Dinas PU Makassar Terjunkan 40 Satgas Drainase di Dua Titik Rawan Banjir

Sabtu, 06 Des 2025 05:51
Dinas PU Makassar Terjunkan 40 Satgas Drainase di Dua Titik Rawan Banjir
Tim Satgas Drainase Dinas PU Makassar melakukan penanganan darurat di salah satu titik rawan genangan, Jumat (5/12/2025). Foto: Istimewa.
Comment
Share
MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar menerjunkan langsung Tim Satgas Drainase untuk melakukan penanganan darurat di dua titik rawan genangan, Jumat (5/12/2025).

Pekerjaan itu dilakukan di Jalan Urip Sumiharjo (sepanjang kantor Gubernur Sulsel, dan depan kampus Universitas Muslim Indonesia), serta di Jalan AP Pettarani depan Gedung Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar.

Kepala Dinas PU Kota Makassar Zuhaelsi Zubir, mengatakan bahwa pekerjaan ini sebagai bentuk respon cepat dari laporan masyarakat.

Kata dia, timnya langsung melakukan pembersihan sedimentasi, penyisiran sampah, hingga pengecekan kondisi fisik saluran yang berpotensi menghambat aliran air.

"Langkah-langkah ini kami terus upayakan untuk meminimalisir terjadinya genangan susulan serta meningkatkan kenyamanan para pengguna jalan di kawasan Jalan Urip DAN Pettarani," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebanyak 20 personel Satgas dikerahkan di kawasan depan Kantor Gubernur Sulsel, sementara 20 personel lainnya diturunkan di depan Kampus UNM Pettarani.

"Kehadiran personel dalam jumlah besar ini bertujuan memastikan penanganan berjalan efektif dan saluran dapat dipulihkan dengan cepat," jelasnya saat dikonfirmasi.

Dalam proses pengerjaan, Zuhaelsi menuturkan bahwa Tim Satgas Drainase menemukan adanya jaring-jaring dari pohon nipah yang ikut terbawa arus dan menghambat aliran air di dalam saluran.

"Juga, material tersebut menjadi salah satu faktor penyebab melambatnya pembuangan air ketika intensitas hujan meningkat," tuturnya.

Menanggapi situasi tersebut, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengeluarkan instruksi tegas kepada seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga pemerintahan terbawah di tingkat kelurahan dan RT/RW.

"Terkait kondisi cuaca ekstrem ini, perlu antisipasi terkait kondisi wilayah tergenang air, pohon tumbang serta titik rawan yang mengganggu aktivitas warga. Kepada seluruh Kadis, Camat, Lurah hingga RT/RW untuk memonitor wilayah masing-masing secara aktif, turun langsung memastikan kondisi masyarakat aman," paparnya.

Appi sapaan karibnya itu menekankan pentingnya koordinasi dan kerja cepat aparat wilayah dan meminta agar setiap potensi akibat cuaca ekstrem segera dilaporkan secara berjenjang dan ditindaklanjuti.

"Bahakan perlu didirikan Posko siaga di setiap Kecamatan dna Kelurahan. Jika terjadi genangan air, banjir, pohon tumbang, atau instalasi listrik yang membahayakan, segera laporkan ke posko siaga," tegasnya.

Munafri juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan membatasi aktivitas luar rumah jika tidak mendesak. Ia meminta dinas terkait seperti BPBD Makassar, Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, serta Damkar, agar tetap siaga untuk bergerak cepat.

"Keselamatan warga adalah prioritas. Hati-hati saat berkendara. Warga yang tinggal di wilayah rawan banjir, tetap menjaga kesehatan dan antisipasi," demikian pesan Munafri untuk warga.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang mengguyur Kota Makassar dan sejumlah wilayah di Sulsel, beberapa hari kedepannya.

Sejumlah provinsi bahkan berada pada level Siaga, yang mengindikasikan potensi hujan lebat, sangat lebat yang dapat memicu banjir, hingga gangguan hal lainya.

Maka dari itu, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama masyarakat yang tinggal di wilayah rawan.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru