TK Zivana Gelar Workshop Strategi Penanganan Anak Terlambat Bicara

Tri Yari Kurniawan
Minggu, 26 Nov 2023 16:41
TK Zivana Gelar Workshop Strategi Penanganan Anak Terlambat Bicara
TK Zivana menggelar workshop dengan mengangkat tema Strategi Penanganan Anak Terlambat Bicara di Baruga Anging Mamiri. Foto/Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - TK Zivana menggelar workshop dengan mengangkat tema 'Strategi Penanganan Anak Terlambat Bicara'. Sekolah inklusi berbasis Islamic Montessori itu menggelar kegiatan tersebut di Baruga Anging Mamiri Rujab Walikota Makassar, Jl HIS Saleh Dg Tompo, Minggu (26/11/2023).

Sejumlah pembicara berkompeten dihadirkan dalam workshop itu, antara lain yakni Ayuwati Ariyani (Praktisi Auditory Verbal Therapy) dan Adilah Wina Fitria (founder Sekolah Zivana Montessori).

Kepala sekolah sekaligus Founder Sekolah Zivana Montessori, Adilah Wina Fitria, mengatakan workshop ini sebelumnya telah dilaksanakan, namun kala itu hanya melibatkan pihak internal Sekolah Zivana Montessori.

Nah, merespons banyaknya permintaan maka digelar lagi, sehingga baru pertama kali dilaksanakan dengan mengundang orangtua atau peserta secara umum.

“Kami membahas bagaimana strategi-strategi yang bisa dilakukan orangtua untuk yang memiliki anak yang istimewa dan lambat berbicara,” ungkap dia.

Adilah menjelaskan jika ada beberapa faktor anak lambat bicara atau speech delay. Di antaranya yakni sensory procesing disorder, kondisi medis dalam kandungan atau baru lahir, masalah pendengaran serta gangguan oral motor atau struktur mulut.

“Bahkan juga karena autisme, riwayat keluarga, kurang stimulasi dan pengaruh gadget,” ucapnya.

Kendati demikian cara-cara tersebut bisa diperbaiki dengan cara anak diperiksakan berkala ke medis, bahkan melarih anak dengan memilihkan sekolah yang tepat.

“Ini merupakan salah satu kegiatan yang bakal rutin digelar. Kedepan akan dilakukan lagi dengan tema yang beda dan bisa memberikan banyak pelajaran khususnya bagi orangtua yang memiliki ABK,” ucapnya.

Pemateri sekaligus Praktisi Auditory Verbal Therapy, Ayuwati Ariyani, memaparkan kemampuan pendengar dan bicaranya mengalami gangguan atau hambatan. Hal ini disebabkan adanya kelainan atau kerusakan pada organ pendengarannya.

Namun dengan adanya penggunaan alat bantu dengan (ABD) yang mutakhir dan terapi yang tepat, dapat membantu anak mengembangkan bahasa verbalnya melalui kegiatan mendengar.

“Salah satu pilihan terapi yang bisa digunakan untuk mengembangkan Bahasa verbal anak yang susah bicara adalah terapi AVT. Peranan orang tua dalam keberhasilan terapi Auditory Verbal Therapy (AVT), untuk mengembangkan bahasa anak sangat besar karena tidak mungkin hanyak mengandalkan sesi terapi di tempat terapi,” tuturnya.

Meskipun begitu, masih banyak ditemui permasalahan di lapangan, yakni orang tua dari anak yang merasa kesulitan ketika mencari referensi lengkap tentang prosedur pelaksanaan AVT. Sehingga disini juga dibutuhkan bantuan dari yang berpengalaman.

Kabid PAUD dan Dikmas, Masdir, mengatakan jangan pernah mengkarbit atau memaksa anak-anak untuk matang dan tumbuh. Sebab semuanya butuh proses.

Anak-anak lambat bicara kata Masdir, karena memang takdir dan juga dipemgaruhi kadang oleh proses lahirannya yang kata dokter ada kendala. Tetapi ini bisa di rubah dengan metode yg diajarkan sesuai perkembangan usia.

“Salah satunya melalui pendiikan yang memiliki materi atau sekolah yang ada metode bertahap. Arahkan bermain sambil belajar montezori,” tuturnya.

Workshop tersebut turut didukung oleh Pemkot Makassar,Tim Penggerak PKK Kota Mks dan Spirit Nabawiah Community. Turut dihadiri pula oleh Kabid Rehabilitasi Sosial Suhartiny dan Komisi Disabilitas Kota Makassar, Maria Un.

TK Zivana merupakan sekolah inklusi berbasis Islamic Montessori, menggabungkan anak reguler dan anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama dalam 1 kelas.

Porsinya 70% anak reguler dan 30% Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Dalam menyambut pendidikan inklusi yang sudah dicanangkan pemerintah, Zivana terus menyiapkan Sumberdaya manusia (SDM) yang handal dalam penanganan ABK.

Zivana juga mempersiapkan pendidikan inklusi yang sesungguhnya, melalui berbagai training, seminar atau workshop serta mempersiapkan pendidikan inklusi.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru