BPBD Makassar Evakuasi Bayi Dua Bulan di Lokasi Banjir
Kamis, 16 Feb 2023 16:34

Tim BPBD Makassar mengevakuasi bayi berusia dua bulan bersama ibunya dari banjir yang terjadi di kawasan pemukiman di Kecamatan Manggala. Foto: Sindomakassar/Ansar Jumasang
MAKASSAR - Petugas BPBD kota Makassar mengevakuasi warga yang hendak mengungsi di perumnas antang kecamatan Manggala kota Makassar, Kamis (16/2/2023).
Dari beberapa orang warga yang dievakuasi, terdapat seorang bayi yang baru berusia dua bulan. Warga memilih mengungsi lantaran kuatir air semakin naik dan akses jalan sudah terendam banjir setinggi satu meter.
Koordinator lapangan BPBD kecamatan Manggala, Akbar mengatakan evakuasi tersebut dilakukan tim BPBD Makassar setelah ketinggian volume bajir semakin naik.
"Dengan menggunakan perahu karet, Tim BPBD Makassar melakukan evakuasi kepada warga yang hendak mengungsi ke kerabat mereka, diantara warga yang di evakuasi ini terdapat seorang bayi yang berumur dua bulan," tuturnya, Kamis (16/2/2023).
Dirinya juga bilang, evakuasi terhadap warga ini dilakukan di tengah hujan deras. Selain bayi juga terdapat empat orang anak anak dan enam orang dewasa.
"Warga memilih mengungsi lantaran kuatir air semakin naik seiring hujan yang masih terus menguyur kota Makassar. jadi mereka lebih memilih mengungsi ke keluarga mereka," ucapnya.
Banjir setinggi satu meter yang merendam akses jalan, juga membuat aktifitas warga terbatas. Meski demikian sebagian warga juga masih ada yang memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
"Ketinggian air saat ini masih satu meter. Sementara masih ada warga juga yang bertahan dirumah mereka yang berlantai dua," katanya.
"Jadi tim kecamatan Manggala terus bersiaga dilokasi lantaran masih banyak warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka," sambung Akbar.
Saat ini pihak BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sejauh ini tercatat ada lima titik pengungsian untuk warga yang terdampak banjir di Perumnas Antang.
"BPBD masih tetap siaga mulai dari hari senin sampai sekarang sampai diperkirakan volume air tidak bertambah lagi," tukasnya.
Dari beberapa orang warga yang dievakuasi, terdapat seorang bayi yang baru berusia dua bulan. Warga memilih mengungsi lantaran kuatir air semakin naik dan akses jalan sudah terendam banjir setinggi satu meter.
Koordinator lapangan BPBD kecamatan Manggala, Akbar mengatakan evakuasi tersebut dilakukan tim BPBD Makassar setelah ketinggian volume bajir semakin naik.
"Dengan menggunakan perahu karet, Tim BPBD Makassar melakukan evakuasi kepada warga yang hendak mengungsi ke kerabat mereka, diantara warga yang di evakuasi ini terdapat seorang bayi yang berumur dua bulan," tuturnya, Kamis (16/2/2023).
Dirinya juga bilang, evakuasi terhadap warga ini dilakukan di tengah hujan deras. Selain bayi juga terdapat empat orang anak anak dan enam orang dewasa.
"Warga memilih mengungsi lantaran kuatir air semakin naik seiring hujan yang masih terus menguyur kota Makassar. jadi mereka lebih memilih mengungsi ke keluarga mereka," ucapnya.
Banjir setinggi satu meter yang merendam akses jalan, juga membuat aktifitas warga terbatas. Meski demikian sebagian warga juga masih ada yang memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
"Ketinggian air saat ini masih satu meter. Sementara masih ada warga juga yang bertahan dirumah mereka yang berlantai dua," katanya.
"Jadi tim kecamatan Manggala terus bersiaga dilokasi lantaran masih banyak warga yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka," sambung Akbar.
Baca Juga: Soal Banjir Makassar, Muhammad Aras Dapat Perintah Ketum PPP untuk Perjuangkan di Parlemen
Saat ini pihak BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sejauh ini tercatat ada lima titik pengungsian untuk warga yang terdampak banjir di Perumnas Antang.
"BPBD masih tetap siaga mulai dari hari senin sampai sekarang sampai diperkirakan volume air tidak bertambah lagi," tukasnya.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Antisipasi Banjir, Pemkab Maros Lakukan Pengerukan Sungai
Pemerintah Kabupaten Maros mulai melakukan Pengerukan Sungai Maros. Pengerukan dilakukan setelah mengantongi izin Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang
Minggu, 18 Mei 2025 18:29

Makassar City
Soal Banjir di Manggala Makassar, Begini Usulan Legislator Hartono
Banjir masih menjadi momok bagi warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Pemerintah belum memiliki solusi tepat mengatasi masalah musiman ini.
Rabu, 07 Mei 2025 19:22

Sulsel
Andi Nirawati Terima Banyak Keluhan Banjir dan Sampah saat Reses di Dapilnya
Anggota DPRD Sulsel, Andi Nirawati menggelar reses Masa Sidang II TA 2024/2025 di daerah pemilihannya (Dapil) yakni Maros, Pangkep, Barru dan Parepare.
Sabtu, 15 Mar 2025 21:31

Makassar City
Kaji Pengendalian Banjir di Makassar, Walkot Munafri Bahas Bersama Ahli Unhas
Pemerintah Kota Makassar menggandeng Universitas Hasanuddin (UNHAS) untuk menangani banjir di Blok 10 Perumnas Antang dan Jalan AP Pettarani.
Jum'at, 14 Mar 2025 11:52

Sulsel
BBWS Gandeng Pemkab Maros Lakukan Normalisasi Sungai
Pemkab Maros menggelar rapat koordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Patarai Amir, Rabu (12/3/2025).
Rabu, 12 Mar 2025 15:24
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dosen Penguji Diduga Lakukan Pembajakan Tesis Alumni PPs UNM
2

Ratusan Siswa SD se-Mamminasata Adu Hebat di 9 Lomba Edukatif INNER, Ini Daftar Juaranya
3

Mahasiswa KIP dan Senat STKIP YPUP Makassar Gelar Aksi Donor Darah
4

Summarecon Mutiara Makassar & Sekolah Petra Jajaki Kerja Sama Bangun Pendidikan Berkualitas
5

Bupati Sidrap Lepas Empat Calon Paskibraka Ikuti Seleksi Tingkat Provinsi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dosen Penguji Diduga Lakukan Pembajakan Tesis Alumni PPs UNM
2

Ratusan Siswa SD se-Mamminasata Adu Hebat di 9 Lomba Edukatif INNER, Ini Daftar Juaranya
3

Mahasiswa KIP dan Senat STKIP YPUP Makassar Gelar Aksi Donor Darah
4

Summarecon Mutiara Makassar & Sekolah Petra Jajaki Kerja Sama Bangun Pendidikan Berkualitas
5

Bupati Sidrap Lepas Empat Calon Paskibraka Ikuti Seleksi Tingkat Provinsi