Pemprov Sulsel Perkuat Langkah Konkret Cegah dan Turunkan Stunting
Jum'at, 18 Apr 2025 09:37

Suasana dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang diadakan pada Kamis, 17 April 2025, di Hotel Grand Town, Makassar. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) berkomitmen penuh untuk mencegah dan mempercepat penurunan kasus stunting atau pertumbuhan yang terhambat pada anak akibat kurang gizi kronis, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025.
Kepala Bappelitbangda, Setiawan As’ad, menegaskan hal ini dalam dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang diadakan pada Kamis, 17 April 2025, di Hotel Grand Town, Makassar.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Nike Frans dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) untuk wilayah Sulawesi dan Maluku yang merupakan badan PBB yang fokus pada kesejahteraan anak, Direktur Jenewa Institute Surahman Said, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ishak M. Iskandar, serta akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Djunaidi M Dachlan.
Setiawan menjelaskan bahwa pencegahan stunting menjadi prioritas utama Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan. Langkah tersebut diwujudkan dengan memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka memperluas intervensi gizi dan kesehatan.
“Sesuai arahan Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Andi Sudirman Sulaiman, pencegahan dan penurunan angka stunting akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan, seperti yang tercantum dalam RPJMD tahun 2025, dengan meningkatkan sinergi antara pemerintah dan pihak swasta sebagai langkah memperkuat intervensi pencegahan stunting dan gizi buruk di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bappelitbangda akan memantau pelaksanaan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan serapan anggaran melalui aplikasi e-monev serta situs resmi mereka. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas program di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
“Bappelitbangda, sebagai koordinator Aksi Konvergensi OPD Pemprov Sulsel, akan melakukan monitoring, evaluasi, dan memberikan penilaian terhadap kinerja 24 kabupaten/kota dalam pencegahan dan penanganan stunting,” imbuhnya.
Provinsi Sulawesi Selatan menurut SSGI 2024 angka stunting turun dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen. Kerja keras dan konsitensi Inovasi Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan membuahkan hasil dari tahun 2020-2024 berupa pendampingan gizi desa dan intervensi gizi 1000 HPK berupa PMT lokal balita dan ibu hamil, multivitamin, pemberian tablet tambah darah bagi rematri dan ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak M. Iskandar menyebutkan bahwa pola hidup sehat, seperti menghindari rokok yang dapat berdampak pada risiko stunting dan mencukupi kebutuhan gizi anak, merupakan langkah mendasar dalam mencegah stunting. Ia juga menyoroti pentingnya literasi kesehatan di masyarakat.
Pola hidup sehat kata dia, merupakan cara paling sederhana untuk mencegah dan menurunkan stunting. Misalnya, di lapangan, ditemukan bahwa masyarakat dengan ekonomi menengah di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan memiliki anak yang mengalami stunting, meskipun tergolong warga ekonomi menengah.
"Hal ini disebabkan orang tua tidak memenuhi kebutuhan gizi anak serta tidak menerapkan pola hidup sehat. Jadi, tidak semua keluarga dengan kondisi ekonomi rendah mengalami stunting,” jelasnya.
Oleh karena itu, Ishak menegaskan perlunya sosialisasi mengenai pentingnya komunikasi perubahan perilaku di masyarakat.
"Sehingga dialog interaktif bersama media dapat menyampaikan literasi tentang pola hidup sehat serta pencegahan dan penurunan stunting," harapnya.
Melalui dialog ini, Pemprov Sulsel berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat terkait pola hidup sehat dan pencegahan stunting, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
Kepala Bappelitbangda, Setiawan As’ad, menegaskan hal ini dalam dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang diadakan pada Kamis, 17 April 2025, di Hotel Grand Town, Makassar.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Nike Frans dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) untuk wilayah Sulawesi dan Maluku yang merupakan badan PBB yang fokus pada kesejahteraan anak, Direktur Jenewa Institute Surahman Said, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ishak M. Iskandar, serta akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Djunaidi M Dachlan.
Setiawan menjelaskan bahwa pencegahan stunting menjadi prioritas utama Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan. Langkah tersebut diwujudkan dengan memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam rangka memperluas intervensi gizi dan kesehatan.
“Sesuai arahan Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Andi Sudirman Sulaiman, pencegahan dan penurunan angka stunting akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan, seperti yang tercantum dalam RPJMD tahun 2025, dengan meningkatkan sinergi antara pemerintah dan pihak swasta sebagai langkah memperkuat intervensi pencegahan stunting dan gizi buruk di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bappelitbangda akan memantau pelaksanaan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan serapan anggaran melalui aplikasi e-monev serta situs resmi mereka. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitas program di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
“Bappelitbangda, sebagai koordinator Aksi Konvergensi OPD Pemprov Sulsel, akan melakukan monitoring, evaluasi, dan memberikan penilaian terhadap kinerja 24 kabupaten/kota dalam pencegahan dan penanganan stunting,” imbuhnya.
Provinsi Sulawesi Selatan menurut SSGI 2024 angka stunting turun dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen. Kerja keras dan konsitensi Inovasi Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan membuahkan hasil dari tahun 2020-2024 berupa pendampingan gizi desa dan intervensi gizi 1000 HPK berupa PMT lokal balita dan ibu hamil, multivitamin, pemberian tablet tambah darah bagi rematri dan ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak M. Iskandar menyebutkan bahwa pola hidup sehat, seperti menghindari rokok yang dapat berdampak pada risiko stunting dan mencukupi kebutuhan gizi anak, merupakan langkah mendasar dalam mencegah stunting. Ia juga menyoroti pentingnya literasi kesehatan di masyarakat.
Pola hidup sehat kata dia, merupakan cara paling sederhana untuk mencegah dan menurunkan stunting. Misalnya, di lapangan, ditemukan bahwa masyarakat dengan ekonomi menengah di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan memiliki anak yang mengalami stunting, meskipun tergolong warga ekonomi menengah.
"Hal ini disebabkan orang tua tidak memenuhi kebutuhan gizi anak serta tidak menerapkan pola hidup sehat. Jadi, tidak semua keluarga dengan kondisi ekonomi rendah mengalami stunting,” jelasnya.
Oleh karena itu, Ishak menegaskan perlunya sosialisasi mengenai pentingnya komunikasi perubahan perilaku di masyarakat.
"Sehingga dialog interaktif bersama media dapat menyampaikan literasi tentang pola hidup sehat serta pencegahan dan penurunan stunting," harapnya.
Melalui dialog ini, Pemprov Sulsel berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat terkait pola hidup sehat dan pencegahan stunting, demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
(GUS)
Berita Terkait

News
Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 Masuk Tahap Finalisasi
Saat ini, Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 telah masuk tahap finalisasi. Ditandai dengan pelaksanaan workshop di Hotel Maxone.
Selasa, 17 Jun 2025 15:14

News
Cegah Stunting, Pertamina Latih Emak-emak Masak Makanan Sehat untuk Balita
Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal (IT) Kendari menggelar Pelatihan Memasak Makanan Sehat untuk Balita melalui Program Gizi Mata Seimbang (GMS).
Selasa, 17 Jun 2025 08:41

News
Wagub Sulsel Dorong Literasi Digital sebagai Benteng Perlindungan Anak
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi saat membuka kegiatan Fasilitasi Literasi Digital untuk Perempuan, Anak, dan Komunitas yang digelar di Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Makassar, Senin, (16/06/2025).
Senin, 16 Jun 2025 20:42

News
71 Persen Desa dan Kelurahan di Sulsel Telah Bentuk Koperasi Merah Putih
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, mencatat capaian signifikan dalam program nasional pembentukan Koperasi Merah Putih.
Senin, 16 Jun 2025 20:28

Sulsel
Ngadu ke DPRD Sulsel, Hayat Gani Desak Pemprov Bayar Hak Kepegawaian Rp8 Miliar
Komisi A DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat terkait persoalan yang menimpa eks Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani di Gedung Tower pada Senin (16/06/2025). Hadir BKD, Biro Hukum, BKAD hingga Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM).
Senin, 16 Jun 2025 15:31
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Wali Kota Makassar Lantik 46 Pejabat, Berikut Daftarnya
2

Tinggalkan Hanura, Hermanto Pindah ke PAN Meski Belum Setahun Jabat Wawali Parepare
3

Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 Masuk Tahap Finalisasi
4

Kolaborasi Hijau LAZ Hadji Kalla, Tanam 2.000 Mangrove untuk Masa Depan Pesisir
5

Wamaneker Apresiasi Komitmen PT Vale Dorong Industri Tambang yang Inklusif & Berkelanjutan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Wali Kota Makassar Lantik 46 Pejabat, Berikut Daftarnya
2

Tinggalkan Hanura, Hermanto Pindah ke PAN Meski Belum Setahun Jabat Wawali Parepare
3

Roadmap Pengembangan Perhutanan Sosial Sulsel 2025-2029 Masuk Tahap Finalisasi
4

Kolaborasi Hijau LAZ Hadji Kalla, Tanam 2.000 Mangrove untuk Masa Depan Pesisir
5

Wamaneker Apresiasi Komitmen PT Vale Dorong Industri Tambang yang Inklusif & Berkelanjutan