Tambah 18 Guru Besar, Rektor UIN Alauddin: Jadilah Profesor Transintelektual
Rabu, 26 Mar 2025 22:14
Rektor UIN Alauddin, Prof Hamdan Juhannis bersama para guru besar baru yang bakal dikukuhkan. Foto: Istimewa
GOWA - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil panen 18 Guru Besar atau Professor dari berbagai bidang kepakaran.
Mereka yang mendapatkan KMA Guru Besar adalah Dr. H. Andi Aderus, Lc., M.A. dengan kepakaran di bidang Teologi Washatiyyah, Dr. Abdullah, S.Ag., M.Ag. dalam bidang Teologi Sosial, serta Dr. Muljono Damopolii, M.Ag. yang ahli dalam Pemikiran Pendidikan Islam.
Kemudian Dr. Darmawati H., S.Ag., M.HI. memiliki kepakaran di bidang Fikih Keluarga, sementara Dr. Tasmin, M.Ag. mengkhususkan diri dalam Fiqhul Hadis.
Selanjutnya, Dr. H. Muhammad Saleh Ridwan, M.Ag. ahli dalam Hukum Perkawinan Islam, sedangkan Dr. Darsul Puyu, M.Ag. menekuni Living Sunnah dan Dr. Fatmawati, S.Ag., M.Ag. memiliki keahlian dalam Fiqih Siyasah.
Lalu, Dr. H. M. Thahir Maloko, M.HI. dalam Hukum Perkawinan Islam/Fikih Munakahat, dan Dr. H. La Ode Ismail Ahmad, S.Ag., M.Th.I. di bidang Sosiologi Hadis.
Selain itu, Dr. H. Munawir K., S.Ag., M.Ag. memiliki kepakaran dalam Pendidikan Akhlak, Dr. Hj. Rahmatiah HL., M.Pd. dalam Ilmu Hukum Pidana Islam/Fikih Jinayah, dan Dr. Muhammad Yahya, M.Ag. dalam Kritik Sanad.
Dr. Nurhidayat Muhammad Said, M.Ag. meneliti dalam bidang Ilmu Dakwah, Dr. Tasbih, M.Ag. dalam Ma'anil Hadis, serta Dr. Hj. Syamzan Syukur, M.Ag. dalam Historiografi Islam.
Terakhir Dr. Amiruddin K., M.E.I. menguasai Manajemen Syariah, sementara Dr. H. Muh. Ilham, M.Pd. memiliki kepakaran dalam Sejarah Kebudayaan Islam.
KMA Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama itu diserahkan Sekjend Kemenag RI, Prof Phil Kamaruddin Amin Ph D secara Hybrid, Online Via Zoom meeting dan Offline di Kantor Kemenag Jakarta, Selasa 25 Maret 2025.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, menegaskan pentingnya menjadi transintelektual di lingkungan akademik. "Obsesi kita di UIN Alauddin Makassar adalah menjadi transintelektual. Transintelektual itu intelektual organik, intelektual yang tidak ada matinya, intelektual yang menguasai bidangnya dan mampu mempengaruhi perkembangan bidang-bidang lain," ujarnya.
Ia pun mengajak 18 Guru Besar (GB) baru untuk berperan aktif sebagai transintelektual yang unggul. "Saya mengajak kepada 18 orang GB baru, jadilah transintelektual UIN Alauddin Makassar yang sangat mumpuni," tambahnya.
Prof. Hamdan juga menekankan bahwa seorang akademisi, khususnya profesor, harus memiliki karakter khas sebagai Guru Besar UIN Alauddin Makassar. "Kita harus memberi ciri khas dan karakter khas kita sebagai GB UIN Alauddin Makassar. Ini harus menjadi alarm bahwa kita sudah menjadi GB, bukan lagi dosen biasa," katanya.
Lebih lanjut, ia mendorong para dosen untuk bercita-cita menjadi profesor karena gelar tersebut adalah puncak pencapaian akademik.
"Sebagai dosen, harus bercita-cita menjadi profesor. Itu gelar akademik tertinggi yang menyempurnakan posisi akademik kita. Teman-teman 18 GB ini telah mencapainya dan itu kita bawa ke mana-mana," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Hamdan juga mengajak seluruh Guru Besar untuk melakukan konsolidasi dan terus mengembangkan gagasan.
"Mari kita melakukan konsolidasi GB, terutama dari sisi penguatan karakter keilmuan kita. Kita akan terus mengembangkan gagasan keluar," ujarnya.
Ia pun mengingatkan agar akademisi tidak stagnan dalam berpikir dan terus mengasah keilmuan. "Rajinlah melakukan pengasahan keilmuan. Bukan saatnya stagnan. Rajinlah tebarkan gagasan, jadilah Guru Besar yang berdampak. Diasah metodologi berpikir, logika berpikir harus dipermantap," tutupnya.
Mereka yang mendapatkan KMA Guru Besar adalah Dr. H. Andi Aderus, Lc., M.A. dengan kepakaran di bidang Teologi Washatiyyah, Dr. Abdullah, S.Ag., M.Ag. dalam bidang Teologi Sosial, serta Dr. Muljono Damopolii, M.Ag. yang ahli dalam Pemikiran Pendidikan Islam.
Kemudian Dr. Darmawati H., S.Ag., M.HI. memiliki kepakaran di bidang Fikih Keluarga, sementara Dr. Tasmin, M.Ag. mengkhususkan diri dalam Fiqhul Hadis.
Selanjutnya, Dr. H. Muhammad Saleh Ridwan, M.Ag. ahli dalam Hukum Perkawinan Islam, sedangkan Dr. Darsul Puyu, M.Ag. menekuni Living Sunnah dan Dr. Fatmawati, S.Ag., M.Ag. memiliki keahlian dalam Fiqih Siyasah.
Lalu, Dr. H. M. Thahir Maloko, M.HI. dalam Hukum Perkawinan Islam/Fikih Munakahat, dan Dr. H. La Ode Ismail Ahmad, S.Ag., M.Th.I. di bidang Sosiologi Hadis.
Selain itu, Dr. H. Munawir K., S.Ag., M.Ag. memiliki kepakaran dalam Pendidikan Akhlak, Dr. Hj. Rahmatiah HL., M.Pd. dalam Ilmu Hukum Pidana Islam/Fikih Jinayah, dan Dr. Muhammad Yahya, M.Ag. dalam Kritik Sanad.
Dr. Nurhidayat Muhammad Said, M.Ag. meneliti dalam bidang Ilmu Dakwah, Dr. Tasbih, M.Ag. dalam Ma'anil Hadis, serta Dr. Hj. Syamzan Syukur, M.Ag. dalam Historiografi Islam.
Terakhir Dr. Amiruddin K., M.E.I. menguasai Manajemen Syariah, sementara Dr. H. Muh. Ilham, M.Pd. memiliki kepakaran dalam Sejarah Kebudayaan Islam.
KMA Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama itu diserahkan Sekjend Kemenag RI, Prof Phil Kamaruddin Amin Ph D secara Hybrid, Online Via Zoom meeting dan Offline di Kantor Kemenag Jakarta, Selasa 25 Maret 2025.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, menegaskan pentingnya menjadi transintelektual di lingkungan akademik. "Obsesi kita di UIN Alauddin Makassar adalah menjadi transintelektual. Transintelektual itu intelektual organik, intelektual yang tidak ada matinya, intelektual yang menguasai bidangnya dan mampu mempengaruhi perkembangan bidang-bidang lain," ujarnya.
Ia pun mengajak 18 Guru Besar (GB) baru untuk berperan aktif sebagai transintelektual yang unggul. "Saya mengajak kepada 18 orang GB baru, jadilah transintelektual UIN Alauddin Makassar yang sangat mumpuni," tambahnya.
Prof. Hamdan juga menekankan bahwa seorang akademisi, khususnya profesor, harus memiliki karakter khas sebagai Guru Besar UIN Alauddin Makassar. "Kita harus memberi ciri khas dan karakter khas kita sebagai GB UIN Alauddin Makassar. Ini harus menjadi alarm bahwa kita sudah menjadi GB, bukan lagi dosen biasa," katanya.
Lebih lanjut, ia mendorong para dosen untuk bercita-cita menjadi profesor karena gelar tersebut adalah puncak pencapaian akademik.
"Sebagai dosen, harus bercita-cita menjadi profesor. Itu gelar akademik tertinggi yang menyempurnakan posisi akademik kita. Teman-teman 18 GB ini telah mencapainya dan itu kita bawa ke mana-mana," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Hamdan juga mengajak seluruh Guru Besar untuk melakukan konsolidasi dan terus mengembangkan gagasan.
"Mari kita melakukan konsolidasi GB, terutama dari sisi penguatan karakter keilmuan kita. Kita akan terus mengembangkan gagasan keluar," ujarnya.
Ia pun mengingatkan agar akademisi tidak stagnan dalam berpikir dan terus mengasah keilmuan. "Rajinlah melakukan pengasahan keilmuan. Bukan saatnya stagnan. Rajinlah tebarkan gagasan, jadilah Guru Besar yang berdampak. Diasah metodologi berpikir, logika berpikir harus dipermantap," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Mahasiswa FEBI UIN Alauddin Makassar Sabet Juara 1 Lomba Poster LP2M
Tim Scopus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menorehkan prestasi membanggakan, Jumat (5/12/2025).
Sabtu, 06 Des 2025 07:01
News
UIN Alauddin Makassar Peringkat II Humas Kemenag Awards
Humas UIN Alauddin Makassar kembali mengukir prestasi nasional dengan meraih Peringkat II Humas Kemenag Awards pada kategori Pengelola Komunikasi Inovatif untuk satuan kerja PTKN.
Jum'at, 05 Des 2025 12:18
Sulsel
UIN Alauddin Bangun Tradisi Riset Lewat Pelatihan Penulisan Ilmiah
UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas riset melalui penyelenggaraan Workshop Penulisan Ilmiah: Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Sabtu, 22 Nov 2025 08:45
News
Dimulai di UIN Alauddin, Kemenag RI Susun Kerangka Akademik Diplomasi Perdamaian Gaza
Di tengah memuncaknya kegelisahan global terhadap krisis Gaza, Pemerintah Indonesia mulai memetakan langkah diplomasi yang lebih ofensif.
Senin, 17 Nov 2025 15:17
Sulsel
IKA UIN Alauddin Dukung Presiden Prabowo Jadi Penggerak Perdamaian Dunia Islam
Ikatan Alumni (IKA) UIN Alauddin Makassar menyatakan dukungan penuh terhadap peran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto sebagai pemimpin dunia Islam dalam memperjuangkan perdamaian global, khususnya terkait penyelesaian konflik Palestina–Israel.
Sabtu, 15 Nov 2025 18:08
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
3.500 Pelari Meriahkan Runway Run AirNav di Makassar
2
Gandeng 27 OKP dan 15 DPD II, Vonny Mantapkan Langkah Menuju Kursi Ketua KNPI Sulsel
3
Legislator Makassar Usulkan Pemilihan RT Kembali ke Mekanisme Lama
4
Infrastruktur Digital Papua Diperkuat Lewat Community Gateway Merauke
5
Semangat Inklusivitas: Novotel Makassar Gelar Car Free Day Bersama Disabilitas
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
3.500 Pelari Meriahkan Runway Run AirNav di Makassar
2
Gandeng 27 OKP dan 15 DPD II, Vonny Mantapkan Langkah Menuju Kursi Ketua KNPI Sulsel
3
Legislator Makassar Usulkan Pemilihan RT Kembali ke Mekanisme Lama
4
Infrastruktur Digital Papua Diperkuat Lewat Community Gateway Merauke
5
Semangat Inklusivitas: Novotel Makassar Gelar Car Free Day Bersama Disabilitas