Transaksi QR Code untuk BBM Subsidi di Sulawesi Tembus 99 Persen
Kamis, 25 Mei 2023 22:28

Pertamina mengklaim di Pulau Sulawesi rata-rata transaksi BBM subsidi menggunakan QR Code telah mencapai 99 persen. Foto/Dok Pertamina
MAKASSAR - Program subsidi tepat yang telah disosialisasikan Pertamina sejak Juli 2020 kini mulai terlihat hasilnya. Program ini merupakan program yang bertujuan untuk menjaga distribusi BBM bersubsidi kepada masyarakat yang berhak.
Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program subsidi tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan oleh masyarakat. Di antaranya yakni kurangnya antrian di SPBU untuk jalur BBM subsidi. Nah, dengan begitu, kuota BBM subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi atau tidak terjadi over kuota.
Sesuai dengan dasar pelaksanaan program ini yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi BBM subsidi, telah dilaksanakan di sebagian besar Kota/Kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
Setelah skema full registrant dilaksanakan, hari ini (25/5) telah diberlakukan skema full QR dimana setiap transaksi pembelian BBM subsidi wajib menunjukkan QR Code, jika tidak ada maka tidak akan dilayani.
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan bahwa di Sulawesi rata-rata transaksi BBM subsidi menggunakan QR Code telah mencapai 99 persen.
“Dalam 8 hari terakhir yakni periode 16 hingga 23 Mei jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di 6 Provinsi yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara terdapat 336.776 transaksi dimana 332.748 diantaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahrougi mengimbau agar masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat agar segera mendaftarkan kendaraannya karena sekarang sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code.
Jika ada konsumen belum mendaftar, namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk Diesel non-subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex.
Dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya program subsidi tepat ini perlahan-lahan mulai dirasakan oleh masyarakat. Di antaranya yakni kurangnya antrian di SPBU untuk jalur BBM subsidi. Nah, dengan begitu, kuota BBM subsidi dari pemerintah kepada masyarakat dapat tercukupi atau tidak terjadi over kuota.
Sesuai dengan dasar pelaksanaan program ini yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan BPH Migas No.4/2020 perihal ketentuan kendaraan yang boleh mengisi BBM subsidi, telah dilaksanakan di sebagian besar Kota/Kabupaten di Indonesia dengan pelaksanaan secara bertahap terintegrasi.
Setelah skema full registrant dilaksanakan, hari ini (25/5) telah diberlakukan skema full QR dimana setiap transaksi pembelian BBM subsidi wajib menunjukkan QR Code, jika tidak ada maka tidak akan dilayani.
Area Manager Communication, Relation, & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan bahwa di Sulawesi rata-rata transaksi BBM subsidi menggunakan QR Code telah mencapai 99 persen.
“Dalam 8 hari terakhir yakni periode 16 hingga 23 Mei jumlah transaksi pembelian BBM subsidi di 6 Provinsi yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara terdapat 336.776 transaksi dimana 332.748 diantaranya sudah bertransaksi menggunakan QR Code," ujarnya.
Lebih lanjut, Fahrougi mengimbau agar masyarakat yang belum mendaftar subsidi tepat agar segera mendaftarkan kendaraannya karena sekarang sudah tidak dapat dilayani untuk membeli Solar Subsidi lagi jika tidak memiliki QR Code.
Jika ada konsumen belum mendaftar, namun perlu mengisi BBM maka dapat membeli produk Diesel non-subsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex.
(TRI)
Berita Terkait

News
Pertamina Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks, Pastikan Informasi dari Sumber Resmi
Penyebaran informasi palsu alias hoaks ini dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan kerap diarahkan kepada Pertamina maupun Pemerintah.
Selasa, 07 Okt 2025 13:17

News
Pertamina Salurkan 240 Ribu Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di Maros
Sebanyak 48 tangki air berkapasitas 5.000 liter disalurkan Pertamina ke 12 desa dan kelurahan di tiga kecamatan, yakni Bontoa, Lau, dan Maros Baru.
Minggu, 05 Okt 2025 15:09

News
Pastikan BBM Tepat Sasaran, Pertamina dan BPH Migas Tinjau Sejumlah SPBU
Pertamina dan BPH Migas melakukan pengawasan langsung terhadap distribusi dan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Manado dan sekitarnya.
Sabtu, 04 Okt 2025 17:28

Ekbis
Pertamina Pastikan Ketersediaan LPG Aman di Sulselbar lewat Monitoring Ketat
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Sales Area Sulawesi Selatan dan Barat kembali melakukan inspeksi rutin pada operasional Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE).
Jum'at, 03 Okt 2025 21:58

Sulsel
LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran
Ketersediaan gas LPG 3 Kg di Kabupaten Maros hingga saat ini masih tergolong aman. Meski di beberapa daerah ketersediaan gas LPG tabung 3 Kg mengalami kelangkaan.
Jum'at, 03 Okt 2025 16:41
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pemkab Gowa Pastikan Warga Miskin Ekstrem yang Viral di Medsos Penerima Bantuan
2

Baznas Sulsel Salurkan Daging DAM Haji di Kota Makassar dan Sekitarnya
3

6 Nama Berebut Kursi Ketua PDIP Sulsel, Ada ARW hingga Danny
4

2 Warganya Saling Lapor di Polisi, Kades di Jeneponto Minta Saling Memaafkan
5

Prof Budu Berencana Naikkan Tukin Dosen-Pegawai Unhas Jika Terpilih Rektor
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Pemkab Gowa Pastikan Warga Miskin Ekstrem yang Viral di Medsos Penerima Bantuan
2

Baznas Sulsel Salurkan Daging DAM Haji di Kota Makassar dan Sekitarnya
3

6 Nama Berebut Kursi Ketua PDIP Sulsel, Ada ARW hingga Danny
4

2 Warganya Saling Lapor di Polisi, Kades di Jeneponto Minta Saling Memaafkan
5

Prof Budu Berencana Naikkan Tukin Dosen-Pegawai Unhas Jika Terpilih Rektor