Yayasan Hadji Kalla Jadi Tuan Rumah Peluncuran PFI Chapter Makassar
Tim Sindomakassar
Jum'at, 11 Okt 2024 20:28
Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menyelenggarakan peluncuran PFI Chapter Makassar yang dikemas melalui Philanthropy Thought Leaders (PTL) ke-17. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) menyelenggarakan peluncuran PFI Chapter Makassar yang dikemas melalui Philanthropy Thought Leaders (PTL) ke-17 dengan tema untuk membangun sinergi filantropi di tingkat sub-Nasional di Wisma Kalla, pada 10 Oktober 2024.
Peluncuran PFI Chapter Makassar yang diselingi diskusi ini terlaksana atas kolaborasi dengan Yayasan Hadji Kalla (YHK), Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Inovasi Ketahanan Komunitas (INANTA), Rumah Zakat, dan Human Initiative.
Tujuan utama kegiatan ini adalah menggaungkan peresmian PFI Chapter Makassar kepada pemangku kepentingan dan penggiat filantropi di Sulawesi Selatan.
Selain itu, menyosialisasikan PFI Chapter Makassar sebagai platform untuk memperluas jejaring untuk membuka lebih banyak peluang kolaborasi multi-pihak dalam rangka mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan di tingkat sub-nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, turut hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Ia pun memberikan apresiasi tak terhingga atas peluncuran PFI Chapter Makassar yang diinisiasi oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia sebagai wadah untuk membangun jejaring dalam rangka mendorong ko-kreasi dan kolaborasi aksi kolektif di Sulawesi Selatan.
“Karakter orang Bugis sejalan dengan prinsip filantropi yang memiliki kemurahan sosial untuk senantiasa saling membantu, sehingga suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami bisa menjadi model untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan penanganan berbagai tantangan sosial dan budaya, ekonomi dan lingkungan hidup dengan tetap mempertahankan kearifan local dan prinsip-prinsip berkelanjutan," ungkapnya.
Ketua Badan Pengurus PFI, Rizal Algamar, menjelaskan Sulawesi Selatan,sebagai salah satu provinsi dengan potensi ekonomi yang signifikan dan keberagaman sosial-budaya, menawarkan peluang besar untuk mengembangkan model filantropi yang inovatif dan inklusif.
Secara geografis dan demografis, Sulawesi Selatan memiliki keunikan tersendiri yang membutuhkan pendekatan filantropi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan lokal. PFI melihat pentingnya memperkuat kehadiran di wilayah ini melalui pembentukan Chapter yang tidak hanya berfungsi sebagai katalisator, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai pemangku kepentingan.
"Pengembangan chapter ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sektor filantropi, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mencapai tujuan pembangunan bersama melalui ko-kreasi, kolaborasi, dan aksi kolektif," kata dia.
"Dengan adanya PFI Chapter Makassar, diharapkan akan terjalin kemitraan yang lebih erat dan kolaborasi yang lebih intensif dalam mengatasi isu-isu strategis, serta menjadi platform bagi anggota PFI dan mitra-mitra lainnya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya dalam rangka meningkatkan dampak sosial dari program-program filantropi yang ada di Sulawesi Selatan," sambung Rizal.
Ia menegaskan peluncuran PFI Chapter Makassar ini bukan hanya sekadar sebuah acara seremonial, melainkan juga sebagai simbol komitmen PFI untuk terus memperluas jejaring, mendorong ko-kreasi dan kolaborasi, serta meningkatkan efektivitas gerakan filantropi di Indonesia. Dalam konteks yang lebih luas, inisiatif ini juga diharapkan dapat menginspirasi provinsi lain untuk mengembangkan pendekatan filantropi yang lebih strategis dan berbasis pada kebutuhan spesifik daerah.
Mohammad Zuhair mewakili Yayasan Hadji Kalla sebagai tuan rumah kegiatan, mengungkapkan pengembangan organisasi PFI dengan bentuk pembukaan cabang di Makassar adalah hasil persiapan dan perencanaan yang panjang. Sejak awal, Yayasan Hadji Kalla sebagai salah satu anggota senantiasa memberikan dukungan penuh.
“Lembaga kami telah menikmati beragam manfaat dengan aktif berjejaring dan mengikuti beragam kegiatan yang dilakukan oleh PFI untuk anggota-anggotanya. Sehingga diharapkan ke depan, adanya chapter di Makassar ini akan mempermudah para aktor filantropis lokal merasakan manfaat serupa ke depan,” tuturnya.
Pada PLT ke-17 juga turut hadir narasumber yang mumpuni pada bidang filantropi, yaitu Andi Bakti Haruni selaku Plh. Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Timotheus Lesmana Wanadjaja selaku Wakil Ketua Dewan Penasihat PFI dan Muhammad Yusri Zamhuri selaku Executive Director SDGs Center Universitas Hasanuddinn. Diskusi ini dimoderatori oleh Leonardy Sambo selaku Direktur Eksekutif Yayasan INANTA.
Peluncuran PFI Chapter Makassar yang diselingi diskusi ini terlaksana atas kolaborasi dengan Yayasan Hadji Kalla (YHK), Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), Inovasi Ketahanan Komunitas (INANTA), Rumah Zakat, dan Human Initiative.
Tujuan utama kegiatan ini adalah menggaungkan peresmian PFI Chapter Makassar kepada pemangku kepentingan dan penggiat filantropi di Sulawesi Selatan.
Selain itu, menyosialisasikan PFI Chapter Makassar sebagai platform untuk memperluas jejaring untuk membuka lebih banyak peluang kolaborasi multi-pihak dalam rangka mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan di tingkat sub-nasional.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, turut hadir mewakili Gubernur Sulawesi Selatan menyampaikan pihaknya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Ia pun memberikan apresiasi tak terhingga atas peluncuran PFI Chapter Makassar yang diinisiasi oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia sebagai wadah untuk membangun jejaring dalam rangka mendorong ko-kreasi dan kolaborasi aksi kolektif di Sulawesi Selatan.
“Karakter orang Bugis sejalan dengan prinsip filantropi yang memiliki kemurahan sosial untuk senantiasa saling membantu, sehingga suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami bisa menjadi model untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan penanganan berbagai tantangan sosial dan budaya, ekonomi dan lingkungan hidup dengan tetap mempertahankan kearifan local dan prinsip-prinsip berkelanjutan," ungkapnya.
Ketua Badan Pengurus PFI, Rizal Algamar, menjelaskan Sulawesi Selatan,sebagai salah satu provinsi dengan potensi ekonomi yang signifikan dan keberagaman sosial-budaya, menawarkan peluang besar untuk mengembangkan model filantropi yang inovatif dan inklusif.
Secara geografis dan demografis, Sulawesi Selatan memiliki keunikan tersendiri yang membutuhkan pendekatan filantropi yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan lokal. PFI melihat pentingnya memperkuat kehadiran di wilayah ini melalui pembentukan Chapter yang tidak hanya berfungsi sebagai katalisator, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai pemangku kepentingan.
"Pengembangan chapter ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara sektor filantropi, pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mencapai tujuan pembangunan bersama melalui ko-kreasi, kolaborasi, dan aksi kolektif," kata dia.
"Dengan adanya PFI Chapter Makassar, diharapkan akan terjalin kemitraan yang lebih erat dan kolaborasi yang lebih intensif dalam mengatasi isu-isu strategis, serta menjadi platform bagi anggota PFI dan mitra-mitra lainnya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya dalam rangka meningkatkan dampak sosial dari program-program filantropi yang ada di Sulawesi Selatan," sambung Rizal.
Ia menegaskan peluncuran PFI Chapter Makassar ini bukan hanya sekadar sebuah acara seremonial, melainkan juga sebagai simbol komitmen PFI untuk terus memperluas jejaring, mendorong ko-kreasi dan kolaborasi, serta meningkatkan efektivitas gerakan filantropi di Indonesia. Dalam konteks yang lebih luas, inisiatif ini juga diharapkan dapat menginspirasi provinsi lain untuk mengembangkan pendekatan filantropi yang lebih strategis dan berbasis pada kebutuhan spesifik daerah.
Mohammad Zuhair mewakili Yayasan Hadji Kalla sebagai tuan rumah kegiatan, mengungkapkan pengembangan organisasi PFI dengan bentuk pembukaan cabang di Makassar adalah hasil persiapan dan perencanaan yang panjang. Sejak awal, Yayasan Hadji Kalla sebagai salah satu anggota senantiasa memberikan dukungan penuh.
“Lembaga kami telah menikmati beragam manfaat dengan aktif berjejaring dan mengikuti beragam kegiatan yang dilakukan oleh PFI untuk anggota-anggotanya. Sehingga diharapkan ke depan, adanya chapter di Makassar ini akan mempermudah para aktor filantropis lokal merasakan manfaat serupa ke depan,” tuturnya.
Pada PLT ke-17 juga turut hadir narasumber yang mumpuni pada bidang filantropi, yaitu Andi Bakti Haruni selaku Plh. Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Timotheus Lesmana Wanadjaja selaku Wakil Ketua Dewan Penasihat PFI dan Muhammad Yusri Zamhuri selaku Executive Director SDGs Center Universitas Hasanuddinn. Diskusi ini dimoderatori oleh Leonardy Sambo selaku Direktur Eksekutif Yayasan INANTA.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Pendampingan Budidaya Alpukat Sukses, LAZ Hadji Kalla Tingkatkan Ekonomi Desa Tonasa
Program pemberdayaan yang dijalankan oleh LAZ Hadji Kalla ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi petani dan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Jum'at, 15 Nov 2024 18:18
News
Sekolah Aman Bencana: Inisiatif LAZ Hadji Kalla di Gowa dan Sinjai
Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Gowa dan Sinjai pada 20 Oktober 2024 sebagai bagian dari program mitigasi bencana tahun 2024.
Kamis, 24 Okt 2024 20:20
News
Disaksikan JK, YHK Salurkan Bantuan Perangkat Sound System untuk Masjid 99 Kubah
Yayasan Hadji Kalla (YHK) memberikan bantuan berupa perangkat sound system dan penataan akustik masjid untuk Masjid Kubah 99 Asmaul Husna Makassar.
Jum'at, 04 Okt 2024 20:42
News
Yayasan Hadji Kalla Raih Penghargaan Lembaga Filantropi Terpopuler 2024
Proses penentuan pemenang dilakukan melalui survei yang melibatkan 19.000 responden di 20 kota besar di Indonesia, bekerja sama dengan Infovesta.
Kamis, 19 Sep 2024 15:41
News
Kalla Translog-YHK Gelar Khitanan Massal & Bantu Pembangunan Ponpes di Konawe Utara
Kalla Translog bersama YHK berkolaborasi menggelar khitanan massal dan bantuan pembangunan Ponpes Nurul Bustan Nadhlatul Wathan di Konawe Utara, Sultra.
Rabu, 26 Jun 2024 17:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada