Jurus DJPPR Kemenkeu Tingkatkan Literasi Keuangan & APBN bagi Milenial Makassar

Tri Yari Kurniawan
Rabu, 08 Mei 2024 00:31
Jurus DJPPR Kemenkeu Tingkatkan Literasi Keuangan & APBN bagi Milenial Makassar
Sekretaris DJPPR Ubaidi Socheh Hamidi serta Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI Faaris Pranawa tampil sebagai pembicara InFest Talkshow di Makassar. Foto/Tri Yari K
Comment
Share
MAKASSAR - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dalam rangkaian kegiatan Inclusive Festival alias Infest 2024 di Kota Makassar menggelar InFest Talkshow di Bikin Bikin Creative Hub, Selasa (7/5/2024).

Talkshow kali ini mengangkat tema 'Peran APBN dalam Pembangunan, Pengembangan UMKM dan Industri Kreatif' dengan menghadirkan generasi muda alias milenial Makassar. Tujuannya, agar mereka menjadi bagian dari generasi literasi yang sadar risiko keuangan dan investasi.

Kegiatan ini memang digelar guna meningkatkan literasi keuangan dan APBN bagi milenial Makassar, khususnya yang terjun di bidang UMKM dan industri kreatif. Mereka diajak untuk mengetahui peran strategis APBN dalam pembangunan di wilayah Makassar.

Lewat kegiatan ini, diharapkan akan tercipta pemahaman yang lebih luas tentang pengelolaan APBN, literasi keuangan, serta partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan APBN secara maksimal bagi pembangunan yang inklusif.

Acara ini juga menjadi bagian dari pengenalan instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel Seri Sukuk Tabungan ST012 yang sedang ditawarkan kepada masyarakat mulai 26 April hingga 29 Mei 2024.

Acara yang dikemas dengan konsep bincang santai ini dibawakan oleh Indri Wijaya, dengan menghadirkan Sekretaris DJPPR Kemenkeu RI, Ubaidi Socheh Hamidi, serta Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Faaris Pranawa.

Keduanya membahas topik APBN Kreatif dan Berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Ubaidi banyak membahas soal pengelolaan APBN, terkhusus soal pembangunan infrastruktur, termasuk di wilayah Sulsel.

Ia pun mengajak milenial di Makassar dan sekitarnya untuk turut terlibat dan berperan untuk membangun daerahnya. Salah satunya dengan menginformasikan lagi kepada orang di sekitarnya mengenai edukasi keuangan dan APBN. Opsi lain, ikut berinvestasi pada SBN Ritel.

"Banyak cara untuk bisa berperan (dalam pembangunan). Misalnya jadilah pejuang literasi dan edukasi keuangan," ungkapnya.

Sementara itu, Faaris dari SMI menjelaskan mengenai pembiayaan infrastruktur nasional. SMI sebagai BUMN di bawah Kemenkeu telah banyak terlibat dalam mengakselerasi pembangunan nasional, termasuk mendukung pemerintah daerah.

"Di Sulsel sudah ada 8 pemda (pemerintah daerah) yang kami berikan pinjaman. Ada yang bikin jalan hingga RSUD," tuturnya.

Kehadiran SMI disebutnya harus dioptimalkan pemerintah untuk pembangunan nasional. Meski demikian, ia mengingatkan pemerintah daerah bahwa pembangunan berkelanjutan menjadi keniscayaan. Bukan untuk sekadar gaya-gayaan, apalagi investor memang menaruh atensi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Selain diskusi itu, juga hadir sebagai pembicara muda sekaligus content creator, Ngemil Lucu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel Muhammad Arafah, dan Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan Pusat Investasi Pemerintah Muhammad Yusuf.

Mereka membahas langkah dan cara kreatif dalam mengembangkan industri kreatif, serta bagaimana peran Pemerintah hadir untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangan ekonomi kreatif. Tak lupa dihadirkan rekan muda DJPPR sekaligus Certified Financial Planner, Adhi Wicaksono yang memberikan kiat jitu dalam mengelola keuangan dan investasi.

Nah, talkshow ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan keuangan negara dan pilihan investasi SBN Ritel sebagai solusi kebutuhan investasi keuangan yang ideal bagi anak muda terutama di industri kreatif.

Selain itu, melalui SBN Ritel juga sekaligus berkontribusi aktif membangun negeri karena dana investasi SBN Ritel dimanfaatkan membiayai pembangunan nasional termasuk proyek infrastruktur publik.

Dengan adanya Talkshow ini, generasi muda Makassar diharapkan dapat memahami dengan lebih baik seputar pengelolaan pengelolaan keuangan dan investasi yang berdampak positif dalam mendukung terbangunnya iklim investasi di Indonesia.

InFest merupakan sebuah event inklusif yang diselenggarakan DJPPR tentang literasi keuangan sebagai wadah bagi generasi muda Indonesia untuk mengembangkan diri dan belajar bersama seputar pengelolaan APBN khususnya pengelolaan keuangan dan risiko dalam rangka mewujudkan kultur investasi yang baik di Indonesia.

Kegiatan InFest ini diharapkan dapat mendukung perluasan basis investor dalam mendukung terbangunnya iklim investasi di Indonesia khususnya bagi generasi muda. InFest, yang diselenggarakan sebagai event inklusif, dengan fokus utama pada literasi keuangan, menjadi wadah inspiratif bagi generasi muda Indonesia.

InFest memfasilitasi mereka untuk belajar dan mengikuti perkembangan seputar pengelolaan APBN, terutama dalam pengelolaan pembiayaan dan risiko yang dilakukan oleh Pemerintah dan bagaimana Pembiayaan APBN dimanfaatkan secara produktif.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru