Optimalkan Pariwisata di Makassar dengan Event MICE
Senin, 27 Feb 2023 22:12
Dinas Pariwisata Makassar berkomitmen mengoptimalkan sektor pariwisata lewat event MICE. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Selatan sangat beragam. Wilayah kabupaten punya wisata Leisure, sedangkan Kota Makassar dengan ikon maju memiliki potensi lewat Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition alias MICE.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem, membeberkan setiap daerah punya potensi di sektor wisata yang berbeda. Misalnya Kota Makassar yang potensi utamanya adalah sektor MICE yang harus dimaksimalkan.
Untuk semester pertama di tahun 2023 ini, kekuatan wisata Mice di Kota Makassar akan diuji. Beberapa event nasional akan berlangsung. Di antaranya yakni Hari Satpol PP pada Maret, Hari Otonomi Daerah pada April, latihan gabungan internasional bersama TNI AL yakni MNEK, hingga Apeksi pada Juli.
"Hari otonomi daerah akan digelar di Makassar, semua kabupaten/kota dan provinsi akan datang ke Makassar. Latihan perang 47 negara. Kemudian perwakilan dari 98 Kota yang akan hadir di Apeksi, kurang lebih 10 ribu orang akan datang," ujar dia, Senin (27/2/23).
Setelah pemanfaatan event MICE tersebut, barulah Leisure akan mengambil kesempatan sesuai potensinya oleh Travel Agent and Travel Organizer (TATO). Saat ini, Pemkot mendorong Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (Rippar) sebagai blue print atau pedoman dalam pengembangan wisata khususnya Leisure. Di samping itu, polesan-polesan awal akan mulai dilakukan untuk wisata alam seperti pembuatan gazebo semi permanen di beberapa pantai dan payung pantai.
"Harapan kami juga supaya ada Rippar, supaya berkesesuaian dengan tata ruang. Tidak boleh asal-asal, dalam Rippar itu kita harus sepakat kawasan Samalona itu kawasan apa sih, Kawasan Pesisir Pantai Biru, Pantai Akkarena, Tanjung Bayang dan sebagainya itu apa, itu ada di Rippar, jadi kita sucinya dulu," ulasnya.
Ia mengakui aksesibilitas dan mobilitas wisatawan sangat mempengaruhi keberhasilan target sektor pariwisata. Untungnya, saat ini wisatawan mancanegara cukup terbuka untuk masuk ke Makassar karena sudah terbuka direct flight masing-masing dua maskapai baik dari Singapura maupun Malaysia.
"Optimismenya adalah terbukalah aksesibiltas lagi, karena akses itu paling utama. Biar ada uang, ada potensi tapi tidak ada akses," tambahnya.
Diketahui, Sulsel punya banyak destinasi wisata yang telah terkenal sampai ke Mancanegara. Seperti wisata bahari di sepanjang pesisir Bulukumba, Pantai Bira. Pantai Losari di Makassar, wisata geopark Rammang-rammang Maros-Pangkep, Lolai dan berbagai wisata budaya di Toraja, hingga Malino Kota Bunga.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Devo Khaddafi, mengatakan semua kabupaten/kota di Sulsel saat ini sedang didorong untuk memiliki destinasi khasnya. Sebab salah satu daya tarik untuk wisatawan adalah ketika mereka mendengar dan melihat destinasi wisata baru.
Hal tersebut tentu juga harus ditunjang infrastruktur yang baik. Karena aksesibilitas ke lokasi wisata juga sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung.
Saat ini, Pemprov tengah masif dalam menghubungkan antar wilayah untuk memangkas perjalanan dari satu daerah wisata ke daerah wisata yang lain. Mulai dari beroperasinya Kereta Api Maros - Barru, Integrasi Moda Transportasi ke Bandar Udara, dan penerbangan domestik lingkup Sulawesi Selatan baik yang disubsidi maupun tidak.
"Peningkatan infrastruktur pasti ada dengan skala prioritas. Selama ini kita mengeluh karena jalur ke Toraja lewat darat bisa sembilan jam, tapi dengan jalur penerbangan hanya memakan waktu 50 menit," ujar Devo.
Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Muhammad Roem, membeberkan setiap daerah punya potensi di sektor wisata yang berbeda. Misalnya Kota Makassar yang potensi utamanya adalah sektor MICE yang harus dimaksimalkan.
Untuk semester pertama di tahun 2023 ini, kekuatan wisata Mice di Kota Makassar akan diuji. Beberapa event nasional akan berlangsung. Di antaranya yakni Hari Satpol PP pada Maret, Hari Otonomi Daerah pada April, latihan gabungan internasional bersama TNI AL yakni MNEK, hingga Apeksi pada Juli.
"Hari otonomi daerah akan digelar di Makassar, semua kabupaten/kota dan provinsi akan datang ke Makassar. Latihan perang 47 negara. Kemudian perwakilan dari 98 Kota yang akan hadir di Apeksi, kurang lebih 10 ribu orang akan datang," ujar dia, Senin (27/2/23).
Setelah pemanfaatan event MICE tersebut, barulah Leisure akan mengambil kesempatan sesuai potensinya oleh Travel Agent and Travel Organizer (TATO). Saat ini, Pemkot mendorong Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (Rippar) sebagai blue print atau pedoman dalam pengembangan wisata khususnya Leisure. Di samping itu, polesan-polesan awal akan mulai dilakukan untuk wisata alam seperti pembuatan gazebo semi permanen di beberapa pantai dan payung pantai.
"Harapan kami juga supaya ada Rippar, supaya berkesesuaian dengan tata ruang. Tidak boleh asal-asal, dalam Rippar itu kita harus sepakat kawasan Samalona itu kawasan apa sih, Kawasan Pesisir Pantai Biru, Pantai Akkarena, Tanjung Bayang dan sebagainya itu apa, itu ada di Rippar, jadi kita sucinya dulu," ulasnya.
Ia mengakui aksesibilitas dan mobilitas wisatawan sangat mempengaruhi keberhasilan target sektor pariwisata. Untungnya, saat ini wisatawan mancanegara cukup terbuka untuk masuk ke Makassar karena sudah terbuka direct flight masing-masing dua maskapai baik dari Singapura maupun Malaysia.
"Optimismenya adalah terbukalah aksesibiltas lagi, karena akses itu paling utama. Biar ada uang, ada potensi tapi tidak ada akses," tambahnya.
Diketahui, Sulsel punya banyak destinasi wisata yang telah terkenal sampai ke Mancanegara. Seperti wisata bahari di sepanjang pesisir Bulukumba, Pantai Bira. Pantai Losari di Makassar, wisata geopark Rammang-rammang Maros-Pangkep, Lolai dan berbagai wisata budaya di Toraja, hingga Malino Kota Bunga.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Devo Khaddafi, mengatakan semua kabupaten/kota di Sulsel saat ini sedang didorong untuk memiliki destinasi khasnya. Sebab salah satu daya tarik untuk wisatawan adalah ketika mereka mendengar dan melihat destinasi wisata baru.
Hal tersebut tentu juga harus ditunjang infrastruktur yang baik. Karena aksesibilitas ke lokasi wisata juga sangat mempengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung.
Saat ini, Pemprov tengah masif dalam menghubungkan antar wilayah untuk memangkas perjalanan dari satu daerah wisata ke daerah wisata yang lain. Mulai dari beroperasinya Kereta Api Maros - Barru, Integrasi Moda Transportasi ke Bandar Udara, dan penerbangan domestik lingkup Sulawesi Selatan baik yang disubsidi maupun tidak.
"Peningkatan infrastruktur pasti ada dengan skala prioritas. Selama ini kita mengeluh karena jalur ke Toraja lewat darat bisa sembilan jam, tapi dengan jalur penerbangan hanya memakan waktu 50 menit," ujar Devo.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Pemkot Makassar Siap Luncurkan 60 Event Besar di CoE 2026
Makassar julukan "Kota Daeng" kembali bersiap menapaki panggung hajatan Akbar nasional dan internasional pada tahun 2026.
Kamis, 11 Des 2025 17:40
Makassar City
Dinas Pariwisata Makassar Diganjar Penghargaan Atas Upaya Perlindungan HAKI
Dispar Kota Makassar berhasil meraih penghargaan Peran Aktif dalam Perlindungan Kekayaan Intelektual dari acara Refleksi Kinerja Akhir Tahun, Kanwil Kemenhum Sulsel, Selasa (9/12/2/2025).
Rabu, 10 Des 2025 16:32
News
SMARTFREN Terus Perluas Jaringan 4G, Dorong UMKM, Pendidikan & Pariwisata
XLSMART melalui brand SMARTFREN resmi memperluas jaringan 4G LTE dan VoLTE hingga tiga kali lipat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjangkau hingga Bima.
Senin, 10 Nov 2025 15:43
Sulsel
Rahmat Perkenalkan Objek Wisata Jeneponto di Simposium Internasional Kemenpar
Knowledge Sharing and Networking Forum Empowering Sulawesi Women In Sustainable Tourism dihelat di Makassar, tepatnya di Kampus Universitas Muslim Makassar, pada 4-5 November 2025.
Rabu, 05 Nov 2025 10:18
News
SuperSUN Terangi Pulau Samalona, Buka Jalan Pariwisata Hijau Makassar
SuperSUN merupakan inovasi energi bersih karya anak bangsa yang mengintegrasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mikro dengan Battery Energy Storage System (BESS).
Jum'at, 24 Okt 2025 15:24
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Siapkan Insentif Rp100 Juta, Appi Tantang RT/RW Kelola Sampah dengan Baik
2
Tembus Wilayah Terisolasi, Tim Relawan UMI Dirikan Posko Kesehatan di Tukka
3
Unhas Pastikan Pakta Integritas Prof Jamaluddin Jompa yang Beredar Palsu
4
Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar
5
WR IV UMI Sampaikan Tausiah di Masjid Nur Syuhada Mapolda Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Siapkan Insentif Rp100 Juta, Appi Tantang RT/RW Kelola Sampah dengan Baik
2
Tembus Wilayah Terisolasi, Tim Relawan UMI Dirikan Posko Kesehatan di Tukka
3
Unhas Pastikan Pakta Integritas Prof Jamaluddin Jompa yang Beredar Palsu
4
Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar
5
WR IV UMI Sampaikan Tausiah di Masjid Nur Syuhada Mapolda Sulsel