HUT ke-770, Pj Gubernur Sulsel Puji Keindahan Bantaeng dan Ajak Perkuat Kerukunan
Minggu, 08 Des 2024 10:18
Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bantaeng ke-770 digelar di Gedung DPRD Bantaeng, Sabtu, (7/12/2024). Foto: Istimewa
BANTAENG - Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bantaeng ke-770 digelar di Gedung DPRD Bantaeng, Sabtu, (7/12/2024).
Mengusung tema Bantaeng Emas untuk Indonesia, rapat paripurna tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD, Budi Santoso.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh menyebut di usia yang saat ini menginjak 770 tahun, Kabupaten Bantaeng adalah bagian Indonesia yang sangat indah.
"Ada yang menarik ketika melihat umur Bantaeng ke-770, mengapa kita masih kuat bertahan sampai di usia ini yakni karena Allah SWT menciptakan Indonesia dan Bantaeng dalam keadaan tersenyum, maka Indonesia itu indah serta Bantaeng juga indah," kata Prof Zudan.
"Pagi hari ini saya merasa bahagia berkumpul dengan Bapak dan Ibu semuanya, merayakan HUT Bantaeng yang ke-770, usia yang luar biasa, tentu usia yang matang dan ini membahagiakan kita semua," lanjutnya.
Prof Zudan juga membahas karakter yang dimiliki masyarakat Sulawesi. Ia menilai orang-orang Sulawesi tidak seperti apa yang diucapkan orang lain. Menurutnya, masyarakat Sulawesi itu ramah dan baik.
"Kalau mendengar musik dari tarian Paduppa dan Pakarena yang gendangnya kencang sekali, tapi yang menari gemulai, itu artinya Sulawesi harus dilihat jangan hanya didengar suaranya. Kalau didengar suaranya Sulawesi terkenal keras, garang tapi kala gerakannya dilihat dengan mata atau hati, Sulawesi semua isinya orang lembut dan baik," ucapnya.
"Saya sudah keliling separuh Sulawesi menjadi Pj Gubernur Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan, cukuplah orang mengatakan Sulawesi berat, keras, saya bilang salah, saya sudah melihatnya dengan mata dan mendengarnya lewat telinga. Bahwa Sulawesi itu lembut, hangat dan ramah, tidak seperti yang tersebar diluar," sambungnya.
Maka dari itu, hal tersebut yang menyebabkan Indonesia bisa rukun dan utuh karena didukung karakter-karakter seperti itu.
"Mengapa Indonesia sampai sekarang masih utuh, tidak seperti negara lainnya, karena Indonesia rukun dan damai. Inilah yang harus diberitahukan kepada generasi muda kita," sebutnya.
Tak hanya itu, Prof Zudan mengungkapkan bahwa selain rukun dan ramah, Indonesia bisa kuat karena toleransinya yang begitu tinggi.
"Kemudian, mengapa Indonesia tetap rukun dan damai karena kita kuat menjaga toleransi beragama," tambah Prof Zudan.
Prof Zudan mengambil contoh seperti negara India dan Pakistan. Ia menyebut adanya perpecahan terjadi disebabkan oleh agama dan suku.
"Contoh seperti India, Pakistan dan Bangladesh terpecah karena agama dan suku. Bayangkan Indonesia mempunyai 1.340 suku. Jauh sekali jika dibandingkan seperti negara India dan Pakistan," ujarnya.
Lebih jauh, Prof Zudan menyatakan demokrasi yang terjadi setiap lima tahun di Indonesia dapat terkendali aman, salah satunya dikarenakan toleransi yang amat kuat. Tak lupa juga ia berharap agar Kabupaten Bantaeng dapat membantu mewujudkan Indonesia emas.
"Kita bisa ukur sekarang berpolitik setiap lima tahun tergantikan, pemilihan Presiden, DPR, DPD, Gubernur, Bupati, Walikota sampai Kepala Desa kita kuat karena toleransi. Jadi masyarakat, perbedaan itu wajar. Kuncinya berpolitik secukupnya bersaudara selamanya. Salamat Bapak atau Ibu disini yang melampaui masa-masa demokrasi, saya berikan apresiasi yang mendalam kepada Pak Bupati, Forkopimda dan seluruh masyarakat Bantaeng," bebernya.
"Mari kita bersama-sama mengukuhkan Bantaeng kedepan menjadi Bantaeng emas sebagai persiapan menuju Indonesia emas," harapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng, Budi Santoso, mengajak agar para stakeholder bisa menyatu untuk menyatukan tekadnya dalam membangun Kabupaten Bantaeng.
"Atas nama pribadi sekaligus pimpinan Kabupaten Bantaeng mengajak seluruh pihak dan para stakeholder untuk menyatu. Semangat bersatu dalam membangun daerah yang kita cintai," tuturnya.
Mengusung tema Bantaeng Emas untuk Indonesia, rapat paripurna tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD, Budi Santoso.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sulsel Prof Zudan Arif Fakrulloh menyebut di usia yang saat ini menginjak 770 tahun, Kabupaten Bantaeng adalah bagian Indonesia yang sangat indah.
"Ada yang menarik ketika melihat umur Bantaeng ke-770, mengapa kita masih kuat bertahan sampai di usia ini yakni karena Allah SWT menciptakan Indonesia dan Bantaeng dalam keadaan tersenyum, maka Indonesia itu indah serta Bantaeng juga indah," kata Prof Zudan.
"Pagi hari ini saya merasa bahagia berkumpul dengan Bapak dan Ibu semuanya, merayakan HUT Bantaeng yang ke-770, usia yang luar biasa, tentu usia yang matang dan ini membahagiakan kita semua," lanjutnya.
Prof Zudan juga membahas karakter yang dimiliki masyarakat Sulawesi. Ia menilai orang-orang Sulawesi tidak seperti apa yang diucapkan orang lain. Menurutnya, masyarakat Sulawesi itu ramah dan baik.
"Kalau mendengar musik dari tarian Paduppa dan Pakarena yang gendangnya kencang sekali, tapi yang menari gemulai, itu artinya Sulawesi harus dilihat jangan hanya didengar suaranya. Kalau didengar suaranya Sulawesi terkenal keras, garang tapi kala gerakannya dilihat dengan mata atau hati, Sulawesi semua isinya orang lembut dan baik," ucapnya.
"Saya sudah keliling separuh Sulawesi menjadi Pj Gubernur Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan, cukuplah orang mengatakan Sulawesi berat, keras, saya bilang salah, saya sudah melihatnya dengan mata dan mendengarnya lewat telinga. Bahwa Sulawesi itu lembut, hangat dan ramah, tidak seperti yang tersebar diluar," sambungnya.
Maka dari itu, hal tersebut yang menyebabkan Indonesia bisa rukun dan utuh karena didukung karakter-karakter seperti itu.
"Mengapa Indonesia sampai sekarang masih utuh, tidak seperti negara lainnya, karena Indonesia rukun dan damai. Inilah yang harus diberitahukan kepada generasi muda kita," sebutnya.
Tak hanya itu, Prof Zudan mengungkapkan bahwa selain rukun dan ramah, Indonesia bisa kuat karena toleransinya yang begitu tinggi.
"Kemudian, mengapa Indonesia tetap rukun dan damai karena kita kuat menjaga toleransi beragama," tambah Prof Zudan.
Prof Zudan mengambil contoh seperti negara India dan Pakistan. Ia menyebut adanya perpecahan terjadi disebabkan oleh agama dan suku.
"Contoh seperti India, Pakistan dan Bangladesh terpecah karena agama dan suku. Bayangkan Indonesia mempunyai 1.340 suku. Jauh sekali jika dibandingkan seperti negara India dan Pakistan," ujarnya.
Lebih jauh, Prof Zudan menyatakan demokrasi yang terjadi setiap lima tahun di Indonesia dapat terkendali aman, salah satunya dikarenakan toleransi yang amat kuat. Tak lupa juga ia berharap agar Kabupaten Bantaeng dapat membantu mewujudkan Indonesia emas.
"Kita bisa ukur sekarang berpolitik setiap lima tahun tergantikan, pemilihan Presiden, DPR, DPD, Gubernur, Bupati, Walikota sampai Kepala Desa kita kuat karena toleransi. Jadi masyarakat, perbedaan itu wajar. Kuncinya berpolitik secukupnya bersaudara selamanya. Salamat Bapak atau Ibu disini yang melampaui masa-masa demokrasi, saya berikan apresiasi yang mendalam kepada Pak Bupati, Forkopimda dan seluruh masyarakat Bantaeng," bebernya.
"Mari kita bersama-sama mengukuhkan Bantaeng kedepan menjadi Bantaeng emas sebagai persiapan menuju Indonesia emas," harapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng, Budi Santoso, mengajak agar para stakeholder bisa menyatu untuk menyatukan tekadnya dalam membangun Kabupaten Bantaeng.
"Atas nama pribadi sekaligus pimpinan Kabupaten Bantaeng mengajak seluruh pihak dan para stakeholder untuk menyatu. Semangat bersatu dalam membangun daerah yang kita cintai," tuturnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Sulsel Raih Penghargaan dalam Mendorong Transisi Energi dan Optimalkan EBT
Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh, terus mencetak prestasi demi prestasi. Kali ini, datang dari Dewan Energi Nasional (DEN).
Kamis, 12 Des 2024 09:58
News
Pemprov Sulsel Resmi Umumkan UMP Baru, Segini Kenaikannya
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) untuk tahun 2025, bahkan kenaikannya mencapai 6,5 persen.
Rabu, 11 Des 2024 21:31
Sulsel
Tim Transisi Fathul Fauzy-Sahabuddin Diisi Lima Mantan Legislator
Bupati dan Wakil Bupati Bantaeg terpilih Muhammad Fathul Fauzy-Sahabuddin, menunjuk lima mantan anggota DPRD Bantaeng masuk tim transisi untuk mengawal visi-misi strategis yang akan direalisasikan pemerintahan satu periode ke depan.
Rabu, 11 Des 2024 14:10
News
Keterbukaan Informasi Publik Pemprov Sulsel Dianugerahi Predikat Informatif
Prestasi demi prestasi terus ditorehkan Pemprov Sulsel di tangan Prof Zudan Arif Fakrulloh sebagai Pj Gubernur Sulsel. Setelah berhasil meraih zona hijau dan kategori A dalam Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan publik
Rabu, 11 Des 2024 09:44
News
Program Sulsel Menanam Telah Tanam 12,5 Juta Lebih Pohon di Hutan Rakyat
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), terus gencar melakukan rehabilitasi hutan dan lahan di Sulsel.
Selasa, 10 Des 2024 18:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
5 Komisioner KPU Jeneponto Diadukan ke DKPP RI, Ini Nama-namanya
2
Diduga Pakai Data Ganda, Oknum Kadis di Jeneponto Viral Nyoblos di TPS Berbeda
3
Sudah Jadi Genangan Air, DPRD Sulsel Minta Bina Marga Perbaiki Jalan Rusak di Wajo
4
Ketua MK Tegaskan Integritas Hakim Konstitusi Tangani Sengketa Pilkada 2024
5
Dewan Pendidikan Sulsel Susun Neraca Pendidikan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
5 Komisioner KPU Jeneponto Diadukan ke DKPP RI, Ini Nama-namanya
2
Diduga Pakai Data Ganda, Oknum Kadis di Jeneponto Viral Nyoblos di TPS Berbeda
3
Sudah Jadi Genangan Air, DPRD Sulsel Minta Bina Marga Perbaiki Jalan Rusak di Wajo
4
Ketua MK Tegaskan Integritas Hakim Konstitusi Tangani Sengketa Pilkada 2024
5
Dewan Pendidikan Sulsel Susun Neraca Pendidikan