Pertama di Indonesia! Alumni Unhas Ciptakan Aplikasi Administrasi Desa Berbasis Pengenalan Wajah
Tri Yari Kurniawan
Selasa, 19 Des 2023 20:20
PT Tekno Jaya Indonesia menciptakan aplikasi Teknodesa berbasis face recognition alias pengenalan wajah untuk mempermudah administrasi desa. Foto/Istimewa
MAKASSAR - PT Tekno Jaya Indonesia menciptakan aplikasi Teknodesa berbasis face recognition alias pengenalan wajah untuk mempermudah administrasi desa. Aplikasi dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini telah dikerjasamakan dengan Pemkab Kepulauan Selayar untuk diterapkan di sejumlah desa.
Hebatnya lagi, aplikasi baru dan pertama di Indonesia ini diciptakan oleh putra daerah asal Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan alumni Universitas Unhas (Unhas). Ia adalah Risman Arung Bratawijaya yang merupakan CEO PT Tekno Jaya Indonesia.
Aplikasi Teknodesa ini berbasis android, namun dilengkapi juga dengan sistem informasi dan website, untuk memajukan desa dengan teknologi. PT Tekno Jaya Indonesia bahkan telah mengembangkan sistem anjungan desa digital, untuk kepengurusan administrasi desa memakai aplikasi Teknodesa.
Desa Pamatata di wilayah Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa dengan teknologi tersebut.
"Intinya, aplikasi Teknodesa ini semakin mempermudah administrasi desa. Jadi, masyarakat yang ingin mengurus surat apapun di desa, tidak perlu membawa e-KTP. Ya, ini yang pertama di Indonesia berbasis face recognition," kata Risman.
Ia menjelaskan mekanisme kerja aplikasi ini sangat simpel karena berbasis pengenalan wajah. Warga desa yang mendatangi kantor desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa e-KTP dan lain-lain.
Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya diproses oleh admin, kemudian warga akan dipanggil melalui sistem antrian menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.
"Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi Teknodesa. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan di proses oleh admin desa," terang dia.
"Setelah surat selesai diproses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa. Sehingga, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai," sambung Risman.
Keunggulan Teknodesa
Tidak hanya berfungsi untuk membantu administrasi desa, aplikasi Teknodesa juga memiliki ragam fitur lain yang menjadi keunggulan. Aplikasi ini dapat mempromosikan berbagai potensi desa, termasuk memuat profil desa. Intinya, semakin mempermudah proses digitalisasi desa.
"Fitur-fitur yang disediakan, dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi, pelayanan administrasi online, perdagangan online untuk UMKM Desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain," jelasnya.
Keunggulan aplikasi Teknodesa lainnya, Risman bilang karena terdapat pilihan tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Selayar. Hal itu tentunya memudahkan siapa saja yang ingin mengaksesnya.
Banjir Apresiasi
Saat dilakukan sosialisasi aplikasi Teknodesa di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis (14/12/2023), Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif, mengaku sangat antusias dan gembira dengan kehadiran aplikasi ini.
Ia mengapresiasi hasil karya putra daerah Sulsel tersebut. Apalagi daerahnya telah mencetak sejarah, sebagai desa pelopor sistem administrasi desa dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition pertama di Indonesia.
Pengakuan senada juga dilontarkan Kepala Desa Pamatata, Latunru, yang mengaku bangga dengan Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya, sebagai putra daerah Selayar, yang dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama daerah di mata nasional.
Apalagi anjungan teknologi canggih ini, dipercayakan untuk pertama kalinya dimanfaatkan dan digunakan oleh Pemerintah Desa Pamatata.
Hebatnya lagi, aplikasi baru dan pertama di Indonesia ini diciptakan oleh putra daerah asal Provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan alumni Universitas Unhas (Unhas). Ia adalah Risman Arung Bratawijaya yang merupakan CEO PT Tekno Jaya Indonesia.
Aplikasi Teknodesa ini berbasis android, namun dilengkapi juga dengan sistem informasi dan website, untuk memajukan desa dengan teknologi. PT Tekno Jaya Indonesia bahkan telah mengembangkan sistem anjungan desa digital, untuk kepengurusan administrasi desa memakai aplikasi Teknodesa.
Desa Pamatata di wilayah Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, merupakan desa pertama di Indonesia, yang menggunakan aplikasi Teknodesa dengan teknologi tersebut.
"Intinya, aplikasi Teknodesa ini semakin mempermudah administrasi desa. Jadi, masyarakat yang ingin mengurus surat apapun di desa, tidak perlu membawa e-KTP. Ya, ini yang pertama di Indonesia berbasis face recognition," kata Risman.
Ia menjelaskan mekanisme kerja aplikasi ini sangat simpel karena berbasis pengenalan wajah. Warga desa yang mendatangi kantor desa hanya memperlihatkan wajahnya di kamera, maka otomatis terbaca oleh sistem, tanpa perlu bawa e-KTP dan lain-lain.
Setelah terbaca oleh sistem, warga desa bisa langsung memilih jenis surat yang akan diurus. Selanjutnya akan secepatnya diproses oleh admin, kemudian warga akan dipanggil melalui sistem antrian menuju ke box printer, atau ke aparat desa untuk mengambil surat yang sudah jadi.
"Jika warga berhalangan hadir ke kantor desa, maka cukup melakukan pemohonan surat di aplikasi Teknodesa. Setelah login, warga dapat mengajukan permohonan surat dan akan di proses oleh admin desa," terang dia.
"Setelah surat selesai diproses, warga akan mendapatkan notifikasi dan dapat langsung mendownload surat tersebut, di aplikasi Teknodoesa. Sehingga, tanpa perlu datang ke kantor desa, urusan administrasi atau persuratan warga dapat selesai," sambung Risman.
Keunggulan Teknodesa
Tidak hanya berfungsi untuk membantu administrasi desa, aplikasi Teknodesa juga memiliki ragam fitur lain yang menjadi keunggulan. Aplikasi ini dapat mempromosikan berbagai potensi desa, termasuk memuat profil desa. Intinya, semakin mempermudah proses digitalisasi desa.
"Fitur-fitur yang disediakan, dapat membantu digitalisasi desa dalam hal data dan informasi, pelayanan administrasi online, perdagangan online untuk UMKM Desa, profile desa, berita desa, panggilan darurat dan lain-lain," jelasnya.
Keunggulan aplikasi Teknodesa lainnya, Risman bilang karena terdapat pilihan tiga bahasa yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Selayar. Hal itu tentunya memudahkan siapa saja yang ingin mengaksesnya.
Banjir Apresiasi
Saat dilakukan sosialisasi aplikasi Teknodesa di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomate'ne, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kamis (14/12/2023), Wakil Bupati Kepulauan Selayar, Saiful Arif, mengaku sangat antusias dan gembira dengan kehadiran aplikasi ini.
Ia mengapresiasi hasil karya putra daerah Sulsel tersebut. Apalagi daerahnya telah mencetak sejarah, sebagai desa pelopor sistem administrasi desa dengan teknologi pengenalan wajah atau face recognition pertama di Indonesia.
Pengakuan senada juga dilontarkan Kepala Desa Pamatata, Latunru, yang mengaku bangga dengan Direktur Tekno Jaya Indonesia, Risman Arung Bratawijaya, sebagai putra daerah Selayar, yang dapat memperkenalkan dan mengharumkan nama daerah di mata nasional.
Apalagi anjungan teknologi canggih ini, dipercayakan untuk pertama kalinya dimanfaatkan dan digunakan oleh Pemerintah Desa Pamatata.
(TRI)
Berita Terkait
News
Inovasi AI Telkomsel & ZTE Tingkatkan Kualitas Jaringan 4G di Makassar & Kendari
Solusi terbaru ini, yang disebut Self-Adaptive Feedback, merupakan kelanjutan dari kolaborasi kedua perusahaan di Mobile World Congress 2024 Barcelona.
Jum'at, 22 Nov 2024 11:12
News
XL Axiata Uji Coba Registrasi Kartu Prabayar dengan Teknologi Pengenalan Wajah
Inovasi terbaru XL Axiata berupa layanan registrasi kartu prabayar menggunakan teknologi biometrik pengenalan wajah. Teknologi itu kini sudah diuji coba.
Jum'at, 13 Sep 2024 18:17
Ekbis
PLN Operasikan PLTGU Tambak Lorok 779 MW, Terapkan Teknologi Tercanggih & Ramah Lingkungan
PLTGU bertipe combined cycle single shaft yang terbesar di Indonesia ini memiliki teknologi paling baru dan canggih sehingga mampu beroperasi secara efisien namun tetap ramah terhadap lingkungan.
Sabtu, 31 Agu 2024 10:36
Lifestyle
Content Creator Apipp Bagikan 3 Tips Produktif Pakai Galaxy Z Fold6
Samsung merespons kebutuhan ini dengan Galaxy Z Fold6 yang dilengkapi Galaxy AI untuk memudahkan multitasking, menjadikannya pilihan ideal untuk meningkatkan produktivitas.
Kamis, 15 Agu 2024 17:47
News
Perkuat Ketahanan Pangan, Mahasiswa Unhas Hadirkan Inovasi Padi Apung
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang tergabung dalam Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Keilmuan dan Penalaran Ilmiah (KPI) 2024 meluncurkan proyek budidaya padi apung.
Selasa, 16 Jul 2024 21:17
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada