Banjir Bandang Luwu Diduga karena Kerusakan Hutan dan Tambang Ilegal
Senin, 03 Apr 2023 12:55

Kondisi daerah terdampak banjir bandang di Kabupaten Luwu, Senin (3/4/2023). Foto: SINDO Makassar/Chaeruddin
LUWU - Banjir Bandang yang menerjang beberapa desa di Kecamatan Bajo Barat dan Suli, Kabupaten Luwu, Minggu (2/4/2023) malam diduga karena kerusakan alam.
Sejumlah pihak menduga, selain karena tingginya curah hujan, dugaan kerusakan hutan di hulu dan dugaan keberadaan tambang ilegal di sejumlah titik aliran Sungai Suso, menjadi penyebab banjir bandang.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, banjir terjadi sekitar pukul 17.00 Wita dan mulai menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Bajo Barat sesaat setelahnya.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Suso terpaksa mengungsi untuk mengamankan diri ke lokasi yang aman. Selain Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Suli juga mendapat banjir kiriman akibat meluapnya air Sungai Suso.
Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Palopo, Adri Fadhli, menanggapi kejadian ini sebagai salah satu dampak buruk yang hadir akibat tambang ilegal di daerah tersebut.
“Terdapat pembangunan infrastruktur jembatan menggunakan sistem Box Culvert serta hadirnya di beberapa titik tambang galian c yakni sirtu, pasir dan batu diduga tambang ilegal, ini juga turut berkontribusi terhadap meluapnya aliran Sungai Suso,” ucap Adri.
“Box Culvert (Jembatan.red) tersebut dibuat PT Masmindo Dwi Area sebagai akses lalu lintas perusahaan. Atas nama investasi dengan dalil pembangunan, keselamatan rakyat terabaikan,” lanjut Ketua Umum LMND Palopo.
Hal itu kata dia, menandakan bahwa hadirnya perusahaan tidaklah mampu menerjemahkan arti dari kesejahteraan dan perbaikan lingkungan bahkan mengancam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Luwu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dinas Sosial, Satpol PP, turun membantu warga terdampak sejak Minggu kemarin.
Hingga siang ini, Pemkab Luwu masih berada di lapangan membantu warga terdampak disamping melakukan pendataan kerugian akibat bencana tersebut.
Sejumlah pihak menduga, selain karena tingginya curah hujan, dugaan kerusakan hutan di hulu dan dugaan keberadaan tambang ilegal di sejumlah titik aliran Sungai Suso, menjadi penyebab banjir bandang.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, banjir terjadi sekitar pukul 17.00 Wita dan mulai menggenangi pemukiman warga di Kecamatan Bajo Barat sesaat setelahnya.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Suso terpaksa mengungsi untuk mengamankan diri ke lokasi yang aman. Selain Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Suli juga mendapat banjir kiriman akibat meluapnya air Sungai Suso.
Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Palopo, Adri Fadhli, menanggapi kejadian ini sebagai salah satu dampak buruk yang hadir akibat tambang ilegal di daerah tersebut.
“Terdapat pembangunan infrastruktur jembatan menggunakan sistem Box Culvert serta hadirnya di beberapa titik tambang galian c yakni sirtu, pasir dan batu diduga tambang ilegal, ini juga turut berkontribusi terhadap meluapnya aliran Sungai Suso,” ucap Adri.
“Box Culvert (Jembatan.red) tersebut dibuat PT Masmindo Dwi Area sebagai akses lalu lintas perusahaan. Atas nama investasi dengan dalil pembangunan, keselamatan rakyat terabaikan,” lanjut Ketua Umum LMND Palopo.
Hal itu kata dia, menandakan bahwa hadirnya perusahaan tidaklah mampu menerjemahkan arti dari kesejahteraan dan perbaikan lingkungan bahkan mengancam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Luwu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dinas Sosial, Satpol PP, turun membantu warga terdampak sejak Minggu kemarin.
Hingga siang ini, Pemkab Luwu masih berada di lapangan membantu warga terdampak disamping melakukan pendataan kerugian akibat bencana tersebut.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
DLH Wajo Sebut Hanya Satu Tambang di Jalan Andi Unru Kantongi Izin, Selebihnya Ilegal
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wajo menyebut, hanya ada satu perusahaan tambang yang beroperasi di Jalan Andi Unru yang mengantongi izin. Selebihnya ilegal.
Minggu, 04 Mei 2025 19:25

Sulsel
Jalan Andi Unru Sengkang Dipenuhi Lumpur, Disinyalir Gegara Aktivitas Tambang
Jalan Andi Unru di Kota Sengkang tertutup lumpur usai diguyur hujan deras, Sabtu (3/5/2025). Arus lalu lintas yang menghubungkan Kecamatan Tempe dan Tanasitolo itu terganggu.
Sabtu, 03 Mei 2025 18:45

Sulsel
Polres Jeneponto Tertibkan 2 Tambang Ilegal, Alat Berat Diamankan
Tim Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jeneponto berhasil melakukan penertiban lokasi tambang ilegal, pada Selasa (25/2/2025) kemarin.
Kamis, 27 Feb 2025 17:35

Sulsel
DPRD Sulsel Minta Dinas ESDM Permudah Izin Tambang Galian C jadi Resmi
Komisi D DPRD Sulsel mendorong Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM untuk mendata semua tambang galian C yang ilegal untuk difasilitasi agar memiliki payung hukum yang resmi.
Selasa, 21 Jan 2025 21:02

Sulsel
Bupati Maros Salurkan Bantuan ke Korban Banjir Bandang
Bupati Maros AS Chaidir Syam menyalurkan bantuan ke korban bencana banjir bandang di tiga kecamatan yaitu Camba, Cenrana dan Mallawa, Rabu (1/1/2025).
Rabu, 01 Jan 2025 17:49
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
2

Polisi Tak Kunjung Temukan Pelaku Penembakan Pengacara di Bone
3

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
4

Super Brand Day! IM3 Platinum & Erajaya Digital Tawarkan Bundling Ekslusif di Makassar
5

BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
2

Polisi Tak Kunjung Temukan Pelaku Penembakan Pengacara di Bone
3

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
4

Super Brand Day! IM3 Platinum & Erajaya Digital Tawarkan Bundling Ekslusif di Makassar
5

BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus