Listrik PLN Hadir, Menerangi Natal di Kabupaten Tana Toraja

Rabu, 18 Des 2024 15:33
Listrik PLN Hadir, Menerangi Natal di Kabupaten Tana Toraja
Terangnya Natal kini dinikmati masyarakat Nasrani di 14 Desa Kabupaten Tana Toraja berkat perjuangan PLN dalam menghadirkan listrik 24 jam. Foto/Istimewa
Comment
Share
TANA TORAJA - Keindahan alam dan kebudayaan Tana Toraja kini semakin berkilau. Menjelang Natal, 883 kepala keluarga (KK) di 14 desa Kabupaten Tana Toraja akhirnya menikmati listrik PLN 24 jam yang membawa terang dan damai.

Setelah bertahun-tahun bergantung pada lampu minyak atau lilin, listrik kini memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat. Kehadiran listrik bukan hanya memberi penerangan, tetapi juga membuka peluang lebih cerah bagi masa depan mereka.

Sebelumnya, masyarakat merayakan Natal dengan mengandalkan genset dan pencahayaan seadanya untuk beribadah. Kini, desa-desa yang dulunya terpencil akan dihiasi oleh cahaya yang membawa sukacita. Terlebih, Kabupaten Tana Toraja dikenal dengan kekayaan wisata budaya dan alam yang luar biasa.

Program listrik desa dari PT PLN (Persero) telah membawa perubahan besar. Saat ini, listrik 24 jam telah menyinari 14 desa di Kabupaten Tana Toraja, dan keberhasilan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan untuk mendorong sektor pariwisata serta ekonomi lokal. Desa-desa yang kini terang benderang mulai menarik perhatian wisatawan, terutama yang ingin menikmati keindahan Tana Toraja di malam hari.

Kornelius Tandiboro, warga Desa Lemo Menduruk, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran listrik PLN yang memberi banyak manfaat bagi masyarakat.

"Terima kasih kepada pemerintah dan PLN. Kami, masyarakat di pelosok, kini dapat merasakan manfaat luar biasa. Tadinya gelap, sekarang terang. Ini bermanfaat positif bagi ekonomi dan pembangunan desa. Kami optimis listrik akan mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Kornelius.

Senada dengan Kornelius, Setriant, warga lain dari Desa Lemo Menduruk, juga menyampaikan terima kasih atas perubahan signifikan yang dibawa oleh PLN.

"Melalui berbagai inisiatif, PLN berhasil menghadirkan listrik kepada banyak keluarga, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong ekonomi lokal. Listrik desa tidak hanya menyediakan penerangan, tetapi juga membuka akses bagi kami untuk meningkatkan produktivitas," tuturnya.

Ia menambahkan, dengan adanya listrik, desa-desa dapat memanfaatkan teknologi dan mengembangkan usaha kecil, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesetaraan masyarakat secara keseluruhan.

"Kami optimis PLN akan terus mewujudkan komitmennya untuk menerangi lebih banyak desa, terutama yang belum terjangkau listrik. Terima kasih PLN, semoga sinergi ini terus berlanjut untuk masa depan yang lebih baik," kata Setriant.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menegaskan komitmen PLN dalam menghadirkan keadilan energi, termasuk untuk wilayah 3T. Ia menjelaskan bahwa melistriki 14 desa ini bukanlah pekerjaan mudah.

"Akses ke lokasi desa masih terbatas oleh infrastruktur yang belum memadai, jalan berbatu, dan seringkali longsor. Meski begitu, tim PLN tidak menyerah untuk membawa listrik ke penjuru negeri," tegas Budiono.

Budiono menambahkan, PLN terus mendorong pemerataan akses listrik sebagai kebutuhan dasar masyarakat. "Listrik kini merupakan kebutuhan primer. Kami berkomitmen akan terus mengakselerasi pemerataan listrik ke wilayah 3T, agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan anak-anak dapat belajar di malam hari," ujar Budiono.

Budiono merinci pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan, yaitu Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 49,2 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 29,6 kms, dan 22 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 925 kilo Volt Ampere (kVA) di 14 desa Kabupaten Tana Toraja.

Budiono juga mengapresiasi bantuan pemerintah setempat dan masyarakat dalam mendukung mobilisasi material PLN. Ia yakin, kehadiran listrik 24 jam akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Hingga November 2024, Rasio Elektrifikasi di Sulawesi Selatan tercatat mencapai 99,99%. Ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Budiono pun berpesan kepada masyarakat untuk merawat aset PLN agar dapat dimanfaatkan secara maksimal.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru