PLN Dorong BUMDes di Donggala Olah Limbah FABA Jadi Batako & Paving Block

Kamis, 25 Sep 2025 13:35
PLN Dorong BUMDes di Donggala Olah Limbah FABA Jadi Batako & Paving Block
PLN UIP Sulawesi menggandeng BUMDes di Kabupaten Donggala untuk memanfaatkan abu sisa pembakaran batubara dari PLTU Palu 3 menjadi produk bernilai tambah seperti paving block dan batako. Foto/IST
Comment
Share
DONGGALA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sulawesi menggandeng BUMDes Bina Mulia, Desa Lero Tatari, Kabupaten Donggala, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Program ini memanfaatkan abu sisa pembakaran batubara atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari PLTU Palu 3 menjadi produk bernilai tambah seperti paving block dan batako.

Saat ini, program masih berada pada tahap pelatihan. Warga dibekali pengetahuan dasar mengenai pemanfaatan FABA sebelum mulai mengoperasikan peralatan yang telah disiapkan oleh PLN.

Dukungan yang diberikan meliputi mesin pembuat batako (brick making machine), penambahan daya listrik, pelatihan serta sertifikasi keamanan produk, hingga renovasi sarana produksi.

General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, menyebutkan bahwa program ini merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi FABA agar memiliki nilai tambah.

“Dengan beroperasinya PLTU Palu 3, masyarakat Donggala tidak hanya mendapat suplai listrik andal, tetapi juga dampak positif yang lebih luas. Pemanfaatan FABA membuka peluang usaha baru sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan,” jelas Wisnu.

Ketua BUMDes Bina Mulia, Aski, menyampaikan apresiasi atas kehadiran program ini. “PLN bukan hanya membantu dengan sarana, tetapi juga membangun kapasitas masyarakat. Pelatihan yang sudah diberikan membuka wawasan dan keterampilan baru bagi warga. Kami percaya ini adalah langkah awal agar UMKM desa bisa lebih mandiri ke depannya,” ujarnya.

Melalui program ini, BUMDes Bina Mulia diharapkan dapat mengembangkan usaha berbasis FABA secara mandiri. Selain memperkuat ekonomi desa, inisiatif ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pemanfaatan limbah industri secara ramah lingkungan.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru