DPRD Sulsel Minta Dishub Tuntaskan Berbagai Persoalan, dari Terminal hingga Bandara
Rabu, 22 Jan 2025 15:33
Komisi D DPRD Sulsel melakukan rapat kerja dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi di Gedung Tower DPRD Sulsel pada Rabu (22/01/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Komisi D DPRD Sulsel melakukan rapat kerja dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi di Gedung Tower DPRD Sulsel pada Rabu (22/01/2025). Dewan menyoroti berbagai persoalan yang harus ditangani dinas ini.
Ketua Komisi D, Kadir Halid mengatakan hasil rapat dengan Dishub ditemukan bahwa kondisi empat terminal milik Pemprov Sulsel kurang bagus. Keempat terminal ini berada di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Pinrang dan Sidrap.
"Kurang bagus karena jarang angkutan masuk, tapi itu dilema semua, sehingga kas pendapatannya menurun," kata Kadir saat ditemui di ruangannya usai rapat dengan Dishub Sulsel.
Kadir menuturkan, Dishub Sulsel juga sudah menerima pengalihan kewenangan berupa empat pelabuhan penumpang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diantaranya yang ada di Kabupaten Pangkep, Barru, Bone dan Pinrang.
Komisi D menyambut baik kabar baik ini. Hanya saja, muncul persoalan baru. Sebab Kemenhub hanya menyerahkan pelabuhannya, tidak dengan pegawainya. Pegawai yang sebelumnya bekerja di sana, ditarik ke Kemenhub.
"Kendalanya Pusat menyerahkan (pelabuhannya) ke provinsi, tapi ASN tidak diserahkan secara utuh. Jadi, kelemahannya ada kekurangan ASN. Pegawai (yang ada di sana) kebanyakan pegawai kementerian, yang ditarik ke kementerian dan itu kendela," tuturnya.
"Kendala kedua adalah sewa pelabuhan itu tetap dipungut oleh kementerian, padahal sudah diserahkan. Nanti komisi akan konsultasikan, supaya kalau sudah diserahkan, harusnya full dan itu kendala," sambungnya.
Persoalan lain yang menjadi perhatian ialah bandara. Kadir menyebut, tiga bandara yang dikelola Pemprov Sulsel saat ini tidak lagi beroperasi.
"Bandara kita ada 3, Selayar, Bone dan Luwu. Bandara sekarang ini tidak lagi beroperasi, termasuk di Selayar stop, karena subsidi tidak ada lagi. Ini kita arahkan ke gubernur supaya tetap dilakukan subsidi, supaya lancar angkutan," sebutnya.
Menurut Kadir, Bandara Lagaligo di Bua, Luwu yang paling potensi untuk diperjuangkan subsidinya. Sebab bandara ini bisa menjadi alternatif tercepat bagi pelancong yang ingin pergi ke Toraja.
Tak hanya itu, Kadir juga menyebut Komisi D mengusulkan agar Bandara Lagaligo bisa naik kelas menjadi bandara bertaraf nasional. Sehingga perlu penambahan landasan pacu pesawat menjadi 2.500 meter.
"Ada usulan di Komisi D bagaimana bandara (Lagaligo) bisa menjadi bandara nasional. Sehingga perlu adanya penambahan run way menjadi 2.500 meter, sekarang kan baru 1.800 meter," jelasnya.
Ketua Komisi D, Kadir Halid mengatakan hasil rapat dengan Dishub ditemukan bahwa kondisi empat terminal milik Pemprov Sulsel kurang bagus. Keempat terminal ini berada di Kabupaten Gowa, Bantaeng, Pinrang dan Sidrap.
"Kurang bagus karena jarang angkutan masuk, tapi itu dilema semua, sehingga kas pendapatannya menurun," kata Kadir saat ditemui di ruangannya usai rapat dengan Dishub Sulsel.
Kadir menuturkan, Dishub Sulsel juga sudah menerima pengalihan kewenangan berupa empat pelabuhan penumpang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), diantaranya yang ada di Kabupaten Pangkep, Barru, Bone dan Pinrang.
Komisi D menyambut baik kabar baik ini. Hanya saja, muncul persoalan baru. Sebab Kemenhub hanya menyerahkan pelabuhannya, tidak dengan pegawainya. Pegawai yang sebelumnya bekerja di sana, ditarik ke Kemenhub.
"Kendalanya Pusat menyerahkan (pelabuhannya) ke provinsi, tapi ASN tidak diserahkan secara utuh. Jadi, kelemahannya ada kekurangan ASN. Pegawai (yang ada di sana) kebanyakan pegawai kementerian, yang ditarik ke kementerian dan itu kendela," tuturnya.
"Kendala kedua adalah sewa pelabuhan itu tetap dipungut oleh kementerian, padahal sudah diserahkan. Nanti komisi akan konsultasikan, supaya kalau sudah diserahkan, harusnya full dan itu kendala," sambungnya.
Persoalan lain yang menjadi perhatian ialah bandara. Kadir menyebut, tiga bandara yang dikelola Pemprov Sulsel saat ini tidak lagi beroperasi.
"Bandara kita ada 3, Selayar, Bone dan Luwu. Bandara sekarang ini tidak lagi beroperasi, termasuk di Selayar stop, karena subsidi tidak ada lagi. Ini kita arahkan ke gubernur supaya tetap dilakukan subsidi, supaya lancar angkutan," sebutnya.
Menurut Kadir, Bandara Lagaligo di Bua, Luwu yang paling potensi untuk diperjuangkan subsidinya. Sebab bandara ini bisa menjadi alternatif tercepat bagi pelancong yang ingin pergi ke Toraja.
Tak hanya itu, Kadir juga menyebut Komisi D mengusulkan agar Bandara Lagaligo bisa naik kelas menjadi bandara bertaraf nasional. Sehingga perlu penambahan landasan pacu pesawat menjadi 2.500 meter.
"Ada usulan di Komisi D bagaimana bandara (Lagaligo) bisa menjadi bandara nasional. Sehingga perlu adanya penambahan run way menjadi 2.500 meter, sekarang kan baru 1.800 meter," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Komisi E DPRD Sulsel Ingatkan Pemprov Tuntaskan Utang Dana Sharing BPJS Kesehatan pada 2026
Komisi E DPRD Sulsel memberikan sejumlah rekomendasi hasil rapat komisi dengan OPD saat rapat laporan komisi di kantor sementara dewan, Kantor Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, Makassar pada Rabu (26/11/2025).
Rabu, 26 Nov 2025 18:38
Sulsel
Cegah Tumpang Tindih, DPRD Sulsel Minta Program Aksi Stop Stunting Dikolaborasikan dengan Pemda
Ketua Komisi E DPRD Sulsel, Andi Tenri Indah mendorong dinas kesehatan berkolaborasi dengan pemerintah daerah terkait pelaksanaan program Aksi Stop Stunting (ASS).
Selasa, 25 Nov 2025 22:54
Sulsel
DPRD Sulsel Bakal Panggil GMTD, Pertanyakan Deviden Kecil Milik Pemprov
Komisi D DPRD Sulsel berencana memanggil PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) untuk rapat dengar pendapat (RDP) terkait sengketa lahan dengan PT Hadji Kalla di wilayah Tanjung Bunga, Makassar.
Selasa, 25 Nov 2025 21:05
Makassar City
Hamzah Hamid Desak PU Makassar Benahi Skema Prioritas Jalan
Hamzah Hamid meminta Dinas PU Kota Makassar untuk mengevaluasi penentuan titik prioritas proyek pengaspalan jalan. Ia menilai sejumlah pekerjaan yang tengah berjalan masih belum tepat sasaran
Sabtu, 22 Nov 2025 10:49
News
Kolaborasi Kejagung, Pemprov Sulsel, & Jamkrindo Dukung Pelaksanaan Pidana Kerja Sosial
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menjalin kolaborasi bersama Kejaksaan RI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) untuk memperkuat penerapan keadilan restoratif.
Kamis, 20 Nov 2025 15:14
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
BEM Polipangkep Hadirkan Inovasi Mesin Pengering Rumput Laut di Desa Kanaungan
2
Liburan Tanpa Roaming Bersama iPhone 17 & IM3 Platinum
3
Putrinya Ditabrak, Ayah Justru Jadi Terlapor: Penabrak Disebut Anak Polisi
4
PT Vale Libatkan Pemangku Kepentingan dalam Rencana Pascatambang
5
Telkom - Fortinet Perkuat Keamanan Siber dan Infrastruktur Digital Indonesia
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
BEM Polipangkep Hadirkan Inovasi Mesin Pengering Rumput Laut di Desa Kanaungan
2
Liburan Tanpa Roaming Bersama iPhone 17 & IM3 Platinum
3
Putrinya Ditabrak, Ayah Justru Jadi Terlapor: Penabrak Disebut Anak Polisi
4
PT Vale Libatkan Pemangku Kepentingan dalam Rencana Pascatambang
5
Telkom - Fortinet Perkuat Keamanan Siber dan Infrastruktur Digital Indonesia