OPINI: Budidaya Kepiting Soka, Membuka Peluang Baru Industri Perikanan Kota Makassar
Tim Sindomakassar
Sabtu, 17 Jun 2023 17:34
Peluang baru Industri perikanan Kepiting Soka. Foto: Istimewa
Penulis
Ahmad Albar S.Pi.
(MahasiswaMagister Ilmu Akuakultur, IPB University)
DALAM beberapa tahun terakhir, industri apartemen kepiting bakau atau urban farming kepiting telah menjadi tren yang menarik perhatian di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan kini berpotensi untuk berkembang di Kota Makassar.Apartemen kepiting bakau adalah inovasi budidaya kepiting dalam box bertingkat dengan sistem air sirkulasi yang menghindarkan kepiting saling memangsa satu sama lain, sehingga kebersihan dan kehidupan kepiting terjamin. Kepiting bakau, juga dikenal sebagai kepiting lumpur, memiliki daging yang lezat dan manis yang menjadikannya hidangan laut yang sangat populer. Tekstur kenyal dagingnya dan cita rasanya yang kaya membuat kepiting bakau cocok untuk berbagai saus dan rempah-rempah. Namun, untuk menghasilkan kepiting cangkang lunak, diperlukan pemeliharaan selama 2-3 minggu di apartemen kepiting bakau sebelum siap untuk diolah.
Kepiting cangkang lunak atau kepiting soka memiliki cangkang yang lunak, daging yang lebih lembut, dan lebih mudah diolah dan dimakan dibandingkan dengan kepiting cangkang keras. Karena kelebihan ini, kepiting soka memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan kepiting cangkang keras. Harga kepiting soka bisa mencapai 90% lebih mahal dari kepiting cangkang keras dengan ukuran yang sama. Hal ini menjadikan kepiting soka sebagai produk yang menjanjikan dalam industri kuliner. Kota Makassar memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan industri apartemen kepiting bakau. Dengan kuliner yang beragam dan masyarakat yang gemar memakan kepiting, apartemen kepiting bakau bisa menjadi sumber penggerak perekonomian baru dalam sektor perikanan di kota ini.Potensi kerja sama dengan para pebisnis kepiting bakau di Pangkep juga merupakan peluang yang menarik, mengingat Pangkep adalah kabupaten yang berdekatan dengan Makassar dan dapat dicapai dalam waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Hal ini dapat mengurangi biaya transportasi dan memudahkan manajemen ketersediaan kepiting. Selain meningkatkan harga kepiting, apartemen kepiting juga memberikan kontrol yang lebih baik terhadap penjualan pasar dan menjaga bobot kepiting tetap meningkat. Dengan demikian, manajemen ketersediaan dan harga dapat lebih mudah dijalankan, tidak seperti menjual ikan yang harus dihabiskan dalam waktu yang singkat. Ini menjadikan kepiting soka sebagai pilihan yang menarik untuk dikembangkan di Kota Makassar. Namun, budidaya kepiting bakau bukanlah hal yang mudah. Keahlian yang diperlukan, regulasi yang harus dipatuhi, serta aspek sosial masyarakat harus dipahami dengan baik.Regulasi penangkapan kepiting yang melarang penangkapan kepiting bertelur dan membatasi ukuran kepiting yang dapat ditangkap harus diperhatikan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022. Dalam upaya mengembangkan industri apartemen kepiting bakau di Makassar,diperlukan kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat setempat.Pemerintah perlu memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk pengembangan apartemen kepiting, seperti penyediaan air bersih, listrik, dan akses transportasi yang lancar. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan penerapan regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap budidaya kepiting untuk menjaga keberlanjutan dan keberlanjutan sumber daya laut.Para pengusaha perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya kepiting bakau, termasuk manajemen air, pemilihan pakan yang tepat, dan teknik perawatan kepiting yang baik. Mereka juga perlu menjalin kemitraan dengan nelayan lokal atau petani kepiting untuk memastikan pasokan kepiting yang stabil dan berkualitas. Selain itu, pengusaha juga harus memperhatikan aspek pemasaran dan promosi untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk kepiting bakau dari apartemen kepiting. Peran masyarakat juga sangat penting dalam pengembangan industri apartemen kepiting bakau.Masyarakat dapat menjadi konsumen yang setia dengan membeli dan menikmati produk kepiting bakau yang dihasilkan dari apartemen kepiting. Selain itu, pendekatan sosial dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan sumber daya laut dan perlindungan lingkungan juga harus dilakukan agar mereka dapat mendukung upaya pengembangan budidaya kepiting yang bertanggung jawab.
Dengan kelezatan dan popularitas kepiting bakau, serta keunggulan kepiting cangkang lunak atau kepiting soka dalam industri kuliner, apartemen kepiting bakau memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan di Kota Makassar. Dengan adanya upaya yang terencana dan terkoordinasi, industri ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, membuka peluang kerja, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal. Selain itu, pengembangan apartemen kepiting bakau juga dapat menjadi contoh inovasi dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan dan menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
Ahmad Albar S.Pi.
(MahasiswaMagister Ilmu Akuakultur, IPB University)
DALAM beberapa tahun terakhir, industri apartemen kepiting bakau atau urban farming kepiting telah menjadi tren yang menarik perhatian di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan kini berpotensi untuk berkembang di Kota Makassar.Apartemen kepiting bakau adalah inovasi budidaya kepiting dalam box bertingkat dengan sistem air sirkulasi yang menghindarkan kepiting saling memangsa satu sama lain, sehingga kebersihan dan kehidupan kepiting terjamin. Kepiting bakau, juga dikenal sebagai kepiting lumpur, memiliki daging yang lezat dan manis yang menjadikannya hidangan laut yang sangat populer. Tekstur kenyal dagingnya dan cita rasanya yang kaya membuat kepiting bakau cocok untuk berbagai saus dan rempah-rempah. Namun, untuk menghasilkan kepiting cangkang lunak, diperlukan pemeliharaan selama 2-3 minggu di apartemen kepiting bakau sebelum siap untuk diolah.
Kepiting cangkang lunak atau kepiting soka memiliki cangkang yang lunak, daging yang lebih lembut, dan lebih mudah diolah dan dimakan dibandingkan dengan kepiting cangkang keras. Karena kelebihan ini, kepiting soka memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan kepiting cangkang keras. Harga kepiting soka bisa mencapai 90% lebih mahal dari kepiting cangkang keras dengan ukuran yang sama. Hal ini menjadikan kepiting soka sebagai produk yang menjanjikan dalam industri kuliner. Kota Makassar memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan industri apartemen kepiting bakau. Dengan kuliner yang beragam dan masyarakat yang gemar memakan kepiting, apartemen kepiting bakau bisa menjadi sumber penggerak perekonomian baru dalam sektor perikanan di kota ini.Potensi kerja sama dengan para pebisnis kepiting bakau di Pangkep juga merupakan peluang yang menarik, mengingat Pangkep adalah kabupaten yang berdekatan dengan Makassar dan dapat dicapai dalam waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Hal ini dapat mengurangi biaya transportasi dan memudahkan manajemen ketersediaan kepiting. Selain meningkatkan harga kepiting, apartemen kepiting juga memberikan kontrol yang lebih baik terhadap penjualan pasar dan menjaga bobot kepiting tetap meningkat. Dengan demikian, manajemen ketersediaan dan harga dapat lebih mudah dijalankan, tidak seperti menjual ikan yang harus dihabiskan dalam waktu yang singkat. Ini menjadikan kepiting soka sebagai pilihan yang menarik untuk dikembangkan di Kota Makassar. Namun, budidaya kepiting bakau bukanlah hal yang mudah. Keahlian yang diperlukan, regulasi yang harus dipatuhi, serta aspek sosial masyarakat harus dipahami dengan baik.Regulasi penangkapan kepiting yang melarang penangkapan kepiting bertelur dan membatasi ukuran kepiting yang dapat ditangkap harus diperhatikan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022. Dalam upaya mengembangkan industri apartemen kepiting bakau di Makassar,diperlukan kerja sama antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat setempat.Pemerintah perlu memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk pengembangan apartemen kepiting, seperti penyediaan air bersih, listrik, dan akses transportasi yang lancar. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan penerapan regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap budidaya kepiting untuk menjaga keberlanjutan dan keberlanjutan sumber daya laut.Para pengusaha perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya kepiting bakau, termasuk manajemen air, pemilihan pakan yang tepat, dan teknik perawatan kepiting yang baik. Mereka juga perlu menjalin kemitraan dengan nelayan lokal atau petani kepiting untuk memastikan pasokan kepiting yang stabil dan berkualitas. Selain itu, pengusaha juga harus memperhatikan aspek pemasaran dan promosi untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk kepiting bakau dari apartemen kepiting. Peran masyarakat juga sangat penting dalam pengembangan industri apartemen kepiting bakau.Masyarakat dapat menjadi konsumen yang setia dengan membeli dan menikmati produk kepiting bakau yang dihasilkan dari apartemen kepiting. Selain itu, pendekatan sosial dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan sumber daya laut dan perlindungan lingkungan juga harus dilakukan agar mereka dapat mendukung upaya pengembangan budidaya kepiting yang bertanggung jawab.
Dengan kelezatan dan popularitas kepiting bakau, serta keunggulan kepiting cangkang lunak atau kepiting soka dalam industri kuliner, apartemen kepiting bakau memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan di Kota Makassar. Dengan adanya upaya yang terencana dan terkoordinasi, industri ini dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, membuka peluang kerja, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal. Selain itu, pengembangan apartemen kepiting bakau juga dapat menjadi contoh inovasi dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan dan menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
(GUS)
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024