Masa Tanggap Darurat Diperpanjang, PT Vale Komitmen Tuntaskan Pemulihan di Towuti
Sabtu, 06 Sep 2025 16:14

Pemkab Lutim dan PT Vale berkomitmen penuh menuntaskan pemulihan atas dampak kebocoran pipa minyak. Olehnya itu, masa tanggap darurat pun diperpanjang. Foto/IST
TOWUTI - Sejak hari pertama insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti pada 23 Agustus 2025, prinsip kebersamaan menjadi landasan setiap langkah pemulihan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur (Lutim) bersama PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bergerak cepat, bekerja berdampingan dengan para ahli, aparat, dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap dampak ditangani secara adil, transparan, dan menyeluruh.
Komitmen tersebut kembali ditegaskan dalam forum pemaparan yang dipimpin langsung oleh Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam. Dalam forum ini, solusi pemulihan disampaikan kepada enam desa terdampak: Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, dan Timampu.
Selain memaparkan klasifikasi dampak dan skema kompensasi, forum ini juga mengumumkan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 12 September 2025, sebagai bukti keseriusan bahwa proses pembersihan dan pemulihan benar-benar dituntaskan.
Bupati Irwan menegaskan pentingnya keadilan dan keterbukaan dalam setiap langkah pemulihan. “Insya Allah kami kawal sampai tuntas. PT Vale sudah menyatakan komitmennya, dan apa yang menjadi harapan masyarakat akan terus diupayakan agar terjawab dengan solusi terbaik,” ujarnya.
Bagi PT Vale, arahan pemerintah menjadi panduan utama. Direktur dan Chief of Sustainability & Corporate Affairs Officer PT Vale, Budiawansyah, menegaskan bahwa perusahaan hadir sebagai mitra masyarakat.
“Kami hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi sebagai mitra masyarakat. Karena itu, kami mengikuti arahan Bupati, memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, para ahli, dan seluruh pemangku kepentingan. Pemulihan ini dilakukan dengan pendekatan ilmiah, prinsip transparansi, dan dengan hati untuk masyarakat,” tegasnya.
Sejak hari pertama, tim gabungan dari dinas teknis, BPBD, camat, dan PT Vale melakukan asesmen lapangan. Dampak diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori: sawah, kebun, empang, ternak unggas, ternak besar, nelayan, dan sumur air.
Masing-masing kategori ditentukan berdasarkan tingkat keparahan, mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi. Berdasarkan klasifikasi ini, skema kompensasi dirancang agar penanganan terhadap warga terdampak sesuai dengan kondisi nyata yang mereka hadapi.
Kepala Desa Lioka, Yuliana, menyebut bahwa skema ini membawa kelegaan bagi warganya. “Ini keputusan yang sangat bijaksana dari Pak Bupati dan PT Vale. Masyarakat merasa lebih tenang karena ada kepastian. Kami berharap tindak lanjutnya nanti betul-betul clear and clean di lapangan,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Timampu, Samsul, yang menyebut keresahan petani mulai terjawab. “Banyak petani menunda panen karena khawatir sawahnya terdampak. Kini, setelah dijelaskan mekanismenya, warga lebih tenang untuk panen dan menyimpan hasilnya,” jelasnya.
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan bahwa pemulihan Towuti tidak hanya berhenti pada kompensasi.
“Komitmen kami tetap sama sejak hari pertama: menjawab keresahan masyarakat dengan solusi terbaik. Selain kompensasi, kami melibatkan tim ahli independen untuk melakukan asesmen berkala agar tidak ada dampak sosial, kesehatan, maupun lingkungan yang tersisa,” pungkasnya.
Perpanjangan masa tanggap darurat hingga 12 September 2025 menjadi bukti bahwa tidak ada langkah yang dilakukan secara tergesa-gesa. Pemulihan Towuti dijalankan dengan koordinasi erat, kepemimpinan pemerintah, keterlibatan masyarakat, serta komitmen penuh dari PT Vale.
Semua pihak bergerak bersama, memastikan bahwa Towuti benar-benar pulih dan kehidupan masyarakat dapat berjalan kembali secara normal dan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur (Lutim) bersama PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bergerak cepat, bekerja berdampingan dengan para ahli, aparat, dan masyarakat untuk memastikan bahwa setiap dampak ditangani secara adil, transparan, dan menyeluruh.
Komitmen tersebut kembali ditegaskan dalam forum pemaparan yang dipimpin langsung oleh Bupati Lutim, Irwan Bachri Syam. Dalam forum ini, solusi pemulihan disampaikan kepada enam desa terdampak: Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, dan Timampu.
Selain memaparkan klasifikasi dampak dan skema kompensasi, forum ini juga mengumumkan perpanjangan masa tanggap darurat hingga 12 September 2025, sebagai bukti keseriusan bahwa proses pembersihan dan pemulihan benar-benar dituntaskan.
Bupati Irwan menegaskan pentingnya keadilan dan keterbukaan dalam setiap langkah pemulihan. “Insya Allah kami kawal sampai tuntas. PT Vale sudah menyatakan komitmennya, dan apa yang menjadi harapan masyarakat akan terus diupayakan agar terjawab dengan solusi terbaik,” ujarnya.
Bagi PT Vale, arahan pemerintah menjadi panduan utama. Direktur dan Chief of Sustainability & Corporate Affairs Officer PT Vale, Budiawansyah, menegaskan bahwa perusahaan hadir sebagai mitra masyarakat.
“Kami hadir bukan hanya sebagai perusahaan, tetapi sebagai mitra masyarakat. Karena itu, kami mengikuti arahan Bupati, memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, para ahli, dan seluruh pemangku kepentingan. Pemulihan ini dilakukan dengan pendekatan ilmiah, prinsip transparansi, dan dengan hati untuk masyarakat,” tegasnya.
Sejak hari pertama, tim gabungan dari dinas teknis, BPBD, camat, dan PT Vale melakukan asesmen lapangan. Dampak diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori: sawah, kebun, empang, ternak unggas, ternak besar, nelayan, dan sumur air.
Masing-masing kategori ditentukan berdasarkan tingkat keparahan, mulai dari rendah, sedang, hingga tinggi. Berdasarkan klasifikasi ini, skema kompensasi dirancang agar penanganan terhadap warga terdampak sesuai dengan kondisi nyata yang mereka hadapi.
Kepala Desa Lioka, Yuliana, menyebut bahwa skema ini membawa kelegaan bagi warganya. “Ini keputusan yang sangat bijaksana dari Pak Bupati dan PT Vale. Masyarakat merasa lebih tenang karena ada kepastian. Kami berharap tindak lanjutnya nanti betul-betul clear and clean di lapangan,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Timampu, Samsul, yang menyebut keresahan petani mulai terjawab. “Banyak petani menunda panen karena khawatir sawahnya terdampak. Kini, setelah dijelaskan mekanismenya, warga lebih tenang untuk panen dan menyimpan hasilnya,” jelasnya.
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menegaskan bahwa pemulihan Towuti tidak hanya berhenti pada kompensasi.
“Komitmen kami tetap sama sejak hari pertama: menjawab keresahan masyarakat dengan solusi terbaik. Selain kompensasi, kami melibatkan tim ahli independen untuk melakukan asesmen berkala agar tidak ada dampak sosial, kesehatan, maupun lingkungan yang tersisa,” pungkasnya.
Perpanjangan masa tanggap darurat hingga 12 September 2025 menjadi bukti bahwa tidak ada langkah yang dilakukan secara tergesa-gesa. Pemulihan Towuti dijalankan dengan koordinasi erat, kepemimpinan pemerintah, keterlibatan masyarakat, serta komitmen penuh dari PT Vale.
Semua pihak bergerak bersama, memastikan bahwa Towuti benar-benar pulih dan kehidupan masyarakat dapat berjalan kembali secara normal dan berkelanjutan.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
PT Vale Fokus Bersihkan Sisa Tumpahan Minyak & Tanggapi Aduan Warga
Kurang lebih 13 hari pasca-kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemulihan masyarakat dan lingkungan.
Jum'at, 05 Sep 2025 13:26

Sulsel
Progres Pemulihan PT Vale di Towuti: Dari Respons Darurat ke Solusi Terstruktur
Hampir dua pekan setelah insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, proses pemulihan kini memasuki fase baru yang lebih terstruktur.
Kamis, 04 Sep 2025 13:29

Sulsel
Solidaritas Warga dan PT Vale Kebut Pemulihan Dampak Kebocoran Pipa di Towuti
Upaya pemulihan dampak kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti sejak 23 Agustus 2025 semakin menunjukkan kemajuan berkat keterlibatan aktif warga yang bersinergi dengan PT Vale.
Rabu, 03 Sep 2025 08:16

Sulsel
Rapat Investigasi Pipa Bocor PT Vale, Bupati Ibas Tegaskan Solusi untuk Warga Terdampak
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam (Ibas) memimpin rapat investigasi tindak lanjut terkait kebocoran pipa minyak PT. Vale Indonesia (PTVI) di Ruang Rapat Bupati, Kantor Bupati pada Selasa (02/09/2025).
Selasa, 02 Sep 2025 13:25

News
Komitmen Pulih Bersama: PT Vale Tindak Cepat Aduan Warga & Buka Posko Tambahan
Memasuki hari ke-10 pascakejadian kebocoran pipa minyak pada 23 Agustus 2025, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus melanjutkan upaya pemulihan secara transparan dan berkeadilan.
Senin, 01 Sep 2025 19:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Tunanetra hingga Prajurit TNI UNIFIL: Wisudawan UMI Bukti Mimpi Diraih Tanpa Batas
2

BPBD Makassar Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Kebakaran di Cendrawasih
3

Gelar Bakti Sosial, Avoce Celebes Berbagi dengan Ojek Online & Anak Yatim di Makassar
4

Momen Maulid, Pertamina Sulawesi Tambah 521.920 Tabung LPG 3 Kg
5

Maulid di Gowa, Kumpulkan 7.560 Kg Beras dan 56 Bakul Maudu
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dari Tunanetra hingga Prajurit TNI UNIFIL: Wisudawan UMI Bukti Mimpi Diraih Tanpa Batas
2

BPBD Makassar Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Kebakaran di Cendrawasih
3

Gelar Bakti Sosial, Avoce Celebes Berbagi dengan Ojek Online & Anak Yatim di Makassar
4

Momen Maulid, Pertamina Sulawesi Tambah 521.920 Tabung LPG 3 Kg
5

Maulid di Gowa, Kumpulkan 7.560 Kg Beras dan 56 Bakul Maudu