PLN UID Sulselrabar & PLN EMI Sinergi Dorong Penggunaan Energi Bersih

Minggu, 03 Agu 2025 09:50
PLN UID Sulselrabar & PLN EMI Sinergi Dorong Penggunaan Energi Bersih
Tampilan PLTA Bakaru berkapasitas 126 MW di Pinrang. PLTA ini merupakan salah satu pembangkit PLN yang berkontribusi dalam layanan REC. Foto/Istimewa
Comment
Share
BANDUNG - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) bersama PT Energy Management Indonesia (PLN EMI) resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk memperkuat sinergi pemasaran, khususnya layanan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Penandatanganan dilakukan di Kantor PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar), Bandung, pada Jumat (29/7) kemarin.

Langkah ini merupakan strategi penting mendukung target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada 2060 melalui pemasaran Renewable Energy Certificate (REC). REC adalah produk hijau inovatif dari PLN yang memudahkan pelanggan memperoleh pengakuan penggunaan energi terbarukan secara transparan, akuntabel, dan diakui internasional. Produk ini memvalidasi bahwa listrik yang digunakan pelanggan berasal dari energi hijau yang sudah terverifikasi per Megawatt hour (MWh).

Inisiatif ini juga selaras dengan komitmen Indonesia dalam Paris Agreement, yang menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca secara bertahap lewat Nationally Determined Contribution (NDC). Dengan mendorong transisi energi berbasis EBT dan pemanfaatan REC, PLN memberikan opsi nyata bagi pelanggan untuk turut serta dalam upaya dekarbonisasi.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menjelaskan melalui kerja sama ini, PLN UID Sulselrabar dan PLN EMI akan bersinergi dalam memasarkan berbagai produk dan solusi berbasis energi hijau, seperti Renewable Energy Certificate (REC), layanan Green Energy, hingga pengembangan ekosistem kelistrikan berbasis EBT untuk sektor industri, komersial, maupun pemerintahan.

"Kami optimis kolaborasi ini dapat memperluas jangkauan pemanfaatan EBT di berbagai sektor sekaligus meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya transisi energi," kata dia.

Edyansyah juga menegaskan bahwa kerja sama ini membuktikan komitmen PLN mempercepat dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan di Indonesia. "PLN terus membuka ruang kolaborasi untuk menghadirkan solusi energi bersih dan berkelanjutan. Sinergi ini tentu akan memperkuat ekosistem hijau yang sedang kita bangun bersama," tutur dia.

Hingga Juni 2025, penjualan REC di wilayah PLN UID Sulselrabar telah mencapai 131.905 unit atau setara 131,905 Gigawatt hour (GWh), didorong oleh minat tinggi pelanggan, terutama dari sektor bisnis dan industri.

Direktur Utama PLN EMI, Henri Firdaus, menyampaikan optimismenya terkait kerja sama ini. "Sebagai perusahaan yang fokus pada manajemen energi dan konservasi, kami siap menjadi mitra strategis PLN dalam memperluas penetrasi pasar energi hijau. Kami percaya sinergi ini akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan mendorong transformasi energi nasional," jelasnya.

Henri menambahkan, langkah ini sejalan dengan roadmap transisi energi Indonesia dan memperkuat peran BUMN sebagai motor pembangunan berkelanjutan. Dengan menggandeng PLN EMI, PLN dapat lebih agresif menawarkan produk EBT kepada pelanggan yang berkomitmen pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru