Triwulan I 2024, PT Vale Raup Pendapatan USD229,9 Juta
Selasa, 02 Jul 2024 12:35
PT Vale mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.199 metrik ton dan pengiriman nikel matte sebesar 18.175 ton dengan total pendapatan USD229,9 juta. Foto/Dok PT Vale
MAKASSAR - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale atau Perseroan, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (secara bersama-sama disebut sebagai Grup) telah merilis produksi dan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk triwulan pertama 2024 (1T24).
PT Vale mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.199 metrik ton dan pengiriman nikel matte sebesar 18.175 ton pada triwulan tersebut. Adapun dari situ, Perseroan menghasilkan total pendapatan USDUSD229,9 juta.
Chief Financial Officer PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menyampaikan pihaknya tidak melakukan perbaikan besar pada triwulan pertama 2024 sebagai bagian dari strategi pemeliharaan. Hal itu pun berdampak pada produksi nikel khususnya jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Itu menghasilkan peningkatan produksi nikel dalam matte sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, tingkat produksi ini lebih rendah 5 persen dibandingkan triwulan sebelumnya terutama disebabkan oleh lebih rendahnya kadar nikel," kata dia, dalam siaran persnya.
Bernardus Irmanto menjelaskan pendapatan USD229,9 juta menunjukkan penurunan 22 persen dan 37 persen, jika dibandingkan pendapatan pada triwulan IV dan triwulan I 2023. Terutama karena harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.
"Harga realisasi rata-rata terjadi penyesuaian dari USD14.239/ton pada 4T23 dan USD21.672/ton pada 1T23 menjadi USD12.651/ton pada 1T24, menunjukkan perubahan sebesar 11 persen dan 42 persen," paparnya.
Meskipun harga nikel berfluktuasi, PT Vale berhasil mempertahankan Beban Pokok Pendapatan. Secara year-on-year, Beban Pokok Pendapatan Perseroan turun sebesar 8 persen, dari USD228,2 juta pada 1T23 menjadi USD209,8 juta pada 1T24, dan juga lebih rendah 10 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, PT Vale Indonesia tetap fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya sambil terus meningkatkan disiplin dalam praktik-praktik penambangan yang baik.
Sesuai dengan Laporan Keuangan pada 31 Desember 2023, Grup mengakui aset derivatif yang timbul dari tambahan hak partisipasi atas investasinya di PT Kolaka Nickel Indonesia pada Laporan Keuangan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024.
Pada tanggal 31 Maret 2024, Perseroan mencatat penurunan nilai wajar aset derivatif ini sebesar USD 12,88 juta dari nilainya pada 31 Desember 2023 sehingga mengakibatkan pengakuan kerugian nilai wajar aset derivatif tersebut. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga nikel yang merupakan komponen kunci dalam penilaian aset derivatif.
Mengingat Grup belum mengakui aset derivatif dan keuntungan pengakuan nilai wajar aset derivatif dalam Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023, maka Grup menyajikan kembali Laporan Keuangan untuk memasukkan aset derivatif ke dalam Laporan Posisi Keuangan dan keuntungan yang terkait dengan pengakuan nilai wajar aset derivatif pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim.
PT Vale mengeluarkan belanja modal sekitar USD57,4 juta pada triwulan ini, meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD50,7 juta dikarenakan belanja yang lebih tinggi untuk proyek-proyek keberlanjutan dan pertumbuhan. Namun, angka ini lebih rendah 45 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kas dan setara kas Perseroan pada 31 Maret 2024 sebesar USD 730,8 juta, meningkat sebesar 5 persen dan 2 persen dibandingkan masing-masing USD698,8 juta pada 31 Desember 2023 dan USD717,3 juta pada 31 Maret 2023. PT Vale akan terus menerapkan manajemen kas secara hati-hati untuk menjaga ketersediaan kas.
Pada 2024 PT Vale berencana untuk memproduksi sekitar 70.800 ton nikel dalam matte. Di saat yang bersamaan, Perseroan akan terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan: Kehidupan adalah hal yang terpenting, Menghargai Bumi dan Komunitas kita.
PT Vale mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.199 metrik ton dan pengiriman nikel matte sebesar 18.175 ton pada triwulan tersebut. Adapun dari situ, Perseroan menghasilkan total pendapatan USDUSD229,9 juta.
Chief Financial Officer PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menyampaikan pihaknya tidak melakukan perbaikan besar pada triwulan pertama 2024 sebagai bagian dari strategi pemeliharaan. Hal itu pun berdampak pada produksi nikel khususnya jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Itu menghasilkan peningkatan produksi nikel dalam matte sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, tingkat produksi ini lebih rendah 5 persen dibandingkan triwulan sebelumnya terutama disebabkan oleh lebih rendahnya kadar nikel," kata dia, dalam siaran persnya.
Bernardus Irmanto menjelaskan pendapatan USD229,9 juta menunjukkan penurunan 22 persen dan 37 persen, jika dibandingkan pendapatan pada triwulan IV dan triwulan I 2023. Terutama karena harga realisasi rata-rata yang lebih rendah.
"Harga realisasi rata-rata terjadi penyesuaian dari USD14.239/ton pada 4T23 dan USD21.672/ton pada 1T23 menjadi USD12.651/ton pada 1T24, menunjukkan perubahan sebesar 11 persen dan 42 persen," paparnya.
Meskipun harga nikel berfluktuasi, PT Vale berhasil mempertahankan Beban Pokok Pendapatan. Secara year-on-year, Beban Pokok Pendapatan Perseroan turun sebesar 8 persen, dari USD228,2 juta pada 1T23 menjadi USD209,8 juta pada 1T24, dan juga lebih rendah 10 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Selain mendapatkan keuntungan dari harga komoditas yang lebih rendah, PT Vale Indonesia tetap fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya sambil terus meningkatkan disiplin dalam praktik-praktik penambangan yang baik.
Sesuai dengan Laporan Keuangan pada 31 Desember 2023, Grup mengakui aset derivatif yang timbul dari tambahan hak partisipasi atas investasinya di PT Kolaka Nickel Indonesia pada Laporan Keuangan periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2024.
Pada tanggal 31 Maret 2024, Perseroan mencatat penurunan nilai wajar aset derivatif ini sebesar USD 12,88 juta dari nilainya pada 31 Desember 2023 sehingga mengakibatkan pengakuan kerugian nilai wajar aset derivatif tersebut. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan harga nikel yang merupakan komponen kunci dalam penilaian aset derivatif.
Mengingat Grup belum mengakui aset derivatif dan keuntungan pengakuan nilai wajar aset derivatif dalam Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023, maka Grup menyajikan kembali Laporan Keuangan untuk memasukkan aset derivatif ke dalam Laporan Posisi Keuangan dan keuntungan yang terkait dengan pengakuan nilai wajar aset derivatif pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim.
PT Vale mengeluarkan belanja modal sekitar USD57,4 juta pada triwulan ini, meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD50,7 juta dikarenakan belanja yang lebih tinggi untuk proyek-proyek keberlanjutan dan pertumbuhan. Namun, angka ini lebih rendah 45 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kas dan setara kas Perseroan pada 31 Maret 2024 sebesar USD 730,8 juta, meningkat sebesar 5 persen dan 2 persen dibandingkan masing-masing USD698,8 juta pada 31 Desember 2023 dan USD717,3 juta pada 31 Maret 2023. PT Vale akan terus menerapkan manajemen kas secara hati-hati untuk menjaga ketersediaan kas.
Pada 2024 PT Vale berencana untuk memproduksi sekitar 70.800 ton nikel dalam matte. Di saat yang bersamaan, Perseroan akan terus meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional tanpa mengkompromikan nilai utama Perseroan: Kehidupan adalah hal yang terpenting, Menghargai Bumi dan Komunitas kita.
(TRI)
Berita Terkait
News
Peringatan Bulan K3 PT Vale: Meningkatkan Keselamatan dan Produktivitas Kerja
Peringatan Bulan K3 diadakan di seluruh area operasional PT Vale di Sorowako, Morowali, dan Pomalaa, berlangsung dari 12 Januari hingga 12 Februari 2025.
Kamis, 16 Jan 2025 15:58
Ekbis
Tok! Eks Menlu Retno Marsudi jadi Komisaris Independen PT Vale Indonesia
Selain itu, pemegang saham juga mengangkat Retno Lestari Priansari Marsudi sebagai Komisaris Independen yang baru, menggantikan Sukhyar.
Selasa, 14 Jan 2025 17:43
Sulsel
PT Vale Bantu Sembako hingga Obat-obatan untuk Korban Banjir di Barru & Soppeng
Bantuan ini disalurkan ke posko-posko korban bencana banjir di kedua kabupaten pada Selasa, 24 Desember 2024.
Rabu, 25 Des 2024 16:59
News
PT Vale Promosikan Herbal Lokal Binaan di Konferensi Jamu Internasional
PT Vale turut berpartisipasi dalam International Conference and Expo Jamu yang pertama kali digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, belum lama ini.
Minggu, 22 Des 2024 18:02
News
Komitmen PT Vale Turunkan Angka Kebutaan Lewat Operasi Katarak Gratis
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, yang merupakan bagian dari MIND ID, menggelar operasi katarak gratis di Klinik Mata Kolaka.
Kamis, 19 Des 2024 16:35
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ekspansi ke Indonesia Timur, Agres ID Resmikan Toko Pertama di Makassar
2
AGH Farid Wajdi Pimpin Salat Jenazah Nurhasan
3
Peringatan Bulan K3 PT Vale: Meningkatkan Keselamatan dan Produktivitas Kerja
4
Danlanud Sultan Hasanuddin Berganti, Fokus Kawal Program MBG Jadi Penekanan
5
Imigrasi Makassar Sambut Hari Bhakti Imigrasi ke-75 dengan Beragam Kegiatan Sosial
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ekspansi ke Indonesia Timur, Agres ID Resmikan Toko Pertama di Makassar
2
AGH Farid Wajdi Pimpin Salat Jenazah Nurhasan
3
Peringatan Bulan K3 PT Vale: Meningkatkan Keselamatan dan Produktivitas Kerja
4
Danlanud Sultan Hasanuddin Berganti, Fokus Kawal Program MBG Jadi Penekanan
5
Imigrasi Makassar Sambut Hari Bhakti Imigrasi ke-75 dengan Beragam Kegiatan Sosial