Pengamat Sebut Chaidir Syam Punya Kans Besar Terpilih di Muswil PAN Sulsel

Kamis, 20 Mar 2025 04:28
Pengamat Sebut Chaidir Syam Punya Kans Besar Terpilih di Muswil PAN Sulsel
Chaidir Syam mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Ketua PAN Sulsel. Foto: Dok
Comment
Share
MAROS - Jelang Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan, nama Bupati Maros AS Chaidir Syam menjadi salah satu figur kuat dalam bursa Ketua DPW PAN Sulsel.

Berbekal pengalaman panjang di PAN serta rekam jejak politik yang solid, Chaidir dianggap memiliki peluang besar jika Ketua DPW saat ini, Ashabul Kahfi, memutuskan untuk tidak maju kembali.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Pro Politik Indonesia (PPI) Baharuddin Moenta.

Dalam dinamika politik PAN Sulsel, setidaknya ada tiga nama yang mencuat dalam persaingan, yakni Ashabul Kahfi (Ketua DPW saat ini sekaligus Anggota DPR RI), AS Chaidir Syam (Ketua PAN Maros sekaligus Bupati Maros), dan Husniah Talenrang (Ketua Puan PAN sekaligus Bupati Gowa).

"Ketiganya memiliki basis dukungan masing-masing, namun pengalaman dan rekam jejak di partai membuat Chaidir menjadi salah satu kandidat yang diperhitungkan," ujarnya.

Dia mengatakan, Chaidir Syam bukan sosok baru di PAN. Dia memulai perjalanan politiknya dari bawah, pernah menjabat sebagai Sekretaris DPD PAN, Ketua DPD PAN Maros, hingga Ketua Barisan Muda PAN Sulsel. Karier politiknya juga terus menanjak dari legislatif hingga kini memimpin Maros sebagai bupati periode kedua.

"Secara kekaderan dan pengalaman di PAN, Chaidir lebih unggul dan lebih lama. Dia telah melewati berbagai jenjang kepemimpinan, baik di internal partai maupun di pemerintahan. Karier politiknya juga masih panjang," ujarnya.

Jika Ashabul Kahfi memutuskan untuk tidak maju kembali, persaingan akan mengerucut antara Chaidir Syam dan Husniah T. Meski keduanya sama-sama memiliki potensi, banyak pihak menilai Chaidir lebih siap karena telah memasuki periode kedua sebagai bupati, sehingga lebih leluasa dalam mengelola waktu dan energi untuk konsolidasi partai.

Di sisi lain, tren kepemimpinan perempuan di Sulsel belakangan ini juga menjadi faktor yang menguntungkan Husniah. Namun, sebagai bupati baru, energinya kemungkinan akan lebih terserap ke pemerintahan dibandingkan urusan partai.

Lebih jauh, selain dinamika internal, keputusan Muswil PAN Sulsel juga sangat ditentukan oleh kebijakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Apapun strategi yang diambil, PAN diprediksi akan mengelola potensi para kadernya agar tetap solid dan fokus pada pertarungan politik yang lebih besar, yakni Pemilu 2029.

"Politik itu komunikasi, kompromi, dan bargaining. PAN tentu tidak ingin menghabiskan energi hanya untuk Muswil, sementara pertarungan sesungguhnya ada di Pemilu," jelasnya.

Dengan rekam jejak panjang, pengalaman dalam partai, dan posisi strategis sebagai Bupati Maros, Chaidir Syam menjadi salah satu figur yang berpeluang besar untuk memimpin PAN Sulsel ke depan.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru