SPJM Kampanye Keselamatan Maritim di Forum Internasional APMPF 2025

Jum'at, 24 Okt 2025 14:56
SPJM Kampanye Keselamatan Maritim di Forum Internasional APMPF 2025
SPJM berpartisipasi aktif dalam The 4th Asia Pacific Maritime Pilots’ Association Forum (APMPF) dengan mengkampanyekan keselamatan maritim. Foto/Istimewa
Comment
Share
JAKARTA - PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), salah satu Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang Marine, Equipment, Port Services, Dredging, dan Shipyard (MEPS), berpartisipasi aktif dalam The 4th Asia Pacific Maritime Pilots’ Association Forum (APMPF). Forum ini diselenggarakan oleh Asosiasi Pandu Laut Asia Pasifik dan berlangsung di Da Nang, Vietnam.

Acara yang digelar selama tiga hari, pada 4–6 September 2025, diikuti oleh sekitar 16 negara dengan tema “Enhancing Maritime Safety and Efficiency in the Asia-Pacific Region.” Forum ini dihadiri para pandu, ahli kemaritiman, pemangku kepentingan, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, membahas penerapan teknologi terkini, serta mempererat jaringan profesional lintas negara.

Pada kesempatan tersebut, Syamsul Maarif, Pandu Senior SPJM sekaligus Senior Manager Wilayah 3 SPJM, memaparkan prosedur kunjungan kapal pesiar di Pelabuhan Bali dan Nusa Tenggara. Topik ini dipilih SPJM sebagai bagian dari kampanye keselamatan maritim yang selaras dengan tema APMPF tahun ini.

Dalam paparannya, Syamsul Maarif menjelaskan prosedur operasional kapal pesiar, mulai dari mobilisasi pandu, kegiatan tambat, hingga embarkasi dan debarkasi penumpang. Presentasi tersebut mengambil contoh pelayanan di empat pelabuhan utama, yaitu Benoa Bali, Celukan Bawang Bali Utara, Lembar Lombok, dan Tenau Kupang.

Melalui paparan ini, SPJM ingin mengampanyekan prosedur pelayanan kapal pesiar di beberapa pelabuhan Indonesia yang mengedepankan aspek keselamatan dan pelayanan berstandar internasional. Selain itu, SPJM juga mengajak komunitas maritim global untuk lebih mematuhi prosedur layanan demi mencegah potensi risiko selama kegiatan kapal di pelabuhan.

Senior Vice President Sekretaris Perusahaan SPJM, Tubagus Patrick, menyampaikan sebagai negara kepulauan yang memiliki kekayaan budaya yang beragam telah menjadikan Indonesia sebagai destinasi bagi kunjungan kapal cruise dari berbagai belahan dunia.

"Hal ini merupakan peluang bagi kita untuk mengenalkan budaya sekaligus meningkatkan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat lokal. Untuk itu, dengan keterlibatan SPJM di event APMPF ke-4 ini kami ingin menunjukkan sekaligus mensosialisasikan standar prosedur pelayanan kami sekaligus menunjukkan komitmen kami untuk keselamatan pelayanan," paparnya.

Benoa Bali, Celukan Bawang Bali Utara, Lembar Lombok, dan Tenau Kupang merupakan pelabuhan dengan karakteristik yang berbeda, baik dari sisi alur pelayaran, panjang jetty, maupun kedalaman kolam labuh. Karena itu, diperlukan prosedur dan mekanisme sandar yang terstandarisasi untuk mendukung kelancaran operasional kapal.

Selain itu, Pelabuhan Benoa Bali saat ini telah dikembangkan menjadi major hubport atau pelabuhan laut pendukung utama untuk kapal pesiar di Bali, yang dikenal sebagai Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Proyek strategis nasional ini mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan guna mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru