Debat Pilgub Sulsel Jadi Ajang Pamer Pencapaian Prestasi
Ahmad Muhaimin
Selasa, 29 Okt 2024 10:22
Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel telah menyelesaikan debat publik perdana, Senin, (28/10/2024). Mereka saling pamer pencapaian prestasi. Foto: Maman Sukirman
MAKASSAR - Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel telah menyelesaikan debat publik perdana, Senin, (28/10/2024). Mereka saling pamer pencapaian prestasi saat menjabat sebagai gubernur dan wali kota.
Diketahui, Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto merupakan Wali Kota Makassar periode saat ini dan didampingi oleh mantan Legislator Sulsel Azhar Arsyad. Sementara Calon Gubernur Sulsel nomor urut 2 pernah menjabat Gubernur Sulsel selama 3 tahun berpasangan dengan Mantan Wakil Wali Kota Makassar yang mendampingi Danny Pomanto.
Selama tiga jam pelaksanaan debat publik dengan enam segmen, kedua figur ini saling melontarkan prestasi masing-masing di berbagai isu yang muncul dalam sesi debat. Seperti persoalan sosial kemasyarakatan, lingkungan, pendidikan, birokrasi, infrastruktur hingga pertanian yang telah disiapkan oleh panelis.
Seperti Danny Pomanto membanggakan kondisi pendidikan di Makassar yang baik-baik saja hingga saat ini, termasuk prestasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar yang terus mengalami kenaikan setiap tahun. Sementara Andi Sudirman prestasi di bidang pendidikan berhasil meloloskan paling tinggi siswa SMA ke perguruan tinggi hingga akses kesehatan dan pertanian yang dia sudah kerjakan saat menjabat.
Selain itu, kedua paslon juga saling sindir data dan program dalam berbagai moment dan beberapa segmen seperti saat membahas angka kemiskinan di Sulsel dan Makassar. Termasuk saat muncul isu lingkungan masalah lingkungan yakni sampah.
Saat momen pemaparan angka kemiskinan, perbedaan data yang disampaikan oleh paslon nomor urut 1 dan 2. Sehingga terjadi saling bantah. Di mana saat momen sanggahan Danny Pomanto menyebut angka kemiskinan Sulsel terjadi kenaikan berdasarkan BPS yang dia pengang.
Namun pada sesi jawaban Andi Sudirman langsung menguraikan data BPS soal tersebut dari tahun ke tahun. Dan hanya di tahun 2022 terjadi kenaikan karena pandemi Covid-19 hingga bisa turun kembali di tahun 2023.
Guru Besar Unhas Prof Muh Hasyim, mengurai, berdasarkan pengamatannya, Andalan Hati banyak mengurai tentang keberhasilannya memimpin Sulsel, dan kesuksesan Danny Pomanto memimpin Makassar. Namun hal itu tidak bisa dijadikan perbandingan, karena satu skala provinsi dan satu skala satu daerah saja.
“Namun kesuksesan calon nomor urut 1 hanya skala satu daerah (Makassar), sementara calon nomor urut 2 lebih luas, satu Provinsi. Pernyataan calon nomor urut 2 lebih riil dan lebih masuk akal karena sudah dibuktikan di periode pertama sebagai Gubernur,” ujar.
Dia mengatakan, keberhasilan Sudirman Sulaiman memimpin Sulsel kurang lebih tiga tahun menjadi cerminan para pemilih dalam menentukan pilihan ke depan. Karena bukti kerja yang dilakukan Sudirman Sulaiman lalu membuktikan dan menjadi pedoman bagi masyarakat memilih.
Begitu juga soal data. Andi Sudirman dan Fatmawati lebih menguasai data per data secara holistik atau keseluruhan di Sulsel. “Jadi bukan data satu kota saja, tapi Andi Sudirman dan Fatmawati kuasai data 24 kabupaten kota,” kata Prof Hasyim.
Data, lanjut Prof Hasyim menjadi sangat penting bagi pemimpin. Kenapa? Karena jika memutuskan sesuatu tidak berdasarkan data itu bisa mengalami bias yang negatif dalam pembangunan ke depan.
Tim Pemenangan Danny-Azhar Andi Makmur mengatakan pada momen debat tersebut, paslon berakronim DIA ini berhasil tampil dengan baik. Bahkan kata dia sejumlah isu dipaparkan program yang akan dilakukan.
"Dari semua isu yang muncul DIA berhasil memaparkan programnya dengan baik. Termasuk memberi contoh program di Makassar untuk diterapkan nantinya saat terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur," katanya.
Dirinya mengaku, paslon DIA juga punya sejumlah program yang sangat dibutuhkan Sulsel untuk bisa lebih maju ke depannya. "Kita harap masyarakat bisa melihat itu semua sehingga bisa menentukan pilihannya," tandasnya.
Diketahui, Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto merupakan Wali Kota Makassar periode saat ini dan didampingi oleh mantan Legislator Sulsel Azhar Arsyad. Sementara Calon Gubernur Sulsel nomor urut 2 pernah menjabat Gubernur Sulsel selama 3 tahun berpasangan dengan Mantan Wakil Wali Kota Makassar yang mendampingi Danny Pomanto.
Selama tiga jam pelaksanaan debat publik dengan enam segmen, kedua figur ini saling melontarkan prestasi masing-masing di berbagai isu yang muncul dalam sesi debat. Seperti persoalan sosial kemasyarakatan, lingkungan, pendidikan, birokrasi, infrastruktur hingga pertanian yang telah disiapkan oleh panelis.
Seperti Danny Pomanto membanggakan kondisi pendidikan di Makassar yang baik-baik saja hingga saat ini, termasuk prestasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Makassar yang terus mengalami kenaikan setiap tahun. Sementara Andi Sudirman prestasi di bidang pendidikan berhasil meloloskan paling tinggi siswa SMA ke perguruan tinggi hingga akses kesehatan dan pertanian yang dia sudah kerjakan saat menjabat.
Selain itu, kedua paslon juga saling sindir data dan program dalam berbagai moment dan beberapa segmen seperti saat membahas angka kemiskinan di Sulsel dan Makassar. Termasuk saat muncul isu lingkungan masalah lingkungan yakni sampah.
Saat momen pemaparan angka kemiskinan, perbedaan data yang disampaikan oleh paslon nomor urut 1 dan 2. Sehingga terjadi saling bantah. Di mana saat momen sanggahan Danny Pomanto menyebut angka kemiskinan Sulsel terjadi kenaikan berdasarkan BPS yang dia pengang.
Namun pada sesi jawaban Andi Sudirman langsung menguraikan data BPS soal tersebut dari tahun ke tahun. Dan hanya di tahun 2022 terjadi kenaikan karena pandemi Covid-19 hingga bisa turun kembali di tahun 2023.
Guru Besar Unhas Prof Muh Hasyim, mengurai, berdasarkan pengamatannya, Andalan Hati banyak mengurai tentang keberhasilannya memimpin Sulsel, dan kesuksesan Danny Pomanto memimpin Makassar. Namun hal itu tidak bisa dijadikan perbandingan, karena satu skala provinsi dan satu skala satu daerah saja.
“Namun kesuksesan calon nomor urut 1 hanya skala satu daerah (Makassar), sementara calon nomor urut 2 lebih luas, satu Provinsi. Pernyataan calon nomor urut 2 lebih riil dan lebih masuk akal karena sudah dibuktikan di periode pertama sebagai Gubernur,” ujar.
Dia mengatakan, keberhasilan Sudirman Sulaiman memimpin Sulsel kurang lebih tiga tahun menjadi cerminan para pemilih dalam menentukan pilihan ke depan. Karena bukti kerja yang dilakukan Sudirman Sulaiman lalu membuktikan dan menjadi pedoman bagi masyarakat memilih.
Begitu juga soal data. Andi Sudirman dan Fatmawati lebih menguasai data per data secara holistik atau keseluruhan di Sulsel. “Jadi bukan data satu kota saja, tapi Andi Sudirman dan Fatmawati kuasai data 24 kabupaten kota,” kata Prof Hasyim.
Data, lanjut Prof Hasyim menjadi sangat penting bagi pemimpin. Kenapa? Karena jika memutuskan sesuatu tidak berdasarkan data itu bisa mengalami bias yang negatif dalam pembangunan ke depan.
Tim Pemenangan Danny-Azhar Andi Makmur mengatakan pada momen debat tersebut, paslon berakronim DIA ini berhasil tampil dengan baik. Bahkan kata dia sejumlah isu dipaparkan program yang akan dilakukan.
"Dari semua isu yang muncul DIA berhasil memaparkan programnya dengan baik. Termasuk memberi contoh program di Makassar untuk diterapkan nantinya saat terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur," katanya.
Dirinya mengaku, paslon DIA juga punya sejumlah program yang sangat dibutuhkan Sulsel untuk bisa lebih maju ke depannya. "Kita harap masyarakat bisa melihat itu semua sehingga bisa menentukan pilihannya," tandasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Sulsel
Sasar Kampus, KPU Sulsel Gencar Sosialisasi Bahaya Politik Uang Jelang Pencoblosan
KPU Sulsel memberikan pencerahan kepada mahasiswa dan masyarakat umum mengenai bahaya politik uang, serta pentingnya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri.
Kamis, 21 Nov 2024 23:41
News
Andalan Hati Berkomitmen Wujudkan Pilkada Damai 2024
Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlaga di Pilkada 2024 menegaskan komitmen mereka untuk menciptakan Pilkada Damai.
Kamis, 21 Nov 2024 20:03
Sulsel
Danny-Azhar Gelar Kampanye Akbar, 50 Ribu Massa akan Hadir
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (Danny-Azhar) akan menggelar kampanye akbar di MNEK CPI Kota Makassar, pada Jumat 22 November 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 18:44
Sulsel
Cagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Blusukan di Pasar Cekkeng Bulukumba
Calon Gubernur Sulsel 02, Andi Sudirman Sulaiman melakukan blusukan di Pasar Cekkeng, di Kabupaten Bulukumba, Kamis (21/11/2024) 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 12:08
News
KPU Sulsel Pastikan Kampanye Akbar Sesuai Jadwal dan Lokasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan, telah menetapkan jadwal dan lokasi kampanye akbar dua Pasangan Calon (Paslon) Pemilih Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024.
Rabu, 20 Nov 2024 23:42
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
5
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
2
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Tim Hukum Resmi Laporkan Pendukung Lawan yang Rusak Mobil Uji Nurdin ke Polisi
5
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan