DP3A Makassar Lakukan Pemantauan Psikososial ke Bilqis dan Keluarga

Rabu, 12 Nov 2025 11:33
DP3A Makassar Lakukan Pemantauan Psikososial ke Bilqis dan Keluarga
Polri berhasil mengungkap dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam kasus penculikan Bilqis. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), drg. Ita Isdiana Anwar, memberikan apresiasi kepada jajaran Jatanras Polrestabes Makassar, yang telah berhasil mengungkap kasus penculikan Bilqis (4), di Taman Pakui Sayang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, pada Minggu (2/11/2025) pagi lalu.

Ia mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak hanya mengancam keselamatan anak tapi juga menimbulkan ketakutan di masyarakat. Kata dia, kondisi ini pastinya menuntut hadirnya sistem perlindungan anak yang terpadu, cepat, tanggap, dan melibatkan seluruh unsur masyarakat

"Apalagi Kota Makassar berkomitmen terhadap Makassar KLA (Kota Layak Anak), yang artinya pemerintah selalu membangun mekanisme pencegahan dan respons darurat yang kuat berbasis teknologi komunitas dan kolaborasi lintas sektor. Dengan kasus penculikan Bilqis ini kembali masyarakat kota Makassar harus betul-betul menjaga anaknya 'Jagai Anakta'. Jadi kita tidak boleh lengah di manapun dan kapan pun," ujarnya, Selasa (11/11/2025).

Ita sapaan karibnya itu mengimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan anak serta orang tua dalam pencegahan kasus penculikan.

"Artinya orang tua harus selalu mengingatkan anaknya untuk selalu waspada. Jangan mau ikut sama orang yang tidak dikenal walaupun diiming-imingi dengan segala macam hadiah. Jangan coba-coba ikut kecuali orang tua atau orang yang dekat (keluarga) kepada anak tersebut," imbaunya.

DP3A Kota Makassar juga membangun sistem deteksi dini dan respons cepat terhadap laporan anak hilang. Ia mengatakan jikalau ada kasus kehilangan seperti ini, harus segera dilaporkan. Pihaknya juga memiliki UPTD PPA, serta tim TRC (Tim Reaksi Cepat).

"Apabila ada laporan untuk pendampingan dan pastinya Kita kawal. Di kelurahan juga ada 103 shelter warga untuk terkait baik kekerasan perempuan dan perlindungan anak. Artinya lebih dekat ke masyarakat, kalau ada apa-apa, boleh nanti mereka yang akan meneruskan ke UPTD PPA. Kami mengharapkan penguatan koordinasi lintas sektor baik antara pemerintah apa keamanan sekolah dan masyarakat," katanya kepada SINDO Makassar.

Di sisi lain, DP3A Kota Makassar juga menjamin dan mendampingi Psychosocial bagi Bilqis dan keluarganya. Ia mengatakan bahwa pihaknya pun memiliki Pusat Pembejaran Keluarga (Puspaga), yang berisikan tim psikolog dan Psikiater.

"Sudah diperiksa pada saat kedatangannya kemarin. Kondisi fisiknya alhamdulillah sehat, tidak ada masalah, tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik dan kita lihat masalah psikososialnya baik. Akan tetapi, Kami tetap mendampingi dan memantau terus bagaimana perkembangannya (Bilqis), karena bagaimanapun namanya perkembangan anak-anak kita harus awasi. Mudah-mudahan tidak ada trauma yang terjadi pada anak tersebut," harap Ita.

"Tapi satu atau dua hari ini terlalu banyak orang di sana (rumah Bilqis). Jadi kami mengawasi dari jauh dulu, nanti kita lihat perkembangannya. Kalau ada apa-apa, itu tetap kita komunikasi dengan orang tuanya," imbuhnya.

Ita menuturkan bahwa pihaknya akan berusaha melakukan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang bersifat preventif atau edukasi terkait pencegahan kasus penculikan anak-anak ke depan.

"Misalnya, bahwa anak aman di sekitar kita yang terkait sosialisasi baik di sekolah dan taman publik. Kita nanti mungkin duduk bersama dulu dengan SKPD terkait untuk membicarakan apa saja yang kita bisa buat. Seperti SOP penjemputan anak di sekolah, karena kita tahu sekarang kan di sekolah-sekolah itu rawan (penculikan)," tuturnya saat dihubungi lewat Whatsapp.

DP3A Kota Makassar juga melakukan penguatan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan posko siaga anak di shelter kelurahan. Serta pihaknya juga meningkatkan aplikasi pelaporan yakni aplikasi digital siaga anak Makassar melalui aplikasi Sakinah (Sistem Anak Kita Aman, Nyaman, dan Harmonis).

"Itu kita sudah sosialisasikan dan edukasi terus. Artinya anak-anak pun kami harapkan melapor dengan sistem itu yang sangat mudah supaya Apabila terjadi bukan cuman penculikan bullying, dan lain-lain itu bisa melapor lewat aplikasi Sakinah itu, sehingga kami bisa cepat menindaklanjuti apabila ada kasus-kasus," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru