Percepat Swasembada, Amran Ajak 10 Juta Anggota Himpuni Gerakkan Brigade Pangan
Jum'at, 21 Feb 2025 18:49
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengajak 10 juta anggota Perhimpunan Organisasi Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) untuk menggerakkan Brigade Pangan. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengajak 10 juta anggota Perhimpunan Organisasi Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) untuk menggerakkan Brigade Pangan, sebagai upaya bersama sekaligus langkah nyata dalam mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto yaitu mencapai swasembada secara cepat dan singkat.
Menurut Mentan Amran, potensi cetak sawah dan juga optimasi lahan pertanian (Oplah) bisa dimaksimalkan untuk mencapai tujuan-tujuan negara dalam menyejahterakan rakyat. Ia menambahkan bahwa potensi sumber daya alam ini akan maksimal jika digerakkan oleh sumber daya manusia yang kompeten.
“Kalau semua anggota Himpuni bergerak saya yakin kita bisa menjadi negara super power. Himpunan harus ambil peran untuk menggerakkan brigade swasembada pangan. Ingat Himpuni ada 10 juta anggota dan bisa membangun pangan kita yang lebih kuat,” ujar Mentan Amran saat menyampaikan sekapur sirih pada Pembukaan Sidang Umum Majelis Ke-III di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2025).
Mentan Amran mengatakan pemerintah sedang mengerjakan cetak sawah baru di Merauke, Papua Selatan dengan menggunakan mekanisasi sebagai transformasi pertanian tradisional ke modern. Selain itu, pemerintah juga terus bergerak mengerjakan optimasi lahan sebagai percepatan swasembada.
“Dan Himpuni harus ambil bagian dari kebijakan ini. Di Merauke ada brigade yang menguntungkan. Jadi tolong Himpuni kita germkan semua anggota. Syaratnya gampang, dia mau turun ke sektor pertanian karena di situ pendapatannya lebih tinggi dari pegawai. Sekarang yang daftar ada 27 ribu dan masih akan bertambah seiring berjalannya waktu,” katanya.
Saat ini, kata Mentan Amran, kebijakan pemerintah memiliki titik terang dan harapan besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia seperti efisiensi yang merata hampir di semua tingkatan kementerian. Sebagai contoh, Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penghematan dengan menekan biaya perjalanan dinas, biaya perbaikan gedung, sampai biaya operasional rapat-rapat di luar kantor.
“Kebijakan efisiensi ini adalah kebijakan yang terang-benderang diperuntukkan untuk kemajuan bangsa dan mengakomodir kepentingan rakyat. Kita tahu biaya listrik turun, biaya haji turun, (kuota) pupuk naik, dan benih tersedia. Sebentar lagi tidak usah risau kita akan membangun kepentingan bangsa yang jauh lebih besar. Saya katakan nanti biofuel akan jadi kekuatan baru. Sekarang baru B40 nanti kita jadikan solar. Energi ramah lingkungan dan kami sudah uji coba,” katanya.
Berikutnya, Mentan menambahkan bahwa kebijkan Preisden Prabowo adalah meminta semua kementerian/lembaga untuk mengembalikan hasil ekspornya ke negara. Lalu ada juga lembaga investasi Danantara yang sedang menyongsong Indonesia ke depan.
“Semua hasil ekspor harus kembali ke kita. Ini ada juga ide besar bapak Presiden yaitu danantara. Ini adalah raksasa dunia. Kalau kita lakukan semua ini dan pangan kita jadikan senjata, kita akan jadi lumbung pangan dunia,” jelasnya.
Menurut Mentan Amran, potensi cetak sawah dan juga optimasi lahan pertanian (Oplah) bisa dimaksimalkan untuk mencapai tujuan-tujuan negara dalam menyejahterakan rakyat. Ia menambahkan bahwa potensi sumber daya alam ini akan maksimal jika digerakkan oleh sumber daya manusia yang kompeten.
“Kalau semua anggota Himpuni bergerak saya yakin kita bisa menjadi negara super power. Himpunan harus ambil peran untuk menggerakkan brigade swasembada pangan. Ingat Himpuni ada 10 juta anggota dan bisa membangun pangan kita yang lebih kuat,” ujar Mentan Amran saat menyampaikan sekapur sirih pada Pembukaan Sidang Umum Majelis Ke-III di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2025).
Mentan Amran mengatakan pemerintah sedang mengerjakan cetak sawah baru di Merauke, Papua Selatan dengan menggunakan mekanisasi sebagai transformasi pertanian tradisional ke modern. Selain itu, pemerintah juga terus bergerak mengerjakan optimasi lahan sebagai percepatan swasembada.
“Dan Himpuni harus ambil bagian dari kebijakan ini. Di Merauke ada brigade yang menguntungkan. Jadi tolong Himpuni kita germkan semua anggota. Syaratnya gampang, dia mau turun ke sektor pertanian karena di situ pendapatannya lebih tinggi dari pegawai. Sekarang yang daftar ada 27 ribu dan masih akan bertambah seiring berjalannya waktu,” katanya.
Saat ini, kata Mentan Amran, kebijakan pemerintah memiliki titik terang dan harapan besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia seperti efisiensi yang merata hampir di semua tingkatan kementerian. Sebagai contoh, Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penghematan dengan menekan biaya perjalanan dinas, biaya perbaikan gedung, sampai biaya operasional rapat-rapat di luar kantor.
“Kebijakan efisiensi ini adalah kebijakan yang terang-benderang diperuntukkan untuk kemajuan bangsa dan mengakomodir kepentingan rakyat. Kita tahu biaya listrik turun, biaya haji turun, (kuota) pupuk naik, dan benih tersedia. Sebentar lagi tidak usah risau kita akan membangun kepentingan bangsa yang jauh lebih besar. Saya katakan nanti biofuel akan jadi kekuatan baru. Sekarang baru B40 nanti kita jadikan solar. Energi ramah lingkungan dan kami sudah uji coba,” katanya.
Berikutnya, Mentan menambahkan bahwa kebijkan Preisden Prabowo adalah meminta semua kementerian/lembaga untuk mengembalikan hasil ekspornya ke negara. Lalu ada juga lembaga investasi Danantara yang sedang menyongsong Indonesia ke depan.
“Semua hasil ekspor harus kembali ke kita. Ini ada juga ide besar bapak Presiden yaitu danantara. Ini adalah raksasa dunia. Kalau kita lakukan semua ini dan pangan kita jadikan senjata, kita akan jadi lumbung pangan dunia,” jelasnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Pupuk Indonesia Cabut Izin 4 Kios di Sulsel & Gorontalo yang Langgar Aturan HET
PT Pupuk Indonesia mencabut izin empat kios atau Penerima Pada Titik Serah (PPTS) di wilayah Sulawesi Selatan dan Gorontalo karena melanggar aturan HET.
Selasa, 28 Okt 2025 15:45
Makassar City
Hadiri Dies Natalis Unhas, Amran Tekankan Pentingnya Generasi Berdaya Saing
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman menyampaikan pesan khusus kepada sivitas akademika Unhas untuk terus melahirkan generasi unggul yang siap menghadapi tantangan.
Minggu, 14 Sep 2025 09:19
News
Mentan Amran: Negara Tidak Boleh Kalah dari Mafia Pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan petani dan konsumen, termasuk dugaan permainan harga dan manipulasi stok pangan oleh mafia.
Kamis, 05 Jun 2025 15:03
News
Mentan Puji Kinerja Pupuk Indonesia dalam Distribusi Pupuk Nasional
Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Amran Sulaiman, mengapresiasi kinerja PT Pupuk Indonesia (Persero) dalam menyalurkan pupuk bersubsidi ke berbagai daerah.
Minggu, 20 Apr 2025 15:20
News
Eks Aktivis Unhas Bangga Mentan Amran Terima Penghormatan dari Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto memberikan penghormatan kepada Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman atas kerja kerasnya untuk mewujudkan swasembada pangan.
Sabtu, 15 Mar 2025 18:43
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Unggul Telak 74 Suara, Senat Akademik Kukuhkan Dominasi Prof JJ Melaju Kuat ke MWA
2
Mahasiswa Magister AKK FKM Unhas Edukasi PHBS di SDN 184 Boddia Takalar
3
Siswa SMA Basowa School Juara II Pemilihan Duta Lingkungan Gowa 2025
4
GMTD Siap Kembangkan Tanjung Bunga Usai Tuntaskan Eksekusi Lahan 16 Hektare
5
Gerindra Jeneponto Sayangkan Ada OPD Belum Realisasikan APBD Pokok 2025
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Unggul Telak 74 Suara, Senat Akademik Kukuhkan Dominasi Prof JJ Melaju Kuat ke MWA
2
Mahasiswa Magister AKK FKM Unhas Edukasi PHBS di SDN 184 Boddia Takalar
3
Siswa SMA Basowa School Juara II Pemilihan Duta Lingkungan Gowa 2025
4
GMTD Siap Kembangkan Tanjung Bunga Usai Tuntaskan Eksekusi Lahan 16 Hektare
5
Gerindra Jeneponto Sayangkan Ada OPD Belum Realisasikan APBD Pokok 2025