Kisah Hariansyah & Keluarga Tumbuh Bersama Bluebird, Kesejahteraan - Pendidikan Terjamin
Sabtu, 13 Sep 2025 16:52

Hariansyah, pengemudi taksi Bluebird di Makassar menjunjung tinggi dedikasi dalam bekerja seiring konsep tumbuh bersama dari perusahaan yang menjamin kesejahteraan keluarganya. Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Langit masih gelap, udara dingin pun tengah menyelimuti Kota Daeng-julukan Kota Makassar. Namun, Hariansyah, pengemudi taksi Bluebird telah terjaga, bahkan saat istri dan tiga buah hatinya masih terlelap.
Dengan seragam kebanggaan, Hariansyah memulai aktivitas harian rata-rata mulai pukul 03.00 WITA. Ia mengejar jam sibuk penerbangan pagi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, yang lokasi riilnya sudah masuk wilayah administrasi Kabupaten Maros.
"Istilahnya, jangan sampai rezeki dipatok ayam. Makanya, keluar rumah kadang jam 3 (dini hari) karena kejar penerbangan pagi di bandara. Saya konsisten di situ, intinya harus keluar sebelum jam 6 pagi," kata Hariansyah, saat berbincang dengan sindomakassar, belum lama ini.
Hariansyah yang tinggal di wilayah utara, tepatnya Jalan Teuku Umar mengaku aktivitas dilakukan maksimal hingga jam 12 malam. Namun, rata-rata biasanya diselesaikan jam 10 malam, karena dirinya pun sadar wajib menjaga kesehatan agar keesokan harinya dapat tetap prima bekerja.
Hariansyah sendiri sudah paham betul seputar jam sibuk dan potensial untuk meraih cuan maksimal. Selain mengejar 'jam bandara' untuk penerbangan pagi, dirinya juga mengincar 'jam sekolah dan kantor' pada pagi hari dan sore hari, serta 'jam hotel, perkantoran, dan pusat perbelanjaan'.
Dedikasi Hariansyah bukan tanpa alasan. Tidak sekadar mengejar cuan, tapi juga ingin membalas budi bagi perusahaan yang konsisten menghadirkan senyum untuk diri dan keluarganya selama satu dekade terakhir.
Hariansyah dan keluarga memang benar-benar tumbuh bersama Bluebird. Ia merupakan salah satu pengemudi taksi Bluebird pertama di Makassar, yang mulai beroperasi pada tahun 2015. Sejak itu, bukan hanya mendapatkan penghasilan, tapi kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan keluarganya ikut terjamin.
Menurut dia, anak sulungnya mendapatkan beasiswa pendidikan sejak menempuh pendidikan di SMK Kebangsaan. Bahkan, kini setelah berstatus mahasiswa di Universitas Syekh Yusuf Al Makassari. Selain uang pangkal yang ditanggung, anaknya menerima Rp3 juta setiap semester.
Hariansyah menaruh asa agar dua anak lainnya bisa menerima beasiswa serupa. Olehnya itu, dia terus menggenjot kinerja agar lebih baik. Hal lain yang sangat diapresiasinya adalah kepedulian Bluebird terhadap kesehatan dan keselamatan dirinya dan keluarga.
Menurut dia, terdapat asuransi yang menanggung kesehatan dan keselamatan dirinya, meski tidak sepenuhnya ditanggung perusahaan. Bluebird juga selalu memperhatikan dirinya dan keluarga, misalnya saat sedang berduka atau saat pandemi Covid-19 lalu, dimana ada bantuan sosial.
Terbaru, Bluebird tengah menggagas kerja sama dengan pemerintah perihal penyediaan rumah subsidi. Dirinya tertarik untuk ambil bagian, apalagi mekanismenya dimudahkan. Selain program itu, sebelumnya sudah ada program kerja sama untuk pengadaan sepeda motor listrik dan smartphone.
"Saya selalu bersyukur bisa menjadi bagian dari Bluebird, karena kami (pengemudi) betul-betul mendapatkan support serta tumbuh bersama dan selalu bisa diandalkan. Semua tantangan dilalui bersama dan itu yang membuat kami terus bertahan," jelas dia.
53 Tahun Diandalkan

Selama 53 tahun berkiprah di bisnis transportasi Indonesia, Bluebird hadir menjadi andalan. Bukan hanya bagi mitra pengemudi maupun karyawan, tapi juga untuk masyarakat, khususnya para pelanggan.
Transformasi Bluebird ke sektor digital pun kian memudahkan para pelanggan, bahkan untuk mereka yang berkebutuhan khusus. Salah satunya dirasakan oleh Firdaus, salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar, yang juga penyandang disabilitas tuna netra.
Kemampuan penglihatan Firdaus hanya sekitar 3 persen. Sangat berbahaya bagi dirinya untuk mengendarai sepeda motor atau mobil. Opsi paling aman adalah jasa transportasi online dan pilihan terbaik bagi dirinya adalah taksi Bluebird lewat aplikasi MyBluebird.
Meski harus usaha ekstra dengan memicingkan mata, Firdaus memanfaatkan fitur-fitur yang ramah pengguna untuk dapat mengakses layanan transportasi kapan pun diriny membutuhkan. Pilihan taksi Bluebird pun karena diketahuinya paling aman dan nyaman.
"Ya memang butuh usaha ekstra, harus lebih fokus. Alhamdulillah bisa pesan sendiri dan tidak menyusahkan atau bergantung kepada orang lain. Pilih Bluebird karena merasa lebih aman dan nyaman," kata Firdaus, yang berdomisili di Asrama Yayasan Pembinaan Tuna Netra Indonesia, Jalan Kapten Pierre Tandean, Kota Makassar.
Branch Manager Bluebird Pool Makassar, Danny Kasenda, mengungkapkan konsep tumbuh bersama senantiasa dijalankan untuk mendukung kesejahteraan mitra pengemudi dan karyawan. Bluebird konsisten membangun ekosistem kerja yang senantiasa menghadirkan senyum bahagia bagi pengemudi dan karyawan beserta keluarganya.
Terdapat banyak inisiatif Bluebird yang telah dijalankan, mulai dari program beasiswa, pemberdayaan perempuan, dan dukungan keluarga. Bluebird komitmen tumbuh bersama dan menjaga mereka yang senantiasa mendukung perusahaan tetap bergerak ke arah yang lebih baik.
Di Makassar, dengan total 137 pengemudi dan kurang lebih 90-an armada taksi, Danny menyebut pihaknya terus berupaya menjaga kesejahteraan mereka dan keluarga. Selain 12 paket beasiswa aktif untuk anak pengemudi, masih banyak inisiatif lain yang tengah dan bakal berjalan.
"Kami ada kerja sama bantuan kepemilikan motor listrik dan smartphone. Lalu, ada juga pinjaman baik sifatnya internal dan eksternal. Berikutnya, tatkala ada musibah seperti saat pandemi Covid-19 lalu maupun banjir, kami menyalurkan bantuan sosial," tegas Benny, sembari menegaskan perusahaan tidak bakal membiarkan pengemudi dan keluarga sendirian.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, sebelumnya menyampaikan Bluebird selama 53 tahun menjaga konsistensi dalam memberilayanan yang bisa diandalkan oleh pelanggan dan keluarga besar perusahaan.
Pada setiap kilometer yang pelanggan tempuh bersama Bluebird, tersimpan kontribusi nyata bagi pendidikan dan masa depan generasi penerus. Bluebird memastikan kepercayaa pelanggan terus memberi arti bagi mereka yang jadi bagian perjalanan ini.
Sejak awal berdiri, perusahaan telah menempatkan dukungan sosial sebagai bentuk dari nilai kepedulian dan keberlanjutan. Melalui program Beasiswa Bluebird Peduli yang telah dijalankan sejak tahun 1998, perusahaan secara konsisten menyalurkan lebih dari 66.000 paket beasiswa kepada anak-anak pengemudi dan karyawan, dari jenjang SMP hingga perguruan tinggi.
Bukan hanya mendukung pendidikan reguler, program Beasiswa Bluebird Peduli juga mencakup beasiswa khusus yang telah disalurkan sejak tahun 2003. Ribuan bantuan ditujukan kepada anak-anak berkebutuhan khusus serta mereka yang orang tuanya wafat saat menjalankan tugas.
“Kami percaya bahwa dampak jangka panjang harus dimulai dari dukungan terhadap hal-hal yang paling mendasar, yaitu akses pendidikan dan rasa aman bagi keluarga. Inilah alasan kami menjadikan program Beasiswa sebagai bagian penting dari inisiatif keberlanjutan Bluebird dan wujud nyata komitmen untuk tumbuh bersama mereka yang setiap hari menjadi bagian dari roda perusahaan,” ungkap Adrianto Djokosoetono.
Kinerja Solid Bluebird

Dukungan Bluebird untuk pengemudi dan karyawan beserta keluarga berimplikasi pada kinerja perusahaan yang terus membaik. Semua itu tentunya tidak lepas berkat kerja keras dan dedikasi sepenuh hati para pengemudi dan karyawan, yang berkomitmen ingin tumbuh bersama lebih baik dengan Bluebird.
Setelah 53 tahun berbagi kebahagiaan, Bluebird yang digagas oleh almarhumah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono kini menjadi perusahaan raksasa di bidang transportasi di Indonesia. Saat ini, Bluebird mempekerjakan kurang lebih 30 ribu pengemudi dan karyawan dengan 24.500 armada. Tersebar di 56 pool dan 540 outlet lingkup 20 kota.
Transformasi Bluebird menjadi perusahaan mobility as a service membuat unit usahanya bukan sekadar layanan taksi. Begitu banyak layanan lain yang kini tersedia, seperti rental dan bus, shuttle, delivery service, corporate, car ownership & service, hingga auction.
Bluebird juga hadir sebagai pelopor kenyamanan dan pionir keberlanjutan di sektor transportasi. Terdiri dari tiga pilar, yakni BlueSky meliputi peningkatan ekosistem kendaraan listrik hingga penanaman pohon secara kolektif.
Selanjutnya, ada pilar BlueLife berupa pemberdayaan perempuan, dukungan edukasi hingga tanggung jawab sosial. Terakhir, pilar BlueCorps meliputi sertifikasi ISO hingga award brand & bisnis dan pengakuan inisiatif keberlanjutan.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengatakan perusahaan menutup semester I 2025 dengan kinerja solid yang menunjukkan konsistensi dan ketangguhan bisnis. Pendapatan Bluebird tumbuh 15 persen dibanding periode serupa tahun lalu menjadi Rp2,67 triliun. Laba bersih juga meningkat 27,4 persen menjadi Rp339,1 miliar dan EBTIDA tumbuh 21 persen menjadi Rp671,9 miliar.
Pertumbuhan ini turut ditopang oleh kinerja positif di kuartal II 2025. Selama tiga bulan terakhir, pendapatan Bluebird tercatat tumbuh 13,3 persen, sementara laba bersih dan EBITDA masing-masing meningkat 15,6 persen dan 17,7 persen dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan di kuartal II jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu juga terlihat merata di seluruh lini layanan. Segmen taksi mencatatkan pertumbuhan 11,7 persen, sementara non-taksi—meliputi sewa mobil dan bus, shuttle, logistik, jual beli dan maintenance kendaraan, serta lelang—mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 17,1%. Kontribusi dua segmen ini terbagi menjadi 69 persen dari layanan taksi dan 31 persen dari non-taksi, menunjukkan portofolio usaha yang semakin terdiversifikasi secara sehat.
"Kami terus mendorong efisiensi, memperkuat transformasi digital, dan memperluas layanan berbasis kebutuhan pelanggan—menjangkau berbagai kanal, produk, dan sistem pembayaran,” tuturnya.
Sama halnya di Makassar, kinerja solid juga tercermin sepanjang 2024. Meski sempat berjibaku saat masa pandemi Covid-19 lalu, pada tahun lalu layanan mengalami kenaikan hampir 60 persen. Pertumbuhan paling positif dicatatkan sektor digitalisasi yakni aplikasi MyBluebird yang tumbuh hingga 92 persen.
"Hal itu juga menunjukkan bahwa masyarakat Makassar semakin mengandalkan akses layanan transportasi secara digital," pungkasnya.
Dengan seragam kebanggaan, Hariansyah memulai aktivitas harian rata-rata mulai pukul 03.00 WITA. Ia mengejar jam sibuk penerbangan pagi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, yang lokasi riilnya sudah masuk wilayah administrasi Kabupaten Maros.
"Istilahnya, jangan sampai rezeki dipatok ayam. Makanya, keluar rumah kadang jam 3 (dini hari) karena kejar penerbangan pagi di bandara. Saya konsisten di situ, intinya harus keluar sebelum jam 6 pagi," kata Hariansyah, saat berbincang dengan sindomakassar, belum lama ini.
Hariansyah yang tinggal di wilayah utara, tepatnya Jalan Teuku Umar mengaku aktivitas dilakukan maksimal hingga jam 12 malam. Namun, rata-rata biasanya diselesaikan jam 10 malam, karena dirinya pun sadar wajib menjaga kesehatan agar keesokan harinya dapat tetap prima bekerja.
Hariansyah sendiri sudah paham betul seputar jam sibuk dan potensial untuk meraih cuan maksimal. Selain mengejar 'jam bandara' untuk penerbangan pagi, dirinya juga mengincar 'jam sekolah dan kantor' pada pagi hari dan sore hari, serta 'jam hotel, perkantoran, dan pusat perbelanjaan'.
Dedikasi Hariansyah bukan tanpa alasan. Tidak sekadar mengejar cuan, tapi juga ingin membalas budi bagi perusahaan yang konsisten menghadirkan senyum untuk diri dan keluarganya selama satu dekade terakhir.
Hariansyah dan keluarga memang benar-benar tumbuh bersama Bluebird. Ia merupakan salah satu pengemudi taksi Bluebird pertama di Makassar, yang mulai beroperasi pada tahun 2015. Sejak itu, bukan hanya mendapatkan penghasilan, tapi kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan keluarganya ikut terjamin.
Menurut dia, anak sulungnya mendapatkan beasiswa pendidikan sejak menempuh pendidikan di SMK Kebangsaan. Bahkan, kini setelah berstatus mahasiswa di Universitas Syekh Yusuf Al Makassari. Selain uang pangkal yang ditanggung, anaknya menerima Rp3 juta setiap semester.
Hariansyah menaruh asa agar dua anak lainnya bisa menerima beasiswa serupa. Olehnya itu, dia terus menggenjot kinerja agar lebih baik. Hal lain yang sangat diapresiasinya adalah kepedulian Bluebird terhadap kesehatan dan keselamatan dirinya dan keluarga.
Menurut dia, terdapat asuransi yang menanggung kesehatan dan keselamatan dirinya, meski tidak sepenuhnya ditanggung perusahaan. Bluebird juga selalu memperhatikan dirinya dan keluarga, misalnya saat sedang berduka atau saat pandemi Covid-19 lalu, dimana ada bantuan sosial.
Terbaru, Bluebird tengah menggagas kerja sama dengan pemerintah perihal penyediaan rumah subsidi. Dirinya tertarik untuk ambil bagian, apalagi mekanismenya dimudahkan. Selain program itu, sebelumnya sudah ada program kerja sama untuk pengadaan sepeda motor listrik dan smartphone.
"Saya selalu bersyukur bisa menjadi bagian dari Bluebird, karena kami (pengemudi) betul-betul mendapatkan support serta tumbuh bersama dan selalu bisa diandalkan. Semua tantangan dilalui bersama dan itu yang membuat kami terus bertahan," jelas dia.
53 Tahun Diandalkan

Selama 53 tahun berkiprah di bisnis transportasi Indonesia, Bluebird hadir menjadi andalan. Bukan hanya bagi mitra pengemudi maupun karyawan, tapi juga untuk masyarakat, khususnya para pelanggan.
Transformasi Bluebird ke sektor digital pun kian memudahkan para pelanggan, bahkan untuk mereka yang berkebutuhan khusus. Salah satunya dirasakan oleh Firdaus, salah satu mahasiswa perguruan tinggi swasta di Makassar, yang juga penyandang disabilitas tuna netra.
Kemampuan penglihatan Firdaus hanya sekitar 3 persen. Sangat berbahaya bagi dirinya untuk mengendarai sepeda motor atau mobil. Opsi paling aman adalah jasa transportasi online dan pilihan terbaik bagi dirinya adalah taksi Bluebird lewat aplikasi MyBluebird.
Meski harus usaha ekstra dengan memicingkan mata, Firdaus memanfaatkan fitur-fitur yang ramah pengguna untuk dapat mengakses layanan transportasi kapan pun diriny membutuhkan. Pilihan taksi Bluebird pun karena diketahuinya paling aman dan nyaman.
"Ya memang butuh usaha ekstra, harus lebih fokus. Alhamdulillah bisa pesan sendiri dan tidak menyusahkan atau bergantung kepada orang lain. Pilih Bluebird karena merasa lebih aman dan nyaman," kata Firdaus, yang berdomisili di Asrama Yayasan Pembinaan Tuna Netra Indonesia, Jalan Kapten Pierre Tandean, Kota Makassar.
Branch Manager Bluebird Pool Makassar, Danny Kasenda, mengungkapkan konsep tumbuh bersama senantiasa dijalankan untuk mendukung kesejahteraan mitra pengemudi dan karyawan. Bluebird konsisten membangun ekosistem kerja yang senantiasa menghadirkan senyum bahagia bagi pengemudi dan karyawan beserta keluarganya.
Terdapat banyak inisiatif Bluebird yang telah dijalankan, mulai dari program beasiswa, pemberdayaan perempuan, dan dukungan keluarga. Bluebird komitmen tumbuh bersama dan menjaga mereka yang senantiasa mendukung perusahaan tetap bergerak ke arah yang lebih baik.
Di Makassar, dengan total 137 pengemudi dan kurang lebih 90-an armada taksi, Danny menyebut pihaknya terus berupaya menjaga kesejahteraan mereka dan keluarga. Selain 12 paket beasiswa aktif untuk anak pengemudi, masih banyak inisiatif lain yang tengah dan bakal berjalan.
"Kami ada kerja sama bantuan kepemilikan motor listrik dan smartphone. Lalu, ada juga pinjaman baik sifatnya internal dan eksternal. Berikutnya, tatkala ada musibah seperti saat pandemi Covid-19 lalu maupun banjir, kami menyalurkan bantuan sosial," tegas Benny, sembari menegaskan perusahaan tidak bakal membiarkan pengemudi dan keluarga sendirian.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, sebelumnya menyampaikan Bluebird selama 53 tahun menjaga konsistensi dalam memberilayanan yang bisa diandalkan oleh pelanggan dan keluarga besar perusahaan.
Pada setiap kilometer yang pelanggan tempuh bersama Bluebird, tersimpan kontribusi nyata bagi pendidikan dan masa depan generasi penerus. Bluebird memastikan kepercayaa pelanggan terus memberi arti bagi mereka yang jadi bagian perjalanan ini.
Sejak awal berdiri, perusahaan telah menempatkan dukungan sosial sebagai bentuk dari nilai kepedulian dan keberlanjutan. Melalui program Beasiswa Bluebird Peduli yang telah dijalankan sejak tahun 1998, perusahaan secara konsisten menyalurkan lebih dari 66.000 paket beasiswa kepada anak-anak pengemudi dan karyawan, dari jenjang SMP hingga perguruan tinggi.
Bukan hanya mendukung pendidikan reguler, program Beasiswa Bluebird Peduli juga mencakup beasiswa khusus yang telah disalurkan sejak tahun 2003. Ribuan bantuan ditujukan kepada anak-anak berkebutuhan khusus serta mereka yang orang tuanya wafat saat menjalankan tugas.
“Kami percaya bahwa dampak jangka panjang harus dimulai dari dukungan terhadap hal-hal yang paling mendasar, yaitu akses pendidikan dan rasa aman bagi keluarga. Inilah alasan kami menjadikan program Beasiswa sebagai bagian penting dari inisiatif keberlanjutan Bluebird dan wujud nyata komitmen untuk tumbuh bersama mereka yang setiap hari menjadi bagian dari roda perusahaan,” ungkap Adrianto Djokosoetono.
Kinerja Solid Bluebird

Dukungan Bluebird untuk pengemudi dan karyawan beserta keluarga berimplikasi pada kinerja perusahaan yang terus membaik. Semua itu tentunya tidak lepas berkat kerja keras dan dedikasi sepenuh hati para pengemudi dan karyawan, yang berkomitmen ingin tumbuh bersama lebih baik dengan Bluebird.
Setelah 53 tahun berbagi kebahagiaan, Bluebird yang digagas oleh almarhumah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono kini menjadi perusahaan raksasa di bidang transportasi di Indonesia. Saat ini, Bluebird mempekerjakan kurang lebih 30 ribu pengemudi dan karyawan dengan 24.500 armada. Tersebar di 56 pool dan 540 outlet lingkup 20 kota.
Transformasi Bluebird menjadi perusahaan mobility as a service membuat unit usahanya bukan sekadar layanan taksi. Begitu banyak layanan lain yang kini tersedia, seperti rental dan bus, shuttle, delivery service, corporate, car ownership & service, hingga auction.
Bluebird juga hadir sebagai pelopor kenyamanan dan pionir keberlanjutan di sektor transportasi. Terdiri dari tiga pilar, yakni BlueSky meliputi peningkatan ekosistem kendaraan listrik hingga penanaman pohon secara kolektif.
Selanjutnya, ada pilar BlueLife berupa pemberdayaan perempuan, dukungan edukasi hingga tanggung jawab sosial. Terakhir, pilar BlueCorps meliputi sertifikasi ISO hingga award brand & bisnis dan pengakuan inisiatif keberlanjutan.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono, mengatakan perusahaan menutup semester I 2025 dengan kinerja solid yang menunjukkan konsistensi dan ketangguhan bisnis. Pendapatan Bluebird tumbuh 15 persen dibanding periode serupa tahun lalu menjadi Rp2,67 triliun. Laba bersih juga meningkat 27,4 persen menjadi Rp339,1 miliar dan EBTIDA tumbuh 21 persen menjadi Rp671,9 miliar.
Pertumbuhan ini turut ditopang oleh kinerja positif di kuartal II 2025. Selama tiga bulan terakhir, pendapatan Bluebird tercatat tumbuh 13,3 persen, sementara laba bersih dan EBITDA masing-masing meningkat 15,6 persen dan 17,7 persen dibandingkan kuartal II tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan di kuartal II jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun lalu juga terlihat merata di seluruh lini layanan. Segmen taksi mencatatkan pertumbuhan 11,7 persen, sementara non-taksi—meliputi sewa mobil dan bus, shuttle, logistik, jual beli dan maintenance kendaraan, serta lelang—mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu 17,1%. Kontribusi dua segmen ini terbagi menjadi 69 persen dari layanan taksi dan 31 persen dari non-taksi, menunjukkan portofolio usaha yang semakin terdiversifikasi secara sehat.
"Kami terus mendorong efisiensi, memperkuat transformasi digital, dan memperluas layanan berbasis kebutuhan pelanggan—menjangkau berbagai kanal, produk, dan sistem pembayaran,” tuturnya.
Sama halnya di Makassar, kinerja solid juga tercermin sepanjang 2024. Meski sempat berjibaku saat masa pandemi Covid-19 lalu, pada tahun lalu layanan mengalami kenaikan hampir 60 persen. Pertumbuhan paling positif dicatatkan sektor digitalisasi yakni aplikasi MyBluebird yang tumbuh hingga 92 persen.
"Hal itu juga menunjukkan bahwa masyarakat Makassar semakin mengandalkan akses layanan transportasi secara digital," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Telkom Optimistis Jaga Kinerja Solid & Pertumbuhan Berkelanjutan
Memasuki paruh pertama 2025, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus melanjutkan transformasi menjadi penggerak utama digitalisasi bangsa.
Sabtu, 13 Sep 2025 11:09

News
Telkom Tegaskan ESG sebagai Fondasi Utama Menuju Ekonomi Digital Berkelanjutan
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), sebagai perusahaan digital telko terdepan, menegaskan transformasinya menuju National Sustainability Platform.
Jum'at, 12 Sep 2025 11:59

Ekbis
Kolaborasi Telkom dan SPJM Perkuat Digitalisasi Maritim
Telkom Regional 5 dan Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) memperkuat kolaborasi untuk mempercepat transformasi digital di industri kemaritiman nasional.
Senin, 08 Sep 2025 12:01

News
Kolaborasi Lintasarta & Telkom Kebut Transformasi Digital di Indonesia
PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) resmi menandatangani kerja sama strategis dalam penyediaan layanan Digital Service dan Digital Platform.
Kamis, 04 Sep 2025 11:35

Ekbis
Dukung Gelaran BATIC 2025, XLSMART Perkenalkan Solusi Digital Terpadu 'ESTA'
XLSMART melalui lini usaha XLSMART for Business, turut ambil bagian dalam penyelenggaraan Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 yang ke-10.
Rabu, 03 Sep 2025 17:29
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

3 Hari Antre, Pemohon SKCK di Polres Jeneponto Kecewa Berkasnya Diduga Tercecer
2

DPRD Kota Makassar Sewa Gedung Perumnas Rp604 Juta Pertahun
3

Garansi Transparan, Pemkot Makassar Tegaskan Tak Ada Celah Nepotisme dalam Seleksi BUMD
4

Nenek 50 Tahun Tuntut Keadilan di Polres Sidrap, Desak Penahanan Tersangka Pengeroyokan
5

Waketum Kadin AYP Dorong Polipangkep Cetak Perintis, Bukan Sekadar Pewaris
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

3 Hari Antre, Pemohon SKCK di Polres Jeneponto Kecewa Berkasnya Diduga Tercecer
2

DPRD Kota Makassar Sewa Gedung Perumnas Rp604 Juta Pertahun
3

Garansi Transparan, Pemkot Makassar Tegaskan Tak Ada Celah Nepotisme dalam Seleksi BUMD
4

Nenek 50 Tahun Tuntut Keadilan di Polres Sidrap, Desak Penahanan Tersangka Pengeroyokan
5

Waketum Kadin AYP Dorong Polipangkep Cetak Perintis, Bukan Sekadar Pewaris