OsteoCloud: Teknologi AI yang Mempercepat Deteksi Dini Osteoporosis dalam 6 Detik
Tri Yari Kurniawan
Minggu, 08 Sep 2024 15:15
Konsultan Radiologi Muskuloskeletal Indonesia, dr. Paulus Rahardjo, memperkenalkan OsteoCloud dari Biomedica pada ajang PITNAS 2024 yang digelar PEROSI. Foto/Istimewa
JAKARTA - OsteoCloud, inovasi terbaru dari Biomedica, menawarkan solusi terobosan dalam deteksi dini osteoporosis. Selama ini, osteoporosis dikenal sebagai 'Si Pembunuh Senyap' karena gejalanya yang tidak terlihat hingga kondisi memburuk.
Osteoporosis masuk dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Terdapat 200 juta penderita osteoporosis secara global, yang diprediksi terus meningkat seiring penuaan populasi dan faktor risiko seperti kekurangan vitamin D serta kurangnya aktivitas fisik.
Dari berbagai fakta itu, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (PITNAS) 2024 untuk memperkenalkan pendekatan baru dalam pemeriksaan osteoporosis pada akhir Agustus lalu.
Salah satu sesi menarik adalah 'The Role of Artificial Intelligence in Future Diagnostic for Osteoporosis' yang disampaikan oleh dr. Paulus Rahardjo. Konsultan Radiologi Muskuloskeletal Indonesia tersebut, dalam presentasinya, memperkenalkan tentang OsteoCloud dari Biomedica, sebuah inovasi yang menjanjikan solusi untuk diagnosis cepat, deteksi dini, dan screening massal osteoporosis di Indonesia.
Ia menjelaskan osteoporosis tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita osteoporosis sampai mereka mengalami patah tulang. Patah tulang bisa sangat mengubah hidup, menyebabkan rasa sakit, cacat, dan kehilangan kemandirian. Itulah mengapa penting untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum menyebabkan patah tulang.
"Kemajuan teknologi telah melahirkan algoritma Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang mampu mendeteksi osteoporosis melalui foto sinar-x biasa dari bagian tulang panggul. Teknologi ini memungkinkan diagnosis osteoporosis dengan cepat dan relatif murah dibandingkan teknologi sebelumnya,” kata dr. Paulus, dalam siaran persnya, Minggu (8/9/2024).
Solusi Inovatif Diagnosis Osteoporosis
Perkembangan pesat teknologi AI dan integrasinya ke dalam dunia kedokteran, menciptakan transformasi dalam metode perawatan. Tidak terkecuali dalam deteksi dini osteoporosis.
OsteoCloud dari Biomedica adalah salah satu pioneer penggunaan teknologi AI tersebut dalam melakukan deteksi dini osteoporosis. Beberapa manfaat dari penggunaan OsteoCloud sebagai perangkat diagnosis osteoporosis di fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut:
# Biaya yang jauh lebih murah dibanding DEXA BMD, memastikan aksesibilitas yang lebih baik.
# Penyelenggara pelayanan kesehatan, seperti Klinik Ortopedi, hanya butuh perangkat digital X-ray (bahkan yang sudah ada sebelumnya) untuk dapat menggunakan OsteoCloud.
# Hanya membutuhkan waktu 6 detik untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan tingkat akurasi 96% terhadap DEXA sebagai golden standard pemeriksaan BMD.
# Mampu digunakan untuk melayani 160 pasien setiap hari.
# Fokus pengukuran di area pinggul (Hip Area), sesuai dengan rekomendasi WHO.
# OsteoCloud mampu mengukur T-score dan Z-score, sehingga dapat mendeteksi osteoporosis pada individu berisiko di tingkat usia yang beragam.
Cara Kerja OsteoCloud
OsteoCloud dirancang untuk menyederhanakan proses deteksi dan diagnosis osteoporosis. Mula-mula, OsteoCloud akan melakukan penilaian terhadap hasil pencitraan X-ray yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian melanjutkan analisis dan mengidentifikasi indikator utama kepadatan tulang dan perubahan struktural yang terkait dengan osteoporosis.
Setelah itu, OsteoCloud secara otomatis akan membuat laporan komprehensif yang merinci status kepadatan tulang pasien. Laporan yang dihasilkan kemudian diberikan kepada dokter untuk ditinjau dan menetapkan diagnosis. Semua proses tersebut dilakukan hanya dalam waktu 6 detik.
Dengan mekanisme yang sederhana tersebut, para staf atau petugas pelayanan kesehatan tidak memerlukan pelatihan khusus dalam pengoperasiannya.
Selain itu, fasilitas kesehatan yang akan memanfaatkan OsteoCloud tidak perlu menambah modalitas tambahan. Dengan kata lain hanya menggunakan fasilitas Digital X-Ray yang sudah ada, sehingga sangat memudahkan untuk diadopsi di berbagai jenis Fasilitas Kesehatan.
Cocok Diterapkan di Indonesia
Prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah 19,7% yang berarti 2 dari 5 orang Indonesia berisiko Osteoporosis. Jumlah yang sudah tergolong harus diwaspadai tersebut mendesak hadirnya program penanganan yang lebih luas, salah satu yang utama, tentu saja, adalah screening yang mampu mencakup sebagian besar populasi.
Desakan tersebut, semakin membuat kehadiran OsteoCloud di berbagai pelayanan kesehatan penting untuk segera diwujudkan. Sebagai metode sekaligus alat deteksi dini, Osteocloud dengan kemampuan melayani 160 pasien per hari dan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Bukan hanya menjamin tingkat akses yang lebih luas, namun juga memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas dalam screening Osteoporosis berskala nasional (National Mass Screening) di Indonesia.
“Seperti yang telah kami lakukan di Taiwan, kami meningkatkan capaian screening Osteoporosis secara masif di sana, khususnya wilayah-wilayah pedesaan, dan jika melihat tantangan yang ada di Indonesia, baik dari jumlah populasi, maupun hambatan geografis, OsteoCloud akan sangat membantu dalam memacu tingkat Screening Osteoporosis, baik dalam bentuk program skala nasional, maupun sebagai layanan permanen di Fasilitas Kesehatan di Seluruh Indonesia,” kata Founder & CEO Biomedica, Dr. Zhang, Han-Wei.
Osteoporosis masuk dalam daftar 10 penyakit degeneratif utama di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Terdapat 200 juta penderita osteoporosis secara global, yang diprediksi terus meningkat seiring penuaan populasi dan faktor risiko seperti kekurangan vitamin D serta kurangnya aktivitas fisik.
Dari berbagai fakta itu, Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (PITNAS) 2024 untuk memperkenalkan pendekatan baru dalam pemeriksaan osteoporosis pada akhir Agustus lalu.
Salah satu sesi menarik adalah 'The Role of Artificial Intelligence in Future Diagnostic for Osteoporosis' yang disampaikan oleh dr. Paulus Rahardjo. Konsultan Radiologi Muskuloskeletal Indonesia tersebut, dalam presentasinya, memperkenalkan tentang OsteoCloud dari Biomedica, sebuah inovasi yang menjanjikan solusi untuk diagnosis cepat, deteksi dini, dan screening massal osteoporosis di Indonesia.
Ia menjelaskan osteoporosis tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita osteoporosis sampai mereka mengalami patah tulang. Patah tulang bisa sangat mengubah hidup, menyebabkan rasa sakit, cacat, dan kehilangan kemandirian. Itulah mengapa penting untuk mendiagnosis osteoporosis sebelum menyebabkan patah tulang.
"Kemajuan teknologi telah melahirkan algoritma Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI), yang mampu mendeteksi osteoporosis melalui foto sinar-x biasa dari bagian tulang panggul. Teknologi ini memungkinkan diagnosis osteoporosis dengan cepat dan relatif murah dibandingkan teknologi sebelumnya,” kata dr. Paulus, dalam siaran persnya, Minggu (8/9/2024).
Solusi Inovatif Diagnosis Osteoporosis
Perkembangan pesat teknologi AI dan integrasinya ke dalam dunia kedokteran, menciptakan transformasi dalam metode perawatan. Tidak terkecuali dalam deteksi dini osteoporosis.
OsteoCloud dari Biomedica adalah salah satu pioneer penggunaan teknologi AI tersebut dalam melakukan deteksi dini osteoporosis. Beberapa manfaat dari penggunaan OsteoCloud sebagai perangkat diagnosis osteoporosis di fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut:
# Biaya yang jauh lebih murah dibanding DEXA BMD, memastikan aksesibilitas yang lebih baik.
# Penyelenggara pelayanan kesehatan, seperti Klinik Ortopedi, hanya butuh perangkat digital X-ray (bahkan yang sudah ada sebelumnya) untuk dapat menggunakan OsteoCloud.
# Hanya membutuhkan waktu 6 detik untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan tingkat akurasi 96% terhadap DEXA sebagai golden standard pemeriksaan BMD.
# Mampu digunakan untuk melayani 160 pasien setiap hari.
# Fokus pengukuran di area pinggul (Hip Area), sesuai dengan rekomendasi WHO.
# OsteoCloud mampu mengukur T-score dan Z-score, sehingga dapat mendeteksi osteoporosis pada individu berisiko di tingkat usia yang beragam.
Cara Kerja OsteoCloud
OsteoCloud dirancang untuk menyederhanakan proses deteksi dan diagnosis osteoporosis. Mula-mula, OsteoCloud akan melakukan penilaian terhadap hasil pencitraan X-ray yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian melanjutkan analisis dan mengidentifikasi indikator utama kepadatan tulang dan perubahan struktural yang terkait dengan osteoporosis.
Setelah itu, OsteoCloud secara otomatis akan membuat laporan komprehensif yang merinci status kepadatan tulang pasien. Laporan yang dihasilkan kemudian diberikan kepada dokter untuk ditinjau dan menetapkan diagnosis. Semua proses tersebut dilakukan hanya dalam waktu 6 detik.
Dengan mekanisme yang sederhana tersebut, para staf atau petugas pelayanan kesehatan tidak memerlukan pelatihan khusus dalam pengoperasiannya.
Selain itu, fasilitas kesehatan yang akan memanfaatkan OsteoCloud tidak perlu menambah modalitas tambahan. Dengan kata lain hanya menggunakan fasilitas Digital X-Ray yang sudah ada, sehingga sangat memudahkan untuk diadopsi di berbagai jenis Fasilitas Kesehatan.
Cocok Diterapkan di Indonesia
Prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah 19,7% yang berarti 2 dari 5 orang Indonesia berisiko Osteoporosis. Jumlah yang sudah tergolong harus diwaspadai tersebut mendesak hadirnya program penanganan yang lebih luas, salah satu yang utama, tentu saja, adalah screening yang mampu mencakup sebagian besar populasi.
Desakan tersebut, semakin membuat kehadiran OsteoCloud di berbagai pelayanan kesehatan penting untuk segera diwujudkan. Sebagai metode sekaligus alat deteksi dini, Osteocloud dengan kemampuan melayani 160 pasien per hari dan dengan biaya yang lebih terjangkau.
Bukan hanya menjamin tingkat akses yang lebih luas, namun juga memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai fasilitas dalam screening Osteoporosis berskala nasional (National Mass Screening) di Indonesia.
“Seperti yang telah kami lakukan di Taiwan, kami meningkatkan capaian screening Osteoporosis secara masif di sana, khususnya wilayah-wilayah pedesaan, dan jika melihat tantangan yang ada di Indonesia, baik dari jumlah populasi, maupun hambatan geografis, OsteoCloud akan sangat membantu dalam memacu tingkat Screening Osteoporosis, baik dalam bentuk program skala nasional, maupun sebagai layanan permanen di Fasilitas Kesehatan di Seluruh Indonesia,” kata Founder & CEO Biomedica, Dr. Zhang, Han-Wei.
(TRI)
Berita Terkait
News
Penghargaan ADINKES 2024 untuk PT Vale: Langkah Nyata Lawan Penyakit Menular
PT Vale Indonesia berhasil meraih penghargaan prestisius dari Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES).
Jum'at, 25 Okt 2024 01:55
Sulsel
KPU Selayar Ungkap Hasil Tes Kesehatan 3 Paslon Memenuhi Syarat
KPU Kepulauan Selayar telah menerima hasil pemeriksaan kesehatan tiga bakal pasangan calon (Paslon) dari RSUD Labuang Baji Sulsel. Hasilnya 6 Cakada dinyatakan memenusi syarat (MS).
Selasa, 03 Sep 2024 22:20
News
Semarak Prodia HFC di Makassar, Fun Run Bareng Komunitas-Check Up Kesehatan Gratis
PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) melanjutkan rangkaian Prodia Healthy & Fun with Community (Prodia HFC) 2024 di Kota Makassar.
Minggu, 04 Agu 2024 07:33
News
Perangi Obesitas! LIGHThouse Buka Klinik di Makassar, Pertama di Indonesia Timur
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh founder dan CEO LIGHThouse, dr Grace Judio. Lokasi klinik sangat strategis, berada di Trans Studio Mall (TSM) Makassar.
Kamis, 27 Jun 2024 23:07
News
Kolaborasi XL Axiata - Alita Luncurkan JAGATARA, Solusi Deteksi Dini Penyakit Stroke
PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersama Alita Praya Mitra (Alita) berkolaborasi menghadirkan solusi deteksi dini penyakit stroke bernama JAGATARA (Jiwa Raga Sehat Sejahtera).
Kamis, 30 Mei 2024 17:36
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada