Gerakan Bersih Sungai Cipinang: PT Vale dan KLHK Tunjukkan Aksi Nyata

Selasa, 21 Okt 2025 17:14
Gerakan Bersih Sungai Cipinang: PT Vale dan KLHK Tunjukkan Aksi Nyata
PT Vale Indonesia Tbk dan KLHK berkolaborasi dalam Gerakan Bersih Sungai Cipinang 2025. Hingga pertengahan Oktober berhasil mengangkat lebih dari 56 ton sampah. Foto/IST
Comment
Share
JAKARTA - Sungai bukan sekadar aliran air, melainkan urat nadi kehidupan kota dan penentu masa depan lingkungan yang akan kita wariskan.

Dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan, PT Vale Indonesia Tbk, bagian dari Grup Mining Industry Indonesia (MIND ID), bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berkolaborasi dalam Gerakan Bersih Sungai Cipinang 2025. Ini adalah sebuah inisiatif nasional untuk memulihkan kualitas air, menumbuhkan kesadaran masyarakat, serta memperkuat jejaring komunitas sungai di Jakarta Timur dan Depok.

Di bawah arahan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, gerakan ini menggerakkan energi kolektif dari berbagai lapisan masyarakat.

Hingga pertengahan Oktober, sebanyak 225 relawan dari Komunitas Sungai Cipinang telah bergotong royong di empat segmen utama, mengangkat lebih dari 56 ton sampah dari badan dan bantaran sungai.

Selain itu, telah dipasang 19 unit trash boom dan CCTV di titik strategis untuk menahan dan memantau aliran sampah.

Catatan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan bahwa sepanjang September 2025, beban sampah di aliran Sungai Cipinang mencapai 302 ton. Fakta ini mempertegas urgensi aksi bersama lintas sektor.

“Sungai adalah urat nadi kota yang harus dijaga bersama. Pengukuhan Komunitas Sungai Cipinang bukan akhir, tetapi awal dari gerakan panjang menjaga air bersih, mengurangi risiko banjir, dan membangun budaya baru bagi kota-kota kita,” ujar Hanif Faisol Nurofiq.

KLHK menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sungai tidak cukup hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga membutuhkan disiplin dan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini juga ditegaskan oleh Dr. Rasio “Roy” Ridho Sani, Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.

“Kita tidak bisa bicara pengelolaan tanpa penegakan hukum. Disiplin lingkungan harus dimulai dari individu hingga institusi. Gerakan ini membuktikan bahwa sinergi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dapat menghasilkan dampak nyata,” ujar Roy.

Bagi PT Vale, partisipasi dalam gerakan ini adalah bagian dari filosofi keberlanjutan perusahaan, yang menempatkan air sebagai sumber kehidupan. Sebagai perusahaan tambang nikel yang mengandalkan 100% energi terbarukan dari PLTA di Sulawesi Selatan, Vale memahami bahwa air bersih adalah fondasi dari keberlanjutan industri, masyarakat, dan lingkungan.

“Air adalah sumber kehidupan, bukan hanya bagi tambang, tetapi juga bagi masyarakat. Gerakan ini sejalan dengan filosofi Vale bahwa setiap tetes air harus dijaga dan dikembalikan lebih bersih. Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif KLHK dalam memperkuat budaya peduli sungai,” tutur Budiawansyah, Director & Chief of Sustainability and Corporate Affairs Officer (CSCAO), PT Vale Indonesia Tbk.

Kegiatan akan terus berlanjut di wilayah Depok dan Jakarta Timur dengan agenda bersih sungai, pembekalan komunitas, serta sosialisasi aplikasi Peduli Lingkungan yang dikembangkan untuk memperkuat sistem pemantauan berbasis masyarakat. Inisiatif ini diharapkan menjadi model kolaborasi lintas pemangku kepentingan (public–private–community partnership) yang berkelanjutan dan bisa direplikasi di daerah lain.

Sebagai bagian dari tindak lanjut, pada 19 Oktober 2025 Menteri Hanif memimpin rapat evaluasi di Depok bersama perwakilan pemerintah daerah, DPRD, dan komunitas sungai. Pertemuan ini menekankan pentingnya keberlanjutan gerakan dan peningkatan kapasitas komunitas dalam menjaga kebersihan serta fungsi ekologis Sungai Cipinang.

Dalam forum tersebut, PT Vale menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pemulihan lingkungan dan penguatan literasi air melalui pendekatan kolaboratif, ilmiah, dan berorientasi pada perubahan perilaku.

Gerakan di Sungai Cipinang kini menjadi simbol kolaborasi dan harapan — bahwa menjaga sungai berarti menjaga kehidupan. Dari setiap karung sampah yang diangkat, setiap relawan yang bergerak, dan setiap tetes air yang kembali jernih, kita belajar bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama.

Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama, menegaskan, sungai bukan sekadar tentang aliran air, tetapi sumber kehidupan sekaligus energi yang menopang berbagai aktivitas bagi industri pertambangan nasional Grup MIND ID.

“Hilirisasi yang Grup MIND ID jalankan bukan hanya soal menciptakan nilai tambah ekonomi, tetapi memastikan kemajuan industri berjalan berdampingan dengan kelestarian alam. Dengan semangat kolaborasi, kami akan terus menjaga sungai sehingga mampu menjadi energi bagi pembangunan peradaban masa depan," katanya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru