Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Perkuat Fokus Bisnis Infrastruktur

Minggu, 14 Des 2025 16:55
Spin-off InfraNexia Resmi Disetujui, Telkom Perkuat Fokus Bisnis Infrastruktur
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara daring pada Jumat (12/12). Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara daring pada Jumat (12/12). Dalam agenda tersebut, Telkom resmi memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas pemisahan (spin-off) sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity kepada PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) yang dikenal dengan nama InfraNexia.

Sebagai transaksi afiliasi sesuai Peraturan OJK No. 42/2020, aksi korporasi ini memerlukan persetujuan pemegang saham independen. RUPSLB telah memenuhi kuorum dan menyetujui rencana spin-off tersebut dengan dukungan mayoritas pemegang saham independen.

Pemisahan sebagian bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity menjadi entitas tersendiri merupakan bagian dari strategi transformasi TLKM 30. Langkah ini menegaskan komitmen Telkom dalam mendukung percepatan pembangunan ekosistem konektivitas digital yang merata di Indonesia. Kehadiran InfraNexia juga diproyeksikan menjadi sumber pertumbuhan baru melalui optimalisasi aset infrastruktur serta peningkatan kualitas layanan infrastruktur digital.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan serta kepercayaan yang senantiasa diberikan kepada Telkom atas upaya perusahaan untuk bertransformasi dan mencapai kinerja terbaik. Diperolehnya persetujuan atas pemisahan bisnis dan aset ini memperkuat agenda transformasi perseroan untuk membangun struktur usaha yang lebih fokus dan tangkas, sehingga Telkom dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi percepatan digitalisasi nasional dan menciptakan nilai tambah baik bagi perusahaan, stakeholders, masyarakat, dan negara,” jelas Direktur Utama Telkom Dian Siswarini.

Melalui aksi korporasi ini, InfraNexia akan lebih terfokus dalam mengembangkan bisnis fiber, meningkatkan efisiensi biaya operasional dan investasi, serta membuka peluang network sharing dan kemitraan strategis.

Dari sisi kepemilikan aset, setelah fase spin-off pertama, InfraNexia akan mengelola lebih dari 50% total infrastruktur jaringan fiber Telkom yang mencakup segmen access, aggregation, backbone, serta infrastruktur pendukung lainnya. Adapun fase spin-off kedua ditargetkan rampung pada 2026 dengan total nilai aset mencapai Rp90 triliun.

Pembentukan InfraNexia juga mencerminkan komitmen Telkom dalam mendukung agenda transformasi jangka panjang BUMN sesuai arah kebijakan nasional serta amanah dari Danantara untuk meningkatkan efisiensi dan kontribusi bagi negara. Dengan potensi pasar yang besar dan ruang ekspansi yang luas di berbagai sektor yang membutuhkan konektivitas digital, InfraNexia diproyeksikan menjadi penyedia infrastruktur konektivitas utama di Indonesia.

Pada RUPSLB yang sama, pemegang saham juga menyetujui penugasan dari pemerintah kepada Telkom untuk mengoperasikan dan menjaga layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) selama masa transisi hingga Pusat Data Nasional (PDN) pemerintah beroperasi penuh.

Penugasan ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap kapabilitas Telkom sebagai pemain utama di sektor data center dan cloud.

Telkom menegaskan komitmennya sebagai digital telco terdepan untuk memastikan keberlangsungan operasional PDNS, sehingga program transformasi digital pemerintah dapat terus berjalan dan kedaulatan data nasional tetap terjaga.

Selain itu, RUPSLB turut menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan yang diharapkan mampu memperkuat kinerja perusahaan dan menyukseskan agenda transformasi. Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Telkom hasil RUPSLB 2025:
Dewan Komisaris
• Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
• Komisaris: Rionald Silaban
• Komisaris: Rizal Mallarangeng
• Komisaris: Ossy Dermawan
• Komisaris: Silmy Karim
• Komisaris Independen: Deswandhy Agusman
• Komisaris Independen: Ira Noviarti
• Komisaris Independen: Rofikoh Rokhim
Jajaran Direksi
• Direktur Utama: Dian Siswarini
• Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
• Direktur Human Capital Management: Willy Saelan
• Direktur Wholesale & International Service: Budi Satria Dharma Purba
• Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine
• Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji
• Direktur Network: Nanang Hendarno
• Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi
• Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

Telkom melanjutkan transformasi jangka panjang melalui empat pilar strategi TLKM 30. Pilar pertama berfokus pada peningkatan keunggulan operasional dan layanan, penguatan tata kelola, serta efisiensi modal. Pilar kedua mencakup konsolidasi dan penataan portofolio bisnis. Pilar ketiga diarahkan pada unlocking value portofolio infrastruktur digital TelkomGroup, termasuk melalui pembentukan InfraNexia. Pilar keempat menegaskan transisi Telkom menuju strategic holding untuk menciptakan nilai jangka panjang di tengah pertumbuhan ekonomi digital.

Dengan berbagai keputusan strategis yang disahkan dalam RUPSLB ini, Telkom menegaskan langkah transformasinya menuju perusahaan strategic holding yang lebih fokus, lincah, dan berdaya saing global, sekaligus memperkuat perannya sebagai penggerak utama ekosistem digital Indonesia.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru