Pentingnya Memahami 4 Pilar Literasi Digital di Media Sosial
Minggu, 12 Mar 2023 13:30

Kesatuan Pemuda Indonesia menggelar dialog bertema Peran Media Sosial dalam Pusaran Opini Publik di salah satu kafe di Kota Makassar, Sabtu (11/3/2023) kemarin. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Kesatuan Pemuda Indonesia menggelar dialog bertema 'Peran Media Sosial dalam Pusaran Opini Publik' di salah satu kafe di Kota Makassar, Sabtu (11/3/2023) kemarin.
Diskusi yang dipandu oleh Direktur Balla' Inklusi, Abd Rahman, menghadirkan dua narasumber yakni Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulsel, Syamsu Rizal dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel, Riswansyah Muchsin.
Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, memaparkan tingkat pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia meningkat signifikan. Hasil survei pada 2022 menunjukkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia naik 6 persen, dari 71 persen menjadi 77,9 persen.
"Tingkat pertumbuhan pengguna media sosial digital melebihi semua negara di dunia, termasuk insentitas waktu penggunaannya," kata Deng Ical.
Sayangnya, literasi digital baru masif dimulai pada 2022. Deng Ical menerangkan ada empat literasi digital yang harus dipahami pengguna media sosial. Masing-masing yakni etika digital, budaya digital, kemampuan digital, dan keamanan digital.
Ia menegaskan, literasi digital adalah sebuah keniscayaan yang harus dipelajari, sehingga para pengguna media sosial bisa mengembangkan potensi mereka. "Nah, 4 pilar literasi digital bermuara pada aspek produktivitas yang bisa kita bangun, kalau menguasai aspek teknis di literasi digital," katanya.
Deng Ical menjelaskan, kecakapan menggunakan media sosial tanpa dibarengi dengan pemahaman etika digital, budaya digital, maupun keamanan digital, bisa berakibat mengganggu orang lain di dunia.
Sejauh ini, kata dia, ISKI Sulsel bekerjasama dengan berbagai elemen melakukan literasi digital. Bahkan, sudah menyentuh dunia pendidikan.Sehingga, kurikulum pendidikan lebih bertanggung jawab terhadap akses informasi.
Sementara itu, Riswansyah Muchsin dari KPID Sulsel menilai Indonesia saat telah terdampak invasi media sosial sebagai new media. Menurutnya, kemunculan new media kadang kebablasan dalam memilah dan memilih untuk dijadikan sebagai patokan informasi.
"Munculnya new media erat kaitannya dengan industri. Sebab, media sosial mampu menekan biaya produksi informasi," katanya.
Pada kesempatan yang sama, ia mewanti-wanti agar pengguna media sosial berpedoman pada empat pilar literasi digital. "Apapun yang kita sampaikan di media sosial akan menjadi rekam jejak yang akan memenuhi ruang digital kita," ujarnya.
Sementara itu, Kesatuan Pemuda Indonesia memiliki tiga rekomendasi dari diskusi tersebut. Pertama, merekomendasikan Polda Sulsel, khususnya Bidang Propam agar aktif mengingatkan kepada personelnya, supaya bijak dalam bermedsos.
Kedua, merekomendasikan kepada Bidang Humas Polda Sulsel agar aktif melakukan pemberitaan ke media maupun publik terhadap beberapa penanganan kasus, untuk memberikan transparansi kepada masyarakat.
Ketiga, mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita-berita di media sosial yang belum jelas sumber dan kebenarannya atau hoaks. Disarankan agar bijaklah dalam bermedsos dan saring sebelum di-share.
Diskusi yang dipandu oleh Direktur Balla' Inklusi, Abd Rahman, menghadirkan dua narasumber yakni Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Sulsel, Syamsu Rizal dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel, Riswansyah Muchsin.
Deng Ical-sapaan akrab Syamsu Rizal, memaparkan tingkat pertumbuhan pengguna media sosial di Indonesia meningkat signifikan. Hasil survei pada 2022 menunjukkan bahwa pengguna aktif media sosial di Indonesia naik 6 persen, dari 71 persen menjadi 77,9 persen.
"Tingkat pertumbuhan pengguna media sosial digital melebihi semua negara di dunia, termasuk insentitas waktu penggunaannya," kata Deng Ical.
Sayangnya, literasi digital baru masif dimulai pada 2022. Deng Ical menerangkan ada empat literasi digital yang harus dipahami pengguna media sosial. Masing-masing yakni etika digital, budaya digital, kemampuan digital, dan keamanan digital.
Ia menegaskan, literasi digital adalah sebuah keniscayaan yang harus dipelajari, sehingga para pengguna media sosial bisa mengembangkan potensi mereka. "Nah, 4 pilar literasi digital bermuara pada aspek produktivitas yang bisa kita bangun, kalau menguasai aspek teknis di literasi digital," katanya.
Deng Ical menjelaskan, kecakapan menggunakan media sosial tanpa dibarengi dengan pemahaman etika digital, budaya digital, maupun keamanan digital, bisa berakibat mengganggu orang lain di dunia.
Sejauh ini, kata dia, ISKI Sulsel bekerjasama dengan berbagai elemen melakukan literasi digital. Bahkan, sudah menyentuh dunia pendidikan.Sehingga, kurikulum pendidikan lebih bertanggung jawab terhadap akses informasi.
Sementara itu, Riswansyah Muchsin dari KPID Sulsel menilai Indonesia saat telah terdampak invasi media sosial sebagai new media. Menurutnya, kemunculan new media kadang kebablasan dalam memilah dan memilih untuk dijadikan sebagai patokan informasi.
"Munculnya new media erat kaitannya dengan industri. Sebab, media sosial mampu menekan biaya produksi informasi," katanya.
Pada kesempatan yang sama, ia mewanti-wanti agar pengguna media sosial berpedoman pada empat pilar literasi digital. "Apapun yang kita sampaikan di media sosial akan menjadi rekam jejak yang akan memenuhi ruang digital kita," ujarnya.
Sementara itu, Kesatuan Pemuda Indonesia memiliki tiga rekomendasi dari diskusi tersebut. Pertama, merekomendasikan Polda Sulsel, khususnya Bidang Propam agar aktif mengingatkan kepada personelnya, supaya bijak dalam bermedsos.
Kedua, merekomendasikan kepada Bidang Humas Polda Sulsel agar aktif melakukan pemberitaan ke media maupun publik terhadap beberapa penanganan kasus, untuk memberikan transparansi kepada masyarakat.
Ketiga, mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai berita-berita di media sosial yang belum jelas sumber dan kebenarannya atau hoaks. Disarankan agar bijaklah dalam bermedsos dan saring sebelum di-share.
(TRI)
Berita Terkait

Makassar City
Diskominfo Makassar Gelar Kampanye Literasi Keamanan Siber untuk Pelajar SMP
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Makassar menggelar program Kampanye Literasi Keamanan Siber (KLiKS) dengan tema “Cerdas Memilah Informasi” bagi peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kamis, 02 Okt 2025 09:39

Makassar City
Wali Kota Appi Minta ASN Hindari Flexing dan Perilaku Berlebihan di Medsos
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin meminta ASN seluruh jajaran pemerintah kota untuk tetap menjaga kondusivitas di setiap wilayah. Ia juga mengingatkan bahwa setiap gerak dan ucapan ASN.
Senin, 15 Sep 2025 16:32

Sulsel
Polres Jeneponto Tangkap Terduga Pelaku Pengrusakan Mobil yang Viral
Kepolisian Resor (Polres) Jeneponto berhasil mengungkap dan menangkap terduga pelaku pengrusakan mobil yang sempat viral di media sosial.
Rabu, 20 Agu 2025 10:32

News
Teman Pintar Edukasi Literasi Digital untuk 2.640 Pelajar & UMKM
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui program CSR Pendidikan, Teman Pintar, menggelar serangkaian kegiatan di empat kota selama bulan Juli 2025.
Sabtu, 09 Agu 2025 20:10

News
Workshop Digital Kalla Institute Dorong Mahasiswa Melek Teknologi
Kalla Institute membekali mahasiswa dengan keterampilan digital yang relevan melalui Workshop bertajuk “Cerdas Digital: Membangun Bisnis & Prestasi Akademik di Era Digital”.
Kamis, 17 Jul 2025 18:28
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Duka Menjadi Semangat Kebersamaan
2

Warga Mula Baru Datangi Kantor Pengembang, FKS Land-Tallasa City Respon Soal PLTSA
3

Perjuangan dan Semangat Santri Sulsel di Ajang MQK 2025
4

Penantian Berbuah Manis! Cerita Pembeli Pertama Honda Rebel 1100 di Indonesia Timur
5

LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Duka Menjadi Semangat Kebersamaan
2

Warga Mula Baru Datangi Kantor Pengembang, FKS Land-Tallasa City Respon Soal PLTSA
3

Perjuangan dan Semangat Santri Sulsel di Ajang MQK 2025
4

Penantian Berbuah Manis! Cerita Pembeli Pertama Honda Rebel 1100 di Indonesia Timur
5

LPG 3 Kg di Maros Aman, Harga Rp22 Ribu/Tabung di Tingkat Eceran