Sekolah Rakyat Diharap Berdampak Positif Turunkan Kemiskinan

Jum'at, 12 Sep 2025 07:26
Sekolah Rakyat Diharap Berdampak Positif Turunkan Kemiskinan
Presiden Prabowo Subianto meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna di Jakarta Selatan, Kamis, (11/09/2025). Program ini diharap bisa berdampak positif untuk menurunkan angka kemiskinan.
Comment
Share
MAKASSAR - Pemerintah menyelenggarakan program Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis demi mengurangi angka putus sekolah di Indonesia.

Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menyebut Sekolah Rakyat dapat mencetak lulusan yang unggul, pribadi yang memiliki keterampilan hidup, pola pikir positif, dan nilai-nilai luhur sehingga kelak mampu mengangkat diri dan keluarganya keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Program seperti bantuan tunai yang sebelumnya dilakukan pemerintah memang tidak berdampak signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan. Dengan demikian, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi jawaban untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia,” tuturnya dalam acara dialetika demokrasi di Ruang PPIP, Gedung DPR, Kamis (11/9/2025).

Visi dari Sekolah Rakyat yaitu mencetak agen perubahan pada setiap keluarga miskin melalui pendidikan berkualitas guna memutus transmisi kemiskinan. Sementara, misinya yaitu memberikan pendidikan berkualitas untuk siap menempuh pendidikan lanjutan, menanamkan pola pikir pantang menyerah dan gigih dalam meraih masa depan, menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan cinta tanah air, serta menguatkan rasa percaya diri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur.

Program Sekolah Rakyat dibuka untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Sasaran utama program Sekolah Rakyat yaitu anak dari keluarga desil 1 dan 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Fokus dari Sekolah Rakyat ini dari SD hingga SMA yang mengutamakan keluarga dari kategori miskin, sehingga akan berdampak banyak terhadap peningkatan kualitas SDM,” tuturnya.

Seperti yang diketahui kurikulum yang diberikan meliputi tiga program yaitu program persiapan (learner preparatoal), program akademik, dan program asrama. Program akademik mengikuti standar Nasional meliputi intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, kemudian untuk program persiapan meliputi kesiapan fisik, mental, akademik.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas keberadaan Sekolah Rakyat sebagai upaya pemerataan pendidikan. Hal ini disampaikan Kepala Negara usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) Margaguna, Jakarta Selatan, pada Kamis, (11/09/2025).

Presiden Prabowo menjelaskan pembangunan sekolah rakyat akan ditambah bertahap dengan target 100 sekolah baru setiap tahun. Dengan pola ini, pemerintah menargetkan berdirinya 500 sekolah rakyat di wilayah kantong-kantong masyarakat yang ekonominya paling lemah. Program juga diarahkan agar menjangkau lapisan menengah bawah.

“Kalau istilah statistik desil, desil 1 dan 2. Tapi saya sedang juga merencanakan untuk desil 2, 3, 4, dan 5. Ini sedang kita rencanakan supaya semua anak-anak kita harus mengalami pendidikan dengan fasilitas yang bagus. Kita tidak boleh ketinggalan dengan bangsa lain. Itu cita-cita kita. Insyaallah kita akan sampai ke situ,” ujar Presiden.

Kepala Negara menekankan pentingnya intervensi nyata agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak putus sekolah. Sekolah rakyat diharapkan menjadi tempat yang membangkitkan rasa percaya diri sekaligus memberikan pendidikan terbaik. Dengan demikian, generasi muda Indonesia tidak tertinggal dari bangsa lain.

“Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya kita tarik keluar, kita beri lingkungan yang sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan dia dapat pendidikan yang terbaik yang bisa kita berikan,” imbuh Kepala Negara.

Saat peninjauan, Presiden juga menilai fasilitas SRMA Margaguna sudah memenuhi standar baik untuk mendukung kenyamanan siswa. Asrama pelajar dan fasilitas penunjang pendidikan lainnya dinilai sebagai contoh nyata peningkatan kualitas pendidikan.

“Ya selalu ada harapan kita. Tapi ini sebetulnya kampus yang sangat baik ini. Saya kira untuk sekolah di Indonesia ini sudah sangat, sangat baik,” ungkap Presiden Prabowo.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru