BI Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Perdana Padi Gamagora 7 di Maros

Kamis, 27 Nov 2025 08:56
BI Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Panen Perdana Padi Gamagora 7 di Maros
Suasana panen perdana demplot padi varietas Gamagora 7 di Kelompok Tani Sukamandiri, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAROS - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat ketahanan pangan daerah melalui dukungan pada pengembangan bibit padi unggul. Salah satu wujud nyatanya terlihat pada panen perdana demplot padi varietas Gamagora 7 di Kelompok Tani Sukamandiri, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.

Kegiatan yang digelar pada 26 November 2025 ini dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda.

Dalam sambutannya, Rizki menyampaikan bahwa pengembangan varietas unggul seperti Gamagora 7 merupakan bagian dari komitmen BI untuk mendukung produktivitas pangan daerah.

"Ini menunjukkan capaian penting dalam penguatan ketahanan pangan daerah dengan mencatatkan produktivitas yang jauh di atas rata-rata," kata dia.

Produktivitas Gamagora 7 memang terbukti jauh melampaui rata-rata hasil padi di Kabupaten Maros. Berdasarkan perhitungan metode ubinan oleh BPS Maros pada 20 November 2025, produktivitas Gamagora 7 mencapai 8,9 ton per hektare, atau 58,9% lebih tinggi dibanding rata-rata produktivitas setempat yang berada di angka 5,6 ton per hektare.

Varietas ini juga memiliki umur panen relatif singkat, yakni sekitar 100 hari, sehingga sangat cocok untuk mendukung program percepatan tanam dan implementasi Indeks Pertanaman 300 (IP300).

Rizki menambahkan bahwa pengembangan varietas unggul ini sejalan dengan agenda pembangunan nasional, termasuk program Asta Cita Pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan. Selain peningkatan produktivitas, BI juga mendorong efisiensi budidaya melalui penggunaan teknik jajar legowo dan pengelolaan input pertanian yang lebih hemat.

Pengembangan demplot Gamagora 7 tidak hanya dilakukan di Maros, tetapi juga diperluas ke delapan kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan: Sidrap, Soppeng, Gowa, Parepare, Enrekang, Takalar, Jeneponto, dan Bulukumba.

Total luas lahan demplot mencapai 18 hektare. Langkah ini bertujuan menguji adaptivitas Gamagora 7 pada berbagai karakteristik agroklimat di luar lokasi pengembangan awalnya di Pulau Jawa.

Selain produktivitas tinggi dan umur panen singkat, Gamagora 7 juga menunjukkan keunggulan pada aspek ketahanan tanaman. Struktur batangnya lebih kokoh sehingga lebih tahan rebah saat angin kencang atau hujan deras.

Varietas ini juga terbukti lebih efisien dalam penggunaan pupuk dan pestisida, sehingga dapat menekan biaya produksi petani.

Rizki berharap kolaborasi antara BI dan Pemerintah Daerah dapat terus diperkuat untuk mendukung peningkatan pasokan padi, ketahanan pangan, dan kesejahteraan petani di Sulawesi Selatan.

Acara panen perdana turut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Sulawesi Selatan Dr. Since Erna Lamba, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Maros H. Abd. Asis Ahmad, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros Jamaluddin, Statistisi Ahli Muda BPS Maros Siabe, unsur Forkopimcam Lau, serta anggota Kelompok Tani Sukamandiri.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru