Gelar Karya BPPMPV KPTK 2025 Hadir Lebih Besar, Tampilkan Inovasi Teknologi Maritim & Digital
Jum'at, 05 Des 2025 17:15
Suasana pembukaan Karya BPPMPV KPTK itu berlangsung pada 5 Desember 2025 di kompleks BPPMPV KPTK, Pacellekang, Pattalassang, Gowa, Sulawesi Selatan. Foto/Istimewa
GOWA - Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) menggelar event akbar pada pengujung 2025. Event bertajuk Gelar Karya BPPMPV KPTK itu berlangsung pada 5–6 Desember 2025 di kompleks BPPMPV KPTK, Pacellekang, Pattalassang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Tahun ini, acara tahunan itu hadir dengan skala lebih besar, memanfaatkan Gedung Serbaguna, Aula Paus, hingga sejumlah gedung fungsional. Mengangkat tema “Memperkuat Transformasi Digital dan Ketahanan Pangan”, kegiatan tersebut menampilkan karya pelatihan guru serta kolaborasi dunia pendidikan vokasi, industri, akademisi, dan pemerintah.
Pembukaan berlangsung meriah dengan Pedang Pora dari SMK Pelayaran Katangka, tarian Paduppa oleh SMKN 2 Gowa, dan pemutaran video kaleidoskop. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menabuh gong sebagai tanda dimulainya acara, didampingi Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto.
Lismanto menjelaskan bahwa Gelar Karya BPPMPV KPTK menjadi wadah untuk menampilkan hasil nyata dari program upskilling dan reskilling guru. Event ini telah memasuki tahun ketiga, dengan lulusan-lulusan upskilling–reskilling guru kejuruan sebagai tindak lanjut dari pelatihan.
"Mereka kami minta untuk memamerkan hasilnya, nanti ada stand pameran. Ada 35 stand pameran yang ada di sini,” kata dia.
Lismanto memastikan acara tersebut tidak hanya menyuguhkan inovasi, tetapi juga membuka wawasan generasi muda mengenai dunia kelautan, perikanan, dan teknologi. Event ini diproyeksikan dihadiri lebih dari 10.000 siswa-siswi SMP. Ada juga dari PAUD dan SD.
"Kenapa kami hadirkan PAUD? Karena kami ingin mengenalkan anak-anak PAUD terkait dengan literasi bahari, kecintaan terhadap bahari, kecintaan terhadap perikanan,” jelasnya.
Menurut dia, kekuatan maritim Sulawesi Selatan harus ditanamkan sejak dini. Siswa SMP pun diharapkan mendapat gambaran bidang keahlian sebelum menentukan sekolah lanjutan. Dengan adanya pameran ini, pihaknya berharap mereka tertarik pada inovasi-inovasi apa yang bisa dikembangkan, dan dunia kerja atau dunia usaha apa yang bisa mereka masuki.
Ia menambahkan bahwa sejumlah venue telah disiapkan dengan berbagai aktivitas. Terdapat sederet rangkaian kegiatan menarik, seperti talkshow dan stand-up comedy. Terdapat pula Literasi Bahari yang berisi berbagai informasi tentang kebaharian.
"Anak-anak PAUD paling suka karena ada gambar-gambar hidup secara visual digital, mereka bisa lihat ikan dan sebagainya,” ucapnya.
Bidang TIK tahun ini juga diperluas menjadi teknologi terapan untuk kelautan dan perikanan. Terdapat stand tang menghadirkan digitalisasi untuk memantau dasar laut. Ada autonomous electric boat, semacam robot untuk memantau kehidupan biota. Termasuk di bidang perikanan, ada IoT untuk budidaya perikanan dan sebagainya.
Industri gim turut meramaikan pameran, menampilkan hasil pelatihan guru bersama PT Gamecom. “Ternyata banyak sekali yang meminatinya. Maka anak-anak SMK harus diarahkan game seperti apa yang bisa dikembangkan di sekolah, tidak hanya sekadar game yang merusak mental, tetapi game yang membangun," jelasnya.

Fashion show bertema kemaritiman juga mencuri perhatian pengunjung. Diakuinya banyak yang bertanya bidang kelautan dan perikanan kok menampilkan fashion show.
"Kami ingin fashion show itu menampilkan bahwa bidang perikanan dan kelautan itu bukan hanya soal mencari nafkah, tapi juga bisa menjadi passion. Misalnya, pakaian memancing itu seperti apa yang keren. Kalau anak-anak sudah paham dan tertarik, mereka bisa mencintai bahari," tutur dia.
Selain venue literasi bahari, gedung TIK yang menghadirkan game zone menjadi salah satu titik paling ramai.
Dalam sambutannya, Tatang menegaskan mandat utama pendidikan vokasi. “Sesuai dengan undang-undang, pendidikan keduluan bertujuan utama untuk menyiapkan peserta didik agar bisa bekerja dengan kemampuan yang spesifik,” tuturnya.
Ia menilai sektor kelautan dan perikanan memiliki peluang besar. Dipaparkannya, tentu hal yang paling penting dalam pendidikan kehutanan adalah kebekerjaan. Jadi ada yang bekerja, ada yang melanjutkan pendidikan, dan ada yang membangun usaha.
Tatang menekankan pentingnya kolaborasi SMK, balai, dan dunia industri agar siswa mendapat pengalaman praktik kerja lapangan.
“Ini bagian dari proses bagaimana upskilling dan reskilling dilakukan untuk para guru. Untuk menunjukkan bahwa ada perkembangan dan ada penyesuaian. Artinya peningkatan keterampilan dan reskilling atau penyesuaian keterampilan," terangnya.
Tatang berharap implementasi kompetensi itu dapat menular ke sekolah-sekolah lainnya sehingga lulusan lebih siap magang dan masuk dunia kerja.
Sepanjang dua hari acara, pengunjung menikmati talkshow industri gim, keamanan siber, diskusi ketahanan pangan bertema “Blue Food, Blue Future”, hingga pemaparan aplikasi Button Panic Bully dari SMKN 2 Pinrang.
Kegiatan hiburan seperti musik, stand-up comedy, kuis, hingga pameran inovasi berlangsung tanpa henti. Malam penutupan dimeriahkan gala dinner sebagai apresiasi bagi peserta.
Pameran menampilkan berbagai karya—dari inovasi pengolahan ikan, teknologi budidaya hingga perangkat TIK perikanan. BPPMPV KPTK juga menyerahkan sertifikat untuk perwakilan stand, penghargaan peserta terbaik, lima SMK mitra Gamecom, dan pemenang lomba penulisan artikel.
Tahun ini, tercatat 939 peserta mengikuti program upskilling–reskilling, terdiri atas guru SMK, kepala sekolah, pengawas, dan instruktur LKP.
Tahun ini, acara tahunan itu hadir dengan skala lebih besar, memanfaatkan Gedung Serbaguna, Aula Paus, hingga sejumlah gedung fungsional. Mengangkat tema “Memperkuat Transformasi Digital dan Ketahanan Pangan”, kegiatan tersebut menampilkan karya pelatihan guru serta kolaborasi dunia pendidikan vokasi, industri, akademisi, dan pemerintah.
Pembukaan berlangsung meriah dengan Pedang Pora dari SMK Pelayaran Katangka, tarian Paduppa oleh SMKN 2 Gowa, dan pemutaran video kaleidoskop. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menabuh gong sebagai tanda dimulainya acara, didampingi Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto.
Lismanto menjelaskan bahwa Gelar Karya BPPMPV KPTK menjadi wadah untuk menampilkan hasil nyata dari program upskilling dan reskilling guru. Event ini telah memasuki tahun ketiga, dengan lulusan-lulusan upskilling–reskilling guru kejuruan sebagai tindak lanjut dari pelatihan.
"Mereka kami minta untuk memamerkan hasilnya, nanti ada stand pameran. Ada 35 stand pameran yang ada di sini,” kata dia.
Lismanto memastikan acara tersebut tidak hanya menyuguhkan inovasi, tetapi juga membuka wawasan generasi muda mengenai dunia kelautan, perikanan, dan teknologi. Event ini diproyeksikan dihadiri lebih dari 10.000 siswa-siswi SMP. Ada juga dari PAUD dan SD.
"Kenapa kami hadirkan PAUD? Karena kami ingin mengenalkan anak-anak PAUD terkait dengan literasi bahari, kecintaan terhadap bahari, kecintaan terhadap perikanan,” jelasnya.
Menurut dia, kekuatan maritim Sulawesi Selatan harus ditanamkan sejak dini. Siswa SMP pun diharapkan mendapat gambaran bidang keahlian sebelum menentukan sekolah lanjutan. Dengan adanya pameran ini, pihaknya berharap mereka tertarik pada inovasi-inovasi apa yang bisa dikembangkan, dan dunia kerja atau dunia usaha apa yang bisa mereka masuki.
Ia menambahkan bahwa sejumlah venue telah disiapkan dengan berbagai aktivitas. Terdapat sederet rangkaian kegiatan menarik, seperti talkshow dan stand-up comedy. Terdapat pula Literasi Bahari yang berisi berbagai informasi tentang kebaharian.
"Anak-anak PAUD paling suka karena ada gambar-gambar hidup secara visual digital, mereka bisa lihat ikan dan sebagainya,” ucapnya.
Bidang TIK tahun ini juga diperluas menjadi teknologi terapan untuk kelautan dan perikanan. Terdapat stand tang menghadirkan digitalisasi untuk memantau dasar laut. Ada autonomous electric boat, semacam robot untuk memantau kehidupan biota. Termasuk di bidang perikanan, ada IoT untuk budidaya perikanan dan sebagainya.
Industri gim turut meramaikan pameran, menampilkan hasil pelatihan guru bersama PT Gamecom. “Ternyata banyak sekali yang meminatinya. Maka anak-anak SMK harus diarahkan game seperti apa yang bisa dikembangkan di sekolah, tidak hanya sekadar game yang merusak mental, tetapi game yang membangun," jelasnya.

Fashion show bertema kemaritiman juga mencuri perhatian pengunjung. Diakuinya banyak yang bertanya bidang kelautan dan perikanan kok menampilkan fashion show.
"Kami ingin fashion show itu menampilkan bahwa bidang perikanan dan kelautan itu bukan hanya soal mencari nafkah, tapi juga bisa menjadi passion. Misalnya, pakaian memancing itu seperti apa yang keren. Kalau anak-anak sudah paham dan tertarik, mereka bisa mencintai bahari," tutur dia.
Selain venue literasi bahari, gedung TIK yang menghadirkan game zone menjadi salah satu titik paling ramai.
Dalam sambutannya, Tatang menegaskan mandat utama pendidikan vokasi. “Sesuai dengan undang-undang, pendidikan keduluan bertujuan utama untuk menyiapkan peserta didik agar bisa bekerja dengan kemampuan yang spesifik,” tuturnya.
Ia menilai sektor kelautan dan perikanan memiliki peluang besar. Dipaparkannya, tentu hal yang paling penting dalam pendidikan kehutanan adalah kebekerjaan. Jadi ada yang bekerja, ada yang melanjutkan pendidikan, dan ada yang membangun usaha.
Tatang menekankan pentingnya kolaborasi SMK, balai, dan dunia industri agar siswa mendapat pengalaman praktik kerja lapangan.
“Ini bagian dari proses bagaimana upskilling dan reskilling dilakukan untuk para guru. Untuk menunjukkan bahwa ada perkembangan dan ada penyesuaian. Artinya peningkatan keterampilan dan reskilling atau penyesuaian keterampilan," terangnya.
Tatang berharap implementasi kompetensi itu dapat menular ke sekolah-sekolah lainnya sehingga lulusan lebih siap magang dan masuk dunia kerja.
Sepanjang dua hari acara, pengunjung menikmati talkshow industri gim, keamanan siber, diskusi ketahanan pangan bertema “Blue Food, Blue Future”, hingga pemaparan aplikasi Button Panic Bully dari SMKN 2 Pinrang.
Kegiatan hiburan seperti musik, stand-up comedy, kuis, hingga pameran inovasi berlangsung tanpa henti. Malam penutupan dimeriahkan gala dinner sebagai apresiasi bagi peserta.
Pameran menampilkan berbagai karya—dari inovasi pengolahan ikan, teknologi budidaya hingga perangkat TIK perikanan. BPPMPV KPTK juga menyerahkan sertifikat untuk perwakilan stand, penghargaan peserta terbaik, lima SMK mitra Gamecom, dan pemenang lomba penulisan artikel.
Tahun ini, tercatat 939 peserta mengikuti program upskilling–reskilling, terdiri atas guru SMK, kepala sekolah, pengawas, dan instruktur LKP.
(TRI)
Berita Terkait
News
Asmo Sulsel Perkuat Pendidikan Vokasi Lewat MoU DUDIKA di Sultra
Kerja sama Asmo Sulsel dan Disdikbud Sultra menjadi bagian dari kolaborasi DUDIKA (Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja) sebagai langkah strategis untuk mendorong pengembangan kompetensi serta peningkatan serapan lulusan SMK.
Kamis, 27 Nov 2025 16:39
News
Asmo Sulsel & SMKN 1 Papalang Perkuat Sinergi Vokasi Otomotif
Asmo Sulsel menerima kunjungan industri dari SMKN 1 Papalang, Sulawesi Barat, yang berlangsung di Main Dealer Asmo Sulsel pada Sabtu, 8 November 2025.
Minggu, 09 Nov 2025 15:44
News
902 Siswa Disabilitas Dapat Bantuan Tabungan Pendidikan
Dalam momentum Peringatan 356 Tahun Sulawesi Selatan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memberikan bantuan tabungan pendidikan bagi 902 siswa penyandang disabilitas dari keluarga tidak mampu se-Sulsel.
Sabtu, 25 Okt 2025 20:59
News
Pertamina Sulawesi Bangun Kolaborasi Pendidikan & Keberlanjutan Lewat Program CSR
Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Fuel Terminal Parepare membuka peluang bagi dunia akademik dengan mengadakan kegiatan benchmarking bagi mahasiswa IAIN Parepare.
Jum'at, 24 Okt 2025 10:15
News
Gandeng Mitra Global & Lokal, Kalla Institute Terus Perluas Jaringan Pendidikan
Kalla Institute resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua mitra sekaligus: Academy of Entrepreneurs Pty Ltd (Australia) dan STMIK Amika Soppeng.
Rabu, 22 Okt 2025 19:53
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
2
Sidak Dua OPD, Bupati Lutim Tegaskan ASN Harus Jadi CCTV Pemerintah
3
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola
4
Gelar Karya BPPMPV KPTK 2025 Hadir Lebih Besar, Tampilkan Inovasi Teknologi Maritim & Digital
5
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
2
Sidak Dua OPD, Bupati Lutim Tegaskan ASN Harus Jadi CCTV Pemerintah
3
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola
4
Gelar Karya BPPMPV KPTK 2025 Hadir Lebih Besar, Tampilkan Inovasi Teknologi Maritim & Digital
5
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA