Mengenang Ulama Besar, Menag Ziarah ke Makam Muassis NU Sulsel Puang Ramma
Sabtu, 04 Okt 2025 17:44
Menag Nasaruddin Umar melakukan ziarah ke makam Syekh Sayyid al-Habib KH Djamaluddin Assegaf, atau lebih dikenal sebagai Puang Ramma, pendiri atau muassis Nahdlatul Ulama (NU) di Sulsel. Foto/IST
MAROS - Menteri Agama (Menag) RI, Prof. Nasaruddin Umar, melakukan ziarah ke makam Syekh Sayyid al-Habib KH Djamaluddin Assegaf, atau lebih dikenal sebagai Puang Ramma, pendiri atau muassis Nahdlatul Ulama (NU) di Sulawesi Selatan. Makam tokoh kharismatik tersebut terletak di Tambua, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Ziarah ini dilakukan setelah Menag secara resmi meluncurkan program Maros Kota Wakaf di ruang pola Kantor Bupati Maros pada Sabtu pagi, 4 Oktober 2025.
Kunjungan ke makam Puang Ramma, yang juga merupakan Mursyid Tarekat Khalwatiyah Yusuf Al-Makassary, menjadi simbol penghormatan terhadap tokoh yang telah memberi kontribusi besar bagi pembangunan umat, baik di Maros maupun secara nasional. Dalam sambutannya, Menag mengajak masyarakat untuk tidak melupakan jasa para pendahulu.
"Jangan hanya jadi generasi penikmat. Mari doakan mereka yang telah berjasa agar bangga melihat anak cucunya masih mengingat dan mendoakan mereka," ucapnya.
Menag juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap keutuhan NKRI.
Dikenal sebagai pejuang sejak masa penjajahan Belanda hingga Orde Baru, Puang Ramma dikenang karena kesederhanaan, pemikiran yang luhur, serta komitmennya terhadap ilmu dan spiritualitas.
Saat tiba di kompleks makam, Menag disambut langsung oleh Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf (Puang Makka), penerus Tarekat Khalwatiyah Yusuf Al-Makassary, beserta para jemaah tarekat. Dalam kesempatan tersebut, Puang Makka menyerahkan sorban sebagai cendera mata kepada Menag.
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa meski bukan keturunan biologis Puang Ramma, dirinya merasa sebagai anak ideologis tokoh dan ulama besar tersebut. "Jika Puang Makka adalah keturunan biologis, maka saya adalah anak ideologis Puang Ramma," ujarnya.
Ziarah ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid, Wakil Bupati Maros A. Muetazim Mansyur, dan Kepala Kemenag Maros H. Muhammad beserta jajaran.
Ziarah ini dilakukan setelah Menag secara resmi meluncurkan program Maros Kota Wakaf di ruang pola Kantor Bupati Maros pada Sabtu pagi, 4 Oktober 2025.
Kunjungan ke makam Puang Ramma, yang juga merupakan Mursyid Tarekat Khalwatiyah Yusuf Al-Makassary, menjadi simbol penghormatan terhadap tokoh yang telah memberi kontribusi besar bagi pembangunan umat, baik di Maros maupun secara nasional. Dalam sambutannya, Menag mengajak masyarakat untuk tidak melupakan jasa para pendahulu.
"Jangan hanya jadi generasi penikmat. Mari doakan mereka yang telah berjasa agar bangga melihat anak cucunya masih mengingat dan mendoakan mereka," ucapnya.
Menag juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat Sulawesi Selatan terhadap keutuhan NKRI.
Dikenal sebagai pejuang sejak masa penjajahan Belanda hingga Orde Baru, Puang Ramma dikenang karena kesederhanaan, pemikiran yang luhur, serta komitmennya terhadap ilmu dan spiritualitas.
Saat tiba di kompleks makam, Menag disambut langsung oleh Syekh Sayyid Abdul Rahim Assegaf (Puang Makka), penerus Tarekat Khalwatiyah Yusuf Al-Makassary, beserta para jemaah tarekat. Dalam kesempatan tersebut, Puang Makka menyerahkan sorban sebagai cendera mata kepada Menag.
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa meski bukan keturunan biologis Puang Ramma, dirinya merasa sebagai anak ideologis tokoh dan ulama besar tersebut. "Jika Puang Makka adalah keturunan biologis, maka saya adalah anak ideologis Puang Ramma," ujarnya.
Ziarah ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H. Ali Yafid, Wakil Bupati Maros A. Muetazim Mansyur, dan Kepala Kemenag Maros H. Muhammad beserta jajaran.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
Dapat Dukungan Mayoritas MWC, Muh Yusuf Lanjutkan Kepemimpinan NU Sidrap
Peserta Konfercab ke-V NU Kabupaten Sidenreng Rappang secara aklamasi kembali menetapkan Muh Yusuf sebagai Ketua PCNU Sidrap untuk masa khidmat 2025-2030, berlangsung di Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqaa, Sidrap pada Sabtu (01/11/2025).
Minggu, 02 Nov 2025 16:41
News
MQK Internasional Sukses Digelar di Wajo, Menag Apresiasi Dukungan Telkom
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo sukses menggelar Musabaqah Qira'atul Kutub (MQK) Nasional dan Internasional 2025 pada 2-6 Oktober 2025.
Jum'at, 24 Okt 2025 10:42
Sulsel
Bupati Bantaeng Raih Penghargaan Pesantren Award 2025 dari Kemenag
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin terus mencetak prestasi. Kali ini, kepala daerah yang akrab disapa Uji Nurdin berhasil menerima penghargaan Pesantren Award 2025 dari Kementerian Agama.
Selasa, 21 Okt 2025 14:50
News
MQKI Perdana Angkat Tradisi Keilmuan Pesantren ke Level Internasional
MQKI menjadi wadah penting untuk melestarikan tradisi keilmuan pesantren dan membawanya ke level internasional, sekaligus memperkuat jejaring antarnegara.
Sabtu, 04 Okt 2025 16:50
News
Perjuangan dan Semangat Santri Sulsel di Ajang MQK 2025
Para santri bergerak cepat menuju ruang lomba, ditemani bisikan doa dari guru-guru pendamping yang setia mendampingi pada ajang MQK 2025 di Wajo.
Jum'at, 03 Okt 2025 22:41
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ketika Digitalisasi Menumbuhkan Empati Kolektif
2
Air Mata Guru di Luwu Utara: Bantu Ekonomi Rekan Honorer, Berujung Pemecatan
3
Majelis Taklim Nurul Solthana Periode 2025–2030 Resmi Dikukuhkan
4
Pertamina Latih Emak-emak di Bitung Olah Camilan Khas Lokal
5
BPBD Maros Petakan Wilayah Rawan Bencana, 10 Kecamatan Berpotensi Banjir
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ketika Digitalisasi Menumbuhkan Empati Kolektif
2
Air Mata Guru di Luwu Utara: Bantu Ekonomi Rekan Honorer, Berujung Pemecatan
3
Majelis Taklim Nurul Solthana Periode 2025–2030 Resmi Dikukuhkan
4
Pertamina Latih Emak-emak di Bitung Olah Camilan Khas Lokal
5
BPBD Maros Petakan Wilayah Rawan Bencana, 10 Kecamatan Berpotensi Banjir