SMAS Islam Athirah Perkuat Pembinaan Adab Lewat Mukhayyam
Kamis, 11 Des 2025 15:50
SMAS Islam Athirah Makassar menggelar kegiatan Mukhayyam dan Penguatan Adab di Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep. Foto/IST
PANGKEP - Di tengah perubahan sosial dan budaya yang berlangsung sangat cepat, pembinaan karakter remaja menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Nilai hormat, disiplin, dan tanggung jawab sering kali tergerus oleh arus digitalisasi yang serba instan.
Menyadari perlunya pendampingan yang lebih mendalam, SMAS Islam Athirah Makassar menggelar kegiatan Mukhayyam dan Penguatan Adab di Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep, selama dua hari pada 10–11 Desember 2025.
Kegiatan ini tidak sekadar menjadi program luar kelas, tetapi ikhtiar menghadirkan kembali atmosfer pendidikan yang menempatkan adab sebagai inti pembinaan. Para siswa diajak merasakan langsung kehidupan santri—lingkungan yang menuntut disiplin, kesederhanaan, dan keteladanan—nilai yang makin langka di era serbadigital.
Setibanya di pesantren, siswa langsung diarahkan mengikuti pola kegiatan yang menekankan kedisiplinan. Mereka diperkenalkan pada aturan hidup santri yang mengutamakan keteraturan, kebersihan, dan kesederhanaan sebagai bagian dari pembiasaan karakter.
Kepala SMAS Islam Athirah Makassar, Tawakkal Kahar, menegaskan bahwa sekolah tidak hanya mencetak anak cerdas, tetapi juga manusia beradab.
"Ilmu akan membuat kalian cerdas, tetapi adablah yang menjadikan kalian manusia yang baik. Tidak cukup hanya pintar dan cerdas tetapi kalian juga harus tumbuh sebagai pribadi yang beradab, agar ilmu itu membawa manfaat," jelasnya.
Setelah sesi pembukaan, siswa mengikuti materi lanjutan tentang adab yang dipandu pemateri pesantren dan guru pendamping. Materi difokuskan pada bagaimana adab tercermin dalam perilaku nyata, bukan sekadar teori atau hafalan. Pendekatan aplikatif digunakan untuk menunjukkan bahwa karakter dibentuk melalui pembiasaan, bukan hanya ceramah.
Momentum pembelajaran semakin terasa ketika siswa menjalani rutinitas santri. Kebersihan lingkungan, shalat berjamaah, murojaah, dan rangkaian ibadah lainnya menuntut mereka taat waktu, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan belajar hidup dalam ketenangan. Bagi sebagian siswa, ritme seperti ini menjadi pengalaman baru yang menantang sekaligus menguatkan karakter.
Sebagai penguatan, siswa juga diminta membuat proyek video bertema adab dalam kelompok kecil. Mereka mengamati, mendokumentasikan, dan mengolah pesan moral terkait adab kepada orang tua, guru, maupun teman sebaya. Selain melatih kreativitas, proyek ini mendorong mereka mengartikulasikan nilai adab yang sering dianggap abstrak menjadi pesan yang nyata dan komunikatif.
Menyadari perlunya pendampingan yang lebih mendalam, SMAS Islam Athirah Makassar menggelar kegiatan Mukhayyam dan Penguatan Adab di Pesantren Darul Mukhlisin, Padang Lampe, Kabupaten Pangkep, selama dua hari pada 10–11 Desember 2025.
Kegiatan ini tidak sekadar menjadi program luar kelas, tetapi ikhtiar menghadirkan kembali atmosfer pendidikan yang menempatkan adab sebagai inti pembinaan. Para siswa diajak merasakan langsung kehidupan santri—lingkungan yang menuntut disiplin, kesederhanaan, dan keteladanan—nilai yang makin langka di era serbadigital.
Setibanya di pesantren, siswa langsung diarahkan mengikuti pola kegiatan yang menekankan kedisiplinan. Mereka diperkenalkan pada aturan hidup santri yang mengutamakan keteraturan, kebersihan, dan kesederhanaan sebagai bagian dari pembiasaan karakter.
Kepala SMAS Islam Athirah Makassar, Tawakkal Kahar, menegaskan bahwa sekolah tidak hanya mencetak anak cerdas, tetapi juga manusia beradab.
"Ilmu akan membuat kalian cerdas, tetapi adablah yang menjadikan kalian manusia yang baik. Tidak cukup hanya pintar dan cerdas tetapi kalian juga harus tumbuh sebagai pribadi yang beradab, agar ilmu itu membawa manfaat," jelasnya.
Setelah sesi pembukaan, siswa mengikuti materi lanjutan tentang adab yang dipandu pemateri pesantren dan guru pendamping. Materi difokuskan pada bagaimana adab tercermin dalam perilaku nyata, bukan sekadar teori atau hafalan. Pendekatan aplikatif digunakan untuk menunjukkan bahwa karakter dibentuk melalui pembiasaan, bukan hanya ceramah.
Momentum pembelajaran semakin terasa ketika siswa menjalani rutinitas santri. Kebersihan lingkungan, shalat berjamaah, murojaah, dan rangkaian ibadah lainnya menuntut mereka taat waktu, bertanggung jawab terhadap diri sendiri, dan belajar hidup dalam ketenangan. Bagi sebagian siswa, ritme seperti ini menjadi pengalaman baru yang menantang sekaligus menguatkan karakter.
Sebagai penguatan, siswa juga diminta membuat proyek video bertema adab dalam kelompok kecil. Mereka mengamati, mendokumentasikan, dan mengolah pesan moral terkait adab kepada orang tua, guru, maupun teman sebaya. Selain melatih kreativitas, proyek ini mendorong mereka mengartikulasikan nilai adab yang sering dianggap abstrak menjadi pesan yang nyata dan komunikatif.
(TRI)
Berita Terkait
News
Athirah Bukit Baruga Mantapkan Pendidikan Berbasis Keberlanjutan
Sekolah Islam Athirah Bukit Baruga terus memantapkan penerapan pendidikan berbasis keberlanjutan melalui berbagai program lingkungan yang melibatkan siswa.
Selasa, 09 Des 2025 15:17
News
Kalla Lines Perkuat Pendidikan dan Kemandirian Ekonomi Santri
Tahun ini, perusahaan menyalurkan bantuan pendidikan dan peningkatan fasilitas di Pondok Pesantren Nurul Bustan Nahdlatul Wathan, Kabupaten Konawe Utara
Selasa, 09 Des 2025 14:05
News
Gelar Karya BPPMPV KPTK 2025 Hadir Lebih Besar, Tampilkan Inovasi Teknologi Maritim & Digital
Event bertajuk Gelar Karya BPPMPV KPTK itu berlangsung pada 5–6 Desember 2025 di kompleks BPPMPV KPTK, Pacellekang, Pattalassang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Jum'at, 05 Des 2025 17:15
News
Manasik Haji Cilik Warnai Pembelajaran TK Islam Athirah Racing Centre
Suasana penuh keceriaan sekaligus kekhidmatan menyelimuti kegiatan Manasik Haji Cilik yang diikuti anak didik TK Islam Athirah Racing Centre pada Kamis, 4 Desember 2025, di Asrama Haji Sudiang.
Kamis, 04 Des 2025 18:21
News
Empat Dekade Mengabdi, Kisah Rahmi Saleh Menyambut Hari Guru
Guru kelas satu SD di Sekolah Islam Athirah itu telah mengabdikan diri selama lebih dari empat dekade—sebuah perjalanan panjang yang tak pernah ia bayangkan sejak awal.
Selasa, 25 Nov 2025 13:50
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
PLN UID Sulselrabar Resmikan Ruang Teduh SPKLU Pertama Jeneponto
2
Kementerian PU Hanya Rehab Gedung DPRD Sulsel, Disebut Bangunan Kokoh & Selesai 6 Bulan
3
UPRI Gelar Kuliah Pakar, Jawab Tantangan SDH untuk Pemberdayaan Masyarakat Marjinal
4
Laptop AI Terbaik dan Inovasi Teknologi Terkini ASUS Hadir di Makassar
5
Wabup Gowa Temui 5 Warga yang Sempat Tersesat di Hutan Pinus Marenne
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
PLN UID Sulselrabar Resmikan Ruang Teduh SPKLU Pertama Jeneponto
2
Kementerian PU Hanya Rehab Gedung DPRD Sulsel, Disebut Bangunan Kokoh & Selesai 6 Bulan
3
UPRI Gelar Kuliah Pakar, Jawab Tantangan SDH untuk Pemberdayaan Masyarakat Marjinal
4
Laptop AI Terbaik dan Inovasi Teknologi Terkini ASUS Hadir di Makassar
5
Wabup Gowa Temui 5 Warga yang Sempat Tersesat di Hutan Pinus Marenne