Jalur Laut Jadi Andalan Pengedar Selundupkan Narkoba ke Sulsel

Selasa, 30 Des 2025 17:54
Jalur Laut Jadi Andalan Pengedar Selundupkan Narkoba ke Sulsel
Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol. Ardiansyah, saat memberikan keterangannya kepada wartawan, Selasa (30/12/2025). Foto: SINDO Makassar/Dewan Ghiyats Yan G
Comment
Share
MAKASSAR - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperketat pengawasan terhadap jalur-jalur laut non-resmi atau "jalur tikus" yang kerap menjadi pintu masuk utama peredaran narkotika di wilayah Sulawesi Selatan, Selasa (30/12/2025).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah. Ia mengatakan bahwa para sindikat narkoba lebih memilih jalur laut dibandingkan jalur darat karena dianggap aman dari jangkauan pemeriksaan aparat.

Berdasarkan hasil penelitian dan koordinasi dengan pihak perbatasan Indonesia-Malaysia, Ardiansyah menyebutkan bahwa penyelundupan sering kali dimulai dengan menggunakan perahu kayu menuju Nunukan, sebelum akhirnya narkoba tersebut dikirim ke Sulsel.

"Mereka menggunakan beberapa cara untuk memasukkan narkotikanya melalui jalur-jalur non-resmi. Apakah itu melalui kurir atau melalui paket barang dan sebagainya," ujar Ardiansyah.

Sebagai langkah konkret, BNNP Sulsel telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Parepare untuk membentuk instansi BNN di kota tersebut. Kata dia, hal tersebut dilakukan karena Pelabuhan Parepare merupakan salah satu titik krusial masuknya barang dari jalur laut.

Ardiansyah juga membeberkan modus pengiriman yang dilakukan para pelaku untuk mengelabui petugas. Salah satunya dengan cara menyembunyikan di dalam kemasan makanan tertentu.

"Jika satu taktik terendus, mereka akan segera berganti strategi. Modus mereka dinamis. Ada yang dimasukkan dalam pengiriman rumput laut, hingga diselipkan ke dalam makanan tertentu agar tidak terdeteksi K-9," sebutnya sesuai kegiatan rilis akhir tahun BNNP Sulsel.

Polisi berpangkat Tiga Bunga itu menuturkan, bukti masifnya peredaran narkoba di Sulsel terlihat dari sejumlah kasus besar yang berhasil diungkap oleh jajaran Polda dan Polres setempat. Di wilayah Parepare saja, kepolisian pernah menyita barang bukti dalam jumlah fantastis, yakni berkisar 40 kg hingga 80 kg.

Ardiansyah menegaskan bahwa BNNP Provinsi Sulsel akan terus bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait untuk melakukan penindakan secara masif.

"Kami akan terus mempelajari perubahan modus mereka agar setiap upaya penyelundupan bisa kami ungkap," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru