Profesor Asal Malaysia Bawa Kuliah Umum di Poltekpar Makassar

Tim Sindomakassar
Jum'at, 05 Mei 2023 18:43
Profesor Asal Malaysia Bawa Kuliah Umum di Poltekpar Makassar
Salah satu guru besar asal Malaysia yang jadi pembicara pada kuliah umum Poltekpar Makassar. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar menggelar kuliah umum “Special Interest in Tourism” di Gedung Balairung I Wayan Bendhi Kampus Poltekpar Makassar, Jumat (5/5/2023). Kegiatan menghadirkan tiga orang narasumber sekaligus.

Direktur Poltekpar Makassar, Muhammad Arifin dalam sambutannya mengatakan, kuliah umum ini menjadi bukti kolaborasi dan implementasi dari kerja sama yang terjalin antara Poltekpar Makassar dengan Unversiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia.

“Kalau sebelumnya kolaborasi yang dilakukan baru sebatas melakukan penelitian bersama, alhamdulillah mulai saat ini kita bisa berkolaborasi dalam proses belajar mengajar. Saya berharap mahasiswa yang hadir saat ini dapat proaktif dalam menggali informasi dan ilmu dari ketiga narasumber yang hadir,” jelasnya.



Adapun tiga narasumber dalam kuliah umum ini adalah Prof Dr Ahmad Puad Mat Som, Associate Prof Dr Mohamamd Khairil Bin Kamaruddin dan Dr Muaz Azinuddin. Mereka merupakan profesor dan dosen dari Unversiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia.

Ketiga narasumber tersebut membawakan materi yang berbeda sesuai dengan keahlian masing-masing.

Prof Ahmad Puad Mat Som membawakan materi The growth of Muslim Friendly Tourism in Southeast Asia. Prof Mohamad Khairil Bin Kamaruddin membawakan materi Geographic Information System Application on Tourism Studies. Mjuaz Azinuddin membawakan Dynamics of Overtourism & Blue Tourism.



Dalam paparannya Prof Ahamad Puad mengatakan bahwa terdapat berbagai tantangan dalam pertumbuhan Muslim Friendly Tourism (MFT) di negara-negara anggota OIC (Organisation of Islamic Cooperation).

Mulai dari keamanan, kurangnya identifikasi gerai makanan halal, dukungan dan partisipasi terbatas dari pemerintah untuk mempromosikan MFT, faktor Islamophobia didorong sentimen negatif terhadap negara-negara Muslim, dan berbagai macam faktor lain.

Kegiatan kuliah umum ini diikuti 160 orang mahasiswa dari delapan program studi di Poltekpar Makassar. Pada saat sesi tanya jawab mahasiswa Poltekpar Makassar sangat aktif mengajukan berbagai pertanyaan terkait dari paparan kuliah umum yang disampaikan oleh narasumber.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru