Dewan Desak Cabut SE Gubernur Penghentian Bantuan Dana Sharing PBI Kesehatan

Rabu, 14 Mei 2025 17:00
Dewan Desak Cabut SE Gubernur Penghentian Bantuan Dana Sharing PBI Kesehatan
Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi E, Andi Tenri Indah dan Sekretaris Fadli Ananda yang digelar di Gedung DPRD Sulsel pada Rabu (14/05/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Komisi E DPRD Sulsel menggelar rapat pembahasan lanjutan terkait Surat Edaran (SE) sementara penyaluran Penerima Bantuan Iuran (PBI) bagi peserta program kesehatan gratis yang terintegrasi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Rapat ini dipimpin oleh Ketua Komisi E, Andi Tenri Indah dan Sekretaris Fadli Ananda yang digelar di Gedung DPRD Sulsel pada Rabu (14/05/2025). Hadir Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BKAD, Inspektorat hingga BPJS Kesehatan Provinsi.

Hasil rapat ini menyimpulkan bahwa penghentian sementara penyaluran PBI disebabkan oleh perlunya verifikasi dan validasi data penerima manfaat untuk mengeluarkan peserta yang meninggal dunia, ganda, dan pekerja yang sudah menjadi tanggungan perusahaan.

BKAD memiliki anggaran Rp325 Miliar yang siap untuk sharing PBI dengan Pemeritah Kabupaten/Kota untuk tahun 2025. Tetapi harus divalidasi data penerima program terlebih dahulu agar tidak ada lagi temuan BPK kedepannya.

Setelah proses verifikasi dan validasi maka akan segera dibayarkan oleh Pemprov Sulsel. Estimasi waktu validasi dan verifikasi data akan dilakukan selama jangka waktu satu bulan.

Andi Tenri Indah mengatakan, berdasarkan kesimpulan tersebut, Komisi E DPRD Sulsel memberikan sejumlah rekomendasi. Pihaknya meminta untuk segera mencabut SE Gubernur Nomor 400.7.1/3269/DISKES terkait penghentian sementara penyaluran bantuan iuran PBI selama masa verifikasi dan validasi data berlangsung, guna memastikan keberlangsungan keberlangsungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Pemprov Sulsel diminta untuk segera mempercepat proses verifikasi dan validasi data PBI dengan mengedepankan koordinasi antar instansi terkait, yaitu Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, serta pemerintah kabupaten/kota, untuk mencapai hasil yang akurat dan komprehensif," kata Andi Tenri Indah.

Komisi E juga meminta menerbitkan surat edaran kepada pemerintah Kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan untuk segara melakukan verifikasi dan validasi data, agar tunggakan yang ada dapat segera dibayarkan dengan syarat bahwa data tersebut merupakan data terbaru dan valid.

"BPJS Kesehatan diminta untuk tetap memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tergolong miskin dan tidak mampu selama proses penghentian sementara penyaluran PBI," ujarnya.

Andi Tenri Indah menuturkan, Dinas Kesehatan bersama Dinas Sosial perlu melaksanakan program sosialisasi yang terstruktur dan menyeluruh kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil, mengenai proses verifikasi ulang kelayakan peserta PBI serta menginformasikan jalur alternatif pelayanan kesehatan yang tersedia selama masa transisi ini.

Lanjut Indah, Komisi E meminta laporan terperinci mengenai besaran dana dan selisih finansial hasil verifikasi data peserta yang telah meninggal dunia atau tidak lagi memenuhi kriteria program, untuk selanjutnya diberikan rekomendasi kepada BPJS agar dana tersebut dapat dikembalikan secara proporsional kepada Pemprov Sulsel dan Kabupaten/kota sesuai dengan proporsi sharing yang telah ditetapkan.

"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan diminta untuk segera melakukan pembayaran tunggakan kepada BPJS Kesehatan untuk tahun anggaran 2024 berdasarkan berita acara yang telah ditandatangani oleh Dinas Kesehatan dengan BPJS Kesehatan, guna memastikan keberlangsungan layanan kesehatan bagi masyarakat dan mencegah terjadinya permasalahan administrasi di masa mendatang," paparnya.

Komisi E mengingatkan Pemprov Sulsel agar dalam setiap pengambilan kebijakan, khususnya penerbitan surat edaran yang menyangkut pelayanan dasar masyarakat. Tidak semata-mata mempertimbangkan aspek kerugian finansial, melainkan juga harus memperhatikan dampak sosial dan kemanusiaan bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

"Kebijakan yang menyangkut pelayanan kesehatan harus didasarkan pada kajian menyeluruh dan pertimbangan mendalam untuk mencegah timbulnya keresahan di masyarakat," bebernya.

"Kami akan mengawal dan memantau pelaksanaan rekomendasi tersebut, serta akan mengadakan rapat evaluasi dalam waktu satu bulan ke depan untuk menilai kemajuan yang telah dicapai," tandasnya.
(UMI)
Berita Terkait
Hadiri RUPS Bank Sulselbar, Fatmawati Rusdi Dorong Berbagai Terobosan
Ekbis
Hadiri RUPS Bank Sulselbar, Fatmawati Rusdi Dorong Berbagai Terobosan
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, menghadiri sekaligus membuka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2024 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2025 PT Bank Sulselbar di Jasmine Hall, Hotel Claro, Makassar, Rabu, (14/05/2025).
Rabu, 14 Mei 2025 22:14
Laju Ekonomi Sulsel Masuk 5 Besar Tertinggi, Sektor Pertanian Jadi Penopang
Ekbis
Laju Ekonomi Sulsel Masuk 5 Besar Tertinggi, Sektor Pertanian Jadi Penopang
Laju ekonomi Sulsel pada triwulan I 2025 sebesar 5,78 persen, tidak hanya berada di atas angka nasional 4,78 persen. Bahkan, masuk lima besar daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Rabu, 14 Mei 2025 15:36
Komisi C DPRD Sulsel Ultimatum PT Yasmin di CPI Hentikan Pembangunan Mall
Sulsel
Komisi C DPRD Sulsel Ultimatum PT Yasmin di CPI Hentikan Pembangunan Mall
Komisi C DPRD Sulsel memberikan peringatan keras kepada pihak PT Yasmin Bumi Asri, berlokasi Center Point Of Indonesia (CPI) untuk tidak melalukan aktivitas pembangunan sebelum kewajibanya terhadap pemprov sulsel tuntas.
Jum'at, 09 Mei 2025 14:22
Hasil Rapat Evaluasi, Dewan Prihatin 9 Pelabuhan Milik Pemprov Sulsel Kekurangan Pegawai
Sulsel
Hasil Rapat Evaluasi, Dewan Prihatin 9 Pelabuhan Milik Pemprov Sulsel Kekurangan Pegawai
Komisi D DPRD Sulsel menggelar rapat evaluasi triwulan I terkait pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 pada Kamis (08/05/2025).
Kamis, 08 Mei 2025 19:01
Wagub Sulsel Optimistis Angka Stunting Bisa Capai Satu Digit
News
Wagub Sulsel Optimistis Angka Stunting Bisa Capai Satu Digit
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2025, di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis, (8/05/2025).
Kamis, 08 Mei 2025 18:58
Berita Terbaru