6 Tuntutan Warga, Aksi Emak-Emak Warnai Penolakan Pembangunan PSEL di Tamalanrea

Minggu, 28 Sep 2025 18:47
6 Tuntutan Warga, Aksi Emak-Emak Warnai Penolakan Pembangunan PSEL di Tamalanrea
Warga sekitar mendatangi Grand Eterno, Tamalanrea rencana lokasi pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) pada Ahad (28/09/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Warga sekitar mendatangi Grand Eterno, Tamalanrea rencana lokasi pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) pada Ahad (28/09/2025).

Aksi unjuk rasa itu sempat memanas sejumlah warga yang didominasi emak-emak yang berusaha merengsek masuk ke lahan rencana pembangunan PSEL.

Penanggungjawab aksi, Hadi Akbar mengatakan ada 6 tuntutan dalam aksinya. Gerakan ini merupakan bentuk protes warga dari kampung-kampung di sekitar lokasi rencana PSEL di Grand Eterno Tamalanrea.

"Warga yang mayoritas dari kampung-kampung yang dekat dengan lokasi pembangunan PSEL secara tegas menolak," kata Akbar.

Adapun enam pernyataan sikap warga di sekitar area pembangunan PSEL. Pertama, kampung mereka bukan tempat pembuangan atau pembakaran sampah.

Kedua, rencana ini berpotensi menimbulkan dampak negatif serius terhadap lingkungan, kesehatan publik, dan kehidupan sosial komunitas.

Ketiga, menolak penggunaan wilayah permukiman sebagai lokasi yang menimbulkan beban lingkungan bagi warga.

Keempat, meminta agar para akademisi dan pihak terkait menggunakan keilmuan untuk melindungi masyarakat, bukan untuk membenarkan kebijakan yang merugikan.

Kelima, meminta Presiden Republik Indonesia (RI) Presiden RI, Prabowo Subianto untuk memastikan transparansi dan menindaklanjuti dugaan maladministrasi atau pelanggaran terkait proses lelang.

Keenam, meminta agar institusi penegak hukum yakni Polda, Kejati dan pihak terkait melakukan pemeriksaan transparan terhadap proses perizinan dan lelang, terkait dugaan tindak pidana korupsi.

Adapun alasan menolak pembangunan PSEL, merupakan bentuk penegasan memperjuangkan keadilan lingkungan, keselamatan kesehatan warga, dan proses yang jujur serta transparan.

"Keinginan kami jelas, untuk keadilan lingkungan, keselamatan kesehatan warga, dan proses yang jujur serta transparan," tegas Akbar.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru