Diduga Berpihak, Kuasa Hukum IBAS-Puspa Laporkan 2 Kadis ke Bawaslu Lutim
Rabu, 18 Sep 2024 19:35
Tim kuasa hukum kandidat Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (IBAS-Puspa) kembali melaporkan dugaan pelanggaran netralitas ASN Pemkab Luwu Timur, Rabu (18/9/2024). Foto: Istimewa
LUWU TIMUR - Tim kuasa hukum kandidat Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (IBAS-Puspa) kembali melaporkan dugaan pelanggaran netralitas ASN Pemkab Luwu Timur, Rabu (18/9/2024).
Kali ini, kuasa hukum IBAS-Puspa melaporkan Kepala Dinas Pertanian Amrullah Rasyid dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Luwu Timur, Alimuddin Natsir.
"Ada dua kadis yang kami laporkan, yaitu Alimuddin Natsir selaku kadis kelautan dan Amrullah Rasyid selaku kadis pertanian," kata kuasa hukum IBAS-Puspa, Andi Sukarno di Kantor Bawaslu Luwu Timur.
Laporan Andi Sukarno diterima staf Bawaslu Luwu Timur bernama Pungki.
Andi Sukarno mengatakan, pihaknya telah melaporan dugaan pelanggaran netralitas ASN 20 laporan.
"Untuk ASN, kami sudah punya lapiran sekitar 20 laporan terkait pelanggaran netralitas ASN," imbuhnya.
Andi Sukarno harap Bawaslu Luwu Timur supaya aktif menindaklanjuti laporan yang telah masuk.
"Luwu Timur ini paling banyak laporan ASN diduga tidak netral," katanya.
Heboh tangkapan layar berisi chat WhatsApp Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, Amrullah Rasyid dengan tim pemenangan calon petahana Budiman-Akbar, Selasa (17/09/2024) malam.
Amrullah adalah ASN, diduga ikut membantu untuk mengerahkan massa PPL dan petani untuk hadir pada pelantikan tim pemenangan Budiman-Akbar di Kecamatan Kalaena.
Pelantikan tim pemenangan Kecamatan Kalaena Budiman-Akbar akan digelar di Lapangan Kalaena pada 20 September 2024 pukul 14.00 sampai 17.30 Wita.
Amrullah pun tidak membantah perihal screenshotnya chatnya bersama dengan tim pemenangan Budiman-Akbar Kalaena, Amril.
"Ini kecerobohan saya. Tidak terpikir karena Tim kalaena minta dibantu untuk pengukuhan padahal mereka tahu kalau saya ini PNS dan rawan diinikasikan menggiring massa maka saya jawab seadanya. Supaya berhenti menelpon minta bantuan. Tidak berpikir bagaimana kalau hal ini disebar kemana2. Ternyata benar. Jadi singkatnya, untuk mereka berhenti menelpon," kata Amrullah dalam klarifikasinya.
Kali ini, kuasa hukum IBAS-Puspa melaporkan Kepala Dinas Pertanian Amrullah Rasyid dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Luwu Timur, Alimuddin Natsir.
"Ada dua kadis yang kami laporkan, yaitu Alimuddin Natsir selaku kadis kelautan dan Amrullah Rasyid selaku kadis pertanian," kata kuasa hukum IBAS-Puspa, Andi Sukarno di Kantor Bawaslu Luwu Timur.
Laporan Andi Sukarno diterima staf Bawaslu Luwu Timur bernama Pungki.
Andi Sukarno mengatakan, pihaknya telah melaporan dugaan pelanggaran netralitas ASN 20 laporan.
"Untuk ASN, kami sudah punya lapiran sekitar 20 laporan terkait pelanggaran netralitas ASN," imbuhnya.
Andi Sukarno harap Bawaslu Luwu Timur supaya aktif menindaklanjuti laporan yang telah masuk.
"Luwu Timur ini paling banyak laporan ASN diduga tidak netral," katanya.
Heboh tangkapan layar berisi chat WhatsApp Kepala Dinas Pertanian Luwu Timur, Amrullah Rasyid dengan tim pemenangan calon petahana Budiman-Akbar, Selasa (17/09/2024) malam.
Amrullah adalah ASN, diduga ikut membantu untuk mengerahkan massa PPL dan petani untuk hadir pada pelantikan tim pemenangan Budiman-Akbar di Kecamatan Kalaena.
Pelantikan tim pemenangan Kecamatan Kalaena Budiman-Akbar akan digelar di Lapangan Kalaena pada 20 September 2024 pukul 14.00 sampai 17.30 Wita.
Amrullah pun tidak membantah perihal screenshotnya chatnya bersama dengan tim pemenangan Budiman-Akbar Kalaena, Amril.
"Ini kecerobohan saya. Tidak terpikir karena Tim kalaena minta dibantu untuk pengukuhan padahal mereka tahu kalau saya ini PNS dan rawan diinikasikan menggiring massa maka saya jawab seadanya. Supaya berhenti menelpon minta bantuan. Tidak berpikir bagaimana kalau hal ini disebar kemana2. Ternyata benar. Jadi singkatnya, untuk mereka berhenti menelpon," kata Amrullah dalam klarifikasinya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
Hasilnya, peta dukungan Paslon ialah Ibas-Puspa masih memimpin yakni 45,1%, disusul petahana Budiman-Akbar 38,3%. Kemudian Isrullah-Usman 9,1% dan BM/TT/TJ 7,5%.
Sabtu, 23 Nov 2024 21:05
Sulsel
Pemberitahuan kepada Warga Gowa, Bawa HP dan Bagi Foto di Bilik Suara Potensi Pidana
Membawa HP dan membagi foto di bilik suara merupakan pelanggaran. Hal tersebut berpotensi melanggar azas rahasia dan sanksinya pidana.
Sabtu, 23 Nov 2024 19:15
Sulsel
Bawaslu Soppeng Latih Saksi Paslon Prosedur Pelaporan Pelanggaran
Bawaslu Soppeng menggelar kegiatan pelatihan saksi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Soppeng 2024.
Sabtu, 23 Nov 2024 16:48
News
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan
Selebaran tersebut berisi ajakan sekaligus klaim MULIA pasti menang. Tertera pula pernyataan bahwa masyarakat Makassar bodoh jika tidak pilih MULIA.
Sabtu, 23 Nov 2024 12:30
Sulsel
Bawaslu Bantaeng Latih Saksi Paslon Cagub dan Cabub Pilkada Serentak 2024
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantaeng menggelar pelatihan khusus bagi para saksi peserta pemilihan yang berlangsung di Hotel Seruni pada Jumat (22/11/2024).
Sabtu, 23 Nov 2024 09:25
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
2
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
3
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
4
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
2
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
3
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
4
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan