Menag Ingin Pendidikan Agama Bentuk Karakter Antikorupsi Sejak Dini
Kamis, 24 Apr 2025 17:04
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya peninjauan ulang pendidikan agama, khususnya dalam membentuk karakter antikorupsi sejak dini. Foto: Kemenag
JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya peninjauan ulang pendidikan agama, khususnya dalam membentuk karakter antikorupsi sejak dini. Hal ini ia sampaikan dalam acara Peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2024 di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK.
Menag prihatin terhadap fakta tindakan koruptif di lembaga pendidikan, mulai dari perilaku menyontek hingga penyalahgunaan keuangan. Hal ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan KPK pada 2024. "Ini mencerminkan bahwa ada yang salah dalam sistem pendidikan kita," ujar Menag, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Menag menilai sistem pengajaran agama perlu ditinjau ulang, agar tidak hanya menitikberatkan pada aspek fikih dan sanksi hukum positif, tetapi juga menyentuh ranah pensucian moral dan spiritual. "Pendidikan agama harus menekankan ketenangan jiwa dan keberkahan, bukan sekadar hukuman. Kurikulum kita harus menyentuh batin, bukan hanya akal," tegasnya.
Menag juga menyoroti pentingnya membangun sistem pendidikan yang berlapis, dimulai dari mitos (iman/keyakinan), lalu logos (logika/ilmu), dan akhirnya etos (perilaku/kebiasaan). Menurutnya, kesalahan dunia pendidikan hari ini adalah melompati lapisan awal dan langsung menuntut hasil perilaku baik, tanpa dasar iman dan ilmu yang kokoh.
"Jangan langsung lompat ke etos tanpa membangun logos, dan apalagi kalau tidak didasari mitos. Ini yang hilang dalam pendidikan kita," jelasnya.
Menag juga membandingkan pendekatan pendidikan moral di negara lain seperti Amerika. Ia menilai, meski tanpa label agama, pendekatan berbasis pengalaman langsung lebih efektif dalam menanamkan nilai. “Anak-anak dibawa melihat akibat narkoba, kecelakaan karena melanggar aturan lalu lintas. Ini membekas. Lebih kuat dari satu semester teori,” kata Menag.
Menag juga menekankan bahwa guru sebaiknya membaca doa bersama para murid sebelum memulai pelajaran. Menurutnya, dalam Al-Qur’an pun diajarkan bahwa sebelum menyampaikan ayat-ayat, terlebih dahulu diperintahkan untuk melakukan pensucian jiwa dengan berdoa.
"Seperti kita membaca doa sebelum makan, kita juga harus membaca doa sebelum belajar, karena ilmu adalah makanan rohani. Tanpa ini, kita hanya menyentuh akal, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Anak-anak bisa cumlaude, tapi tetap jadi koruptor," tuturnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua KPK Setyo Budianto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.
Menag prihatin terhadap fakta tindakan koruptif di lembaga pendidikan, mulai dari perilaku menyontek hingga penyalahgunaan keuangan. Hal ini didasarkan pada hasil survei yang dilakukan KPK pada 2024. "Ini mencerminkan bahwa ada yang salah dalam sistem pendidikan kita," ujar Menag, di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Menag menilai sistem pengajaran agama perlu ditinjau ulang, agar tidak hanya menitikberatkan pada aspek fikih dan sanksi hukum positif, tetapi juga menyentuh ranah pensucian moral dan spiritual. "Pendidikan agama harus menekankan ketenangan jiwa dan keberkahan, bukan sekadar hukuman. Kurikulum kita harus menyentuh batin, bukan hanya akal," tegasnya.
Menag juga menyoroti pentingnya membangun sistem pendidikan yang berlapis, dimulai dari mitos (iman/keyakinan), lalu logos (logika/ilmu), dan akhirnya etos (perilaku/kebiasaan). Menurutnya, kesalahan dunia pendidikan hari ini adalah melompati lapisan awal dan langsung menuntut hasil perilaku baik, tanpa dasar iman dan ilmu yang kokoh.
"Jangan langsung lompat ke etos tanpa membangun logos, dan apalagi kalau tidak didasari mitos. Ini yang hilang dalam pendidikan kita," jelasnya.
Menag juga membandingkan pendekatan pendidikan moral di negara lain seperti Amerika. Ia menilai, meski tanpa label agama, pendekatan berbasis pengalaman langsung lebih efektif dalam menanamkan nilai. “Anak-anak dibawa melihat akibat narkoba, kecelakaan karena melanggar aturan lalu lintas. Ini membekas. Lebih kuat dari satu semester teori,” kata Menag.
Menag juga menekankan bahwa guru sebaiknya membaca doa bersama para murid sebelum memulai pelajaran. Menurutnya, dalam Al-Qur’an pun diajarkan bahwa sebelum menyampaikan ayat-ayat, terlebih dahulu diperintahkan untuk melakukan pensucian jiwa dengan berdoa.
"Seperti kita membaca doa sebelum makan, kita juga harus membaca doa sebelum belajar, karena ilmu adalah makanan rohani. Tanpa ini, kita hanya menyentuh akal, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Anak-anak bisa cumlaude, tapi tetap jadi koruptor," tuturnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua KPK Setyo Budianto, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie.
(GUS)
Berita Terkait
News
Mendidik Generasi Cerdas Berakhlak! RHIS Jadi Pilihan Pendidikan Islami Unggulan di Makassar
Salah satu sekolah yang kini bisa dipertimbangkan adalah Ranu Harapan Islamic School (RHIS). Sekolah ini dikenal memiliki pendidikan berkualitas dengan sentuhan karakter Qur’ani yang kuat.
Selasa, 23 Des 2025 23:21
News
Bahas Penguatan Kerjasama Keislaman dan Pendidikan dengan Raabithah Islamiyah
Pimpinan Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar pertemuan dengan Ketua Raabithah Islamiyah, Abdurrahman Mohammad Amen Al Khayat (A Mohammad Amin Al Khayyat)
Jum'at, 19 Des 2025 18:59
News
SMAS Islam Athirah Perkuat Pembinaan Adab Lewat Mukhayyam
SMAS Islam Athirah Makassar menggelar kegiatan Mukhayyam dan Penguatan Adab di Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep.
Kamis, 11 Des 2025 15:50
News
Kalla Lines Perkuat Pendidikan dan Kemandirian Ekonomi Santri
Tahun ini, perusahaan menyalurkan bantuan pendidikan dan peningkatan fasilitas di Pondok Pesantren Nurul Bustan Nahdlatul Wathan, Kabupaten Konawe Utara
Selasa, 09 Des 2025 14:05
News
Gelar Karya BPPMPV KPTK 2025 Hadir Lebih Besar, Tampilkan Inovasi Teknologi Maritim & Digital
Event bertajuk Gelar Karya BPPMPV KPTK itu berlangsung pada 5–6 Desember 2025 di kompleks BPPMPV KPTK, Pacellekang, Pattalassang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Jum'at, 05 Des 2025 17:15
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Zulkifli Hasan Tunjuk Gemilang Pagessa sebagai Ketua DPD PAN Maros
2
RS Ibnu Sina YW UMI Raih Penghargaan Transformasi Digital BPJS Kesehatan
3
Pembangunan IIBAS Langkah Strategis Pendidikan Islam Berkelas Global dari Indonesia Timur
4
Musda Digelar Serentak, 9 Kader PAN Maros Ikut Bersaing Jadi Ketua
5
15.000 Hunian untuk Warga Terdampak Bencana Ditarget Rampung Tiga Bulan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Zulkifli Hasan Tunjuk Gemilang Pagessa sebagai Ketua DPD PAN Maros
2
RS Ibnu Sina YW UMI Raih Penghargaan Transformasi Digital BPJS Kesehatan
3
Pembangunan IIBAS Langkah Strategis Pendidikan Islam Berkelas Global dari Indonesia Timur
4
Musda Digelar Serentak, 9 Kader PAN Maros Ikut Bersaing Jadi Ketua
5
15.000 Hunian untuk Warga Terdampak Bencana Ditarget Rampung Tiga Bulan