Kabar Gembira! Pupuk Indonesia Salurkan 2.574 Paket Beras SPHP ke Masyarakat
Selasa, 09 Sep 2025 12:14

Masyarakat sekitar PT Pupuk Indonesia menyambut baik kegiatan penyaluran 2.574 paket beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berlangsung pada 8–19 September 2025. Foto/IST
JAKARTA - Masyarakat sekitar PT Pupuk Indonesia (Persero) menyambut baik kegiatan penyaluran 2.574 paket beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang berlangsung pada 8–19 September 2025. Program ini dilaksanakan di lapangan parkir kantor pusat Pupuk Indonesia, Jakarta Barat, sebagai bagian dari Gerakan Pangan Murah (GPM).
Warga Kecamatan Kemanggisan, Jakarta Barat, Fahmi, menyatakan bahwa program ini sangat membantu masyarakat. “Saya merasa senang dengan program Pupuk Indonesia yang menyediakan beras SPHP, kami sangat terbantu karena bisa dapat beras dengan harga yang murah,” ungkapnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Burhanudin, seorang pengemudi ojek online.“Terima kasih Pupuk Indonesia dengan program beras murahnya, kami terbantu dengan program beras murah ini,” ujarnya.
Penyaluran beras SPHP ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) 2025, dan dilakukan secara simbolis oleh Komisaris Utama Pupuk Indonesia Sudaryono, didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi kepada tiga perwakilan masyarakat pada Kamis (4/9/2025).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan bahwa program ini merupakan langkah konkret mendukung Gerakan Pangan Murah pemerintah.
“Hari ini melalui langkah sederhana Pupuk Indonesia dalam mendukung Gerakan Pangan Murah Pemerintah, kita melaksanakan seremoni simbolis, kita akan membagikan voucher untuk masyarakat bisa membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” ujarnya.
Program ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, yang bertujuan untuk memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, khususnya beras.
Melalui program ini, masyarakat dan tenaga outsourcing menerima voucher yang dapat digunakan untuk menebus paket beras SPHP. Setiap kepala keluarga cukup membayar Rp 30.000 untuk satu kemasan beras 5 kg, jauh lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 62.500.
“Satu kantong kalau HET-nya itu kan Rp 62.500, nanti masyarakat bisa membeli dengan harga cukup Rp 30.000 per kemasan 5 kg, dan kita bagikan kepada masyarakat dan tenaga outsourcing. Jadi mudah-mudahan ini adalah tidak hanya menjadi inovasi, tapi juga kebermanfaatan sosial Perusahaan bagi masyarakat sekitar,” kata Rahmad.
Pupuk Indonesia merupakan salah satu BUMN yang terlibat dalam Gerakan Pangan Murah bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, TNI, Polri, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, Pos Indonesia, ID Food, dan PT Perkebunan Nusantara.
“Pupuk Indonesia berharap setiap bulir beras yang kita bagikan bukan sekadar bahan pangan, melainkan sebagai simbol kepedulian Perusahaan kepada masyarakat. Inilah wujud nyata bahwa inovasi dan kebermanfaatan sosial berjalan seiring, menghadirkan harapan, menjaga ketahanan pangan, sekaligus mempererat hubungan Perusahaan dengan masyarakat,” tutup Rahmad.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP selama periode Juli–Desember 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 43.665 ton disalurkan melalui Gerakan Pangan Murah.
Warga Kecamatan Kemanggisan, Jakarta Barat, Fahmi, menyatakan bahwa program ini sangat membantu masyarakat. “Saya merasa senang dengan program Pupuk Indonesia yang menyediakan beras SPHP, kami sangat terbantu karena bisa dapat beras dengan harga yang murah,” ungkapnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Burhanudin, seorang pengemudi ojek online.“Terima kasih Pupuk Indonesia dengan program beras murahnya, kami terbantu dengan program beras murah ini,” ujarnya.
Penyaluran beras SPHP ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Pupuk Indonesia Innovation Award (PIIA) 2025, dan dilakukan secara simbolis oleh Komisaris Utama Pupuk Indonesia Sudaryono, didampingi Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi kepada tiga perwakilan masyarakat pada Kamis (4/9/2025).
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan bahwa program ini merupakan langkah konkret mendukung Gerakan Pangan Murah pemerintah.
“Hari ini melalui langkah sederhana Pupuk Indonesia dalam mendukung Gerakan Pangan Murah Pemerintah, kita melaksanakan seremoni simbolis, kita akan membagikan voucher untuk masyarakat bisa membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” ujarnya.
Program ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, yang bertujuan untuk memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, khususnya beras.
Melalui program ini, masyarakat dan tenaga outsourcing menerima voucher yang dapat digunakan untuk menebus paket beras SPHP. Setiap kepala keluarga cukup membayar Rp 30.000 untuk satu kemasan beras 5 kg, jauh lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 62.500.
“Satu kantong kalau HET-nya itu kan Rp 62.500, nanti masyarakat bisa membeli dengan harga cukup Rp 30.000 per kemasan 5 kg, dan kita bagikan kepada masyarakat dan tenaga outsourcing. Jadi mudah-mudahan ini adalah tidak hanya menjadi inovasi, tapi juga kebermanfaatan sosial Perusahaan bagi masyarakat sekitar,” kata Rahmad.
Pupuk Indonesia merupakan salah satu BUMN yang terlibat dalam Gerakan Pangan Murah bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, TNI, Polri, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, Pos Indonesia, ID Food, dan PT Perkebunan Nusantara.
“Pupuk Indonesia berharap setiap bulir beras yang kita bagikan bukan sekadar bahan pangan, melainkan sebagai simbol kepedulian Perusahaan kepada masyarakat. Inilah wujud nyata bahwa inovasi dan kebermanfaatan sosial berjalan seiring, menghadirkan harapan, menjaga ketahanan pangan, sekaligus mempererat hubungan Perusahaan dengan masyarakat,” tutup Rahmad.
Sebagai informasi, pemerintah menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP selama periode Juli–Desember 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 43.665 ton disalurkan melalui Gerakan Pangan Murah.
(TRI)
Berita Terkait

News
Mendagri Tito: Inflasi Nasional Turun, SPHP Bantu Stabilkan Harga Beras
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan inflasi pangan nasional yang terus menunjukkan tren penurunan.
Sabtu, 06 Sep 2025 09:37

News
92% Stok Beras Nasional di Tangan Swasta Tak Halangi Pemerintah Optimalkan Pengendalian Harga
Direktur Utama Perum Bulog, Achmad Rizal Ramdhani, menjelaskan bahwa terbatasnya penguasaan stok oleh pemerintah menjadi salah satu faktor utama dalam pengendalian harga beras.
Sabtu, 16 Agu 2025 19:32

Ekbis
Komisi IV DPR RI Sebut Stok Beras di Bulog Makassar Melimpah
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin hadir mendampingi Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto dan rombongan saat melakukan kunjungan kerja di Kompleks Pergudangan Panaikang, Perum Bulog.
Selasa, 12 Agu 2025 10:46

News
Atasi Beras Oplosan Harus Lewat Penegakan Hukum dan Revisi Kebijakan
Persoalan beras oplosan tidak hanya sekadar menyangkut aspek moral hazard atau pelanggaran hukum dari para pelaku usaha, tetapi juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang secara ekonomi tidak rasional dan justru menciptakan potensi kerugian bagi produsen.
Jum'at, 08 Agu 2025 07:17

Sulsel
Dukung Swasembada Pangan, Pupuk Indonesia Pastikan Penuhi Kebutuhan Pupuk Petani Luwu
PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam menjaga ketersediaan stok pupuk bersubsidi demi mewujudkan program swasembada pangan Indonesia.
Kamis, 07 Agu 2025 16:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar atas Pembakaran Dua Gedung DPRD
2

Bahas Strategi Pemilu 2029, Perindo Bakal Gelar Mukernas di Makassar
3

Kasus PSU Palopo, 7 Komisioner KPU Sulsel Terbebas Sanksi Etik dari DKPP
4

Delapan Peserta Asal Gowa Ikuti Seleksi Kader Muda PKK Sulsel
5

Fitur My Package di myXL: Solusi Cegah Kuota Hangus
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Warga Makassar Gugat Polda Sulsel Rp800 Miliar atas Pembakaran Dua Gedung DPRD
2

Bahas Strategi Pemilu 2029, Perindo Bakal Gelar Mukernas di Makassar
3

Kasus PSU Palopo, 7 Komisioner KPU Sulsel Terbebas Sanksi Etik dari DKPP
4

Delapan Peserta Asal Gowa Ikuti Seleksi Kader Muda PKK Sulsel
5

Fitur My Package di myXL: Solusi Cegah Kuota Hangus