubungan LSL
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Usung Visi Smart Society, Fadel Tauphan Ansar Siap Pimpin KNPI Sulsel
2
Dua Komisioner KPU Pangkep jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Pilkada 2024
3
Dosen Kehutanan Unhas: Penyempitan Sungai dan Alih Fungsi Hutan Picu Banjir Bantaeng
4
Ribuan Peserta Antusias Ikuti Seminar Nasional Kesehatan Reproduksi LDII Sulsel
5
Penderita HIV/AIDS Maros Bertambah, Didominasi Hubungan LSL